KKB Papua
Gerebek Markas KKB Papua di Tengah Hutan, Prajurit TNI Amankan Jimat Senjata Api dan Ratusan Amunisi
Prajurit TNI dalam hal ini Yonif Raider 514/ SY/2 Kostrad menunjukkan taringnya dengan menggerebek salah satu markas KKB Papua yang di Kenyam Nduga.
POS-KUPANG.COM – Prajurit TNI dalam hal ini Yonif Raider 514/ SY/2 Kostrad menunjukkan taringnya dengan menggerebek salah satu markas KKB Papua yang ada di Kenyam, Kabupaten Nduga
Dalam penggerebekan tersebut, aparat penegak kedaulatan NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia ) ini berhasil menyita sejumlah senjata api plus ratusan amunisi berbagai ukuran.
Satu hal yang juga mengejutkan, adalah turut diamankan pula sebuah benda yang diduga sebagai jimat. Benda keramat itu diduga selalu digunakan awak KKB Papua untuk melindungi mereka dari setiap tindakan yang mengancam keselamatan.
Benar tidaknya manfaat jimat tersebut belum terkonfirmasi secara jelas. Namun benda lain yang turut diamankan, adalah sejumlah senjata api.
Baca juga: Penembakan Pesawat Asian One Bukan Kasus Pertama, Kapolda Papua: Ini Aksi Berulang KKB Papua
Sementara salah satu oknum anggota KKB Papua yang berhasil diamankan, adalah Yomse Lokbere, anak buah pimpinan KODAP III Nduga, Egianus Kogoya.
Komandan Satgas Dansatgas Yonif Raider 514/SY Letkol Inf Rinto Wijaya, S.A.P., M.I.Pol., M.Han membenarkan adalah hal tersebut, kepada awak media, Jumat 14 April 2023.
Dalam penjelasannya, dia mengatakan bahwa jajarannya telah mengamankan tiga pucuk senjata organik saat melaksanakan Patroli dan Pembersihan di wilayah tempat tugasnya.

Penggerebekkan tempat yang diduga sebagai markas KKB Papua tersebut merupakan bagian dari pendalaman kasus pasca penangkapan terhadap oknum anggota kelompok bersenjata tersebut.
Dia pun membeberkan bahwa 3 pucuk senjata yang telah berhasil diamankan, yakni satu pucuk pelontar GLM (BE. BT 002680) (Milik YR 700). Berikutnya 1 pucuk AR SOAR (FFI. 0000065). Milik Satgas Mupe Marinir th. 2021), 1 Pucuk Pistol FN.
Selain itu, 1 Buah Senapan Angin BOLD, 11 Buah Magazen Laras Panjang, 3 Buah Magazen Laras pendek, 4 Buah Teleskop Sejanta, 1 Buah Parang, Amunisi 7,62 x 45mm : 34 butir, Amunisi hampa : 8 butir, Amunisi 5,56mm : 311 butir.
Berikutnya, amunisi GLM : 1 butir, Amunisi Senapan Angin : 1000 butir, Amunisi 3,8mm : 19 butir, Amunisi 9mm : 17 butir, Amunisi 4,5mm : 4 butir, Amunisi US Karabea : 21 butir, 1 Buah Laptop Acer, 1 Buah Radio SSB, 1 Buah Repiter, 1 Buah Antena Radio SSB, 1 Buah Kabel Rol.
Turut disita pula 1 Buah HP Satelit jenis Thuraya, 1 Buah Kamera Fujifilm, 1 Buah Teropong, 5 Buah HT jenis Alinco, Baofeng, Weierwei dan i-com, 4 Buah Cas HT, 9 Buah Cas HP, 18 Buah Buku Dokumen Catatan, 1 Buah Kaber Roll Stop Kontak, 4 Buah Bolpoin, 1 Buah Alat Medis, 1 Buah Lulik / Jimat, 1 Buah amplop berisi uang sebesar Rp; 620.000.00.
Perolehan senjata dan barang bukti lainnya itu merupakan salah satu catatan keberhasilan Satgas Yonif Raider 514/SY/2 Kostrad di wilayah Papua Pegunungan.
Satgas Yonif Raider 514/SY/2 Kostrad selalu berupaya sebaik mungkin untuk memberikan yang terbaik pada pelaksanaan operasi.
Ketiga senjata tersebut diserahkan ke Korem 172/PWJ.
Pasukan Yonif Raider 514 Kostrad
Melansir dari Wikipedia, Batalyon Infanteri Raider 514/Sabbada Yudha atau sebelumnya dikenal juga sebagai Batalyon Infanteri 514/Sabaddha Yudha merupakan Batalyon Infanteri Raider yang berada di bawah komando Brigif Raider 9/Daraka Yudha, Kostrad.
Baca juga: KKB Papua vs Prajurit TNI Kontak Tembak di Distrik Mugi Nduga, Dikabarkan 6 Orang Tewas
Pada tanggal 15 Desember 2005 Mako Yonif Raider 514/Sabaddha Yudha Kostrad yang semula berada di Jl. Saliwiryo Pranowo, Bondowoso telah berpindah ke Jl. Brigpol Sudarlan Ds. Curahpoh, Kec. Curahdami, Kabupaten Bondowoso dengan luas tanah 46,488 Ha.
Kesatrian Yonif R 514/SBY yang sangat luas dan dilengkapi dengan sarana prasarana yang lengkap merupakan kebanggaan tersendiri bagi prajurit Yonif Raider 514/Sabaddha Yudha.
Pembentukan Batalyon Infanteri Raider 514/Sabbada Yudha dimaksudkan agar seluruh Satuan jajaran Kostrad memiliki kemampuan yang seimbang, dalam artian semua satuan Brigif non Linud di Satuan Jajaran Kostrad memiliki kemampuan yang sama dengan Brigif lainnya yang telah memiliki Batalyon Raider sebagai Satuan Pemukul Strategis, yang mampu beroperasi pada berbagai situasi.
Proses kelahiran Batalyon Infanteri 514/ Raider diawali dengan dileburnya organisasi dalam tubuh Angkatan Darat Yon 9,6/Sultan Agung dan Yon 12,7/Sunan Giri yang berasal dari Yon 4 Brigade IV Divisi I yang diresmikan pada tanggal 15 Desember 1948 di Sumber Pucung, Malang oleh Letkol Dr. Soeyono.
Pada tanggal 27 Desember 1949, Yon 4 Brigade IV Divisi I berubah nama menjadi Yon 33 Brigade IV Divisi I, kemudian pada tanggal 1 Januari 1950 Batalyon ini berubah lagi namanya menjadi Yonif 514 dan masuk pada jajaran Brigif III Divisi I untuk memperkuat Satuan jajaran Brigif III yang berada di wilayah eks Karesidenan Besuki dan sekitarnya.
Dalam rangka penyempurnaan, pada tanggal 14 Desember 1951 Yonif 514 Brigade III Divisi I berganti nama menjadi Yon Mujahidin Brigade XIII/Dharmawangsa TC.17 menjadi Yonif 514 Menif 19/Ter Kodam VIII/ Brawijaya.
Perkembangan selanjutnya pada tanggal 25 November 1963 berubah lagi namanya menjadi Yonif 514/Sabaddha Yudha dan berada di bawah Brigade Infanteri 9 Kodam VIII/Brawijaya.
Berdasarkan Surat Perintah Pangdam VIII/ Brawijaya Nomor: Sprin/ 522/ IV/ 1978 tanggal 10 April 1978, tentang peralihan status Yonif 514 yang semula berstatus di bawah Kodam VIII/Brawijaya selanjutnya beralih status menjadi di bawah Kostrad, tepatnya di jajaran Brigif 9/Daraka Yudha, Divisi Infanteri 2/Kostrad yang berada di Jawa Timur.
Berbagai penugasan yang sudah diberikan oleh Komando Atas kepada Batalyon 514/R dalam sejarah pengabdiannya telah dijawab dengan berbagai prestasi di medan penugasan sehingga mengharumkan nama Satuan ini.
Baca juga: TNI Bantah KKB Papua, Prajurit Satgas Yonif R 321/GT Tewas Tertembak di Nduga Satu Orang
Penugasan dalam negeri meliputi: Perang gerilya di Pasuruan, Operasi Merdeka di Banyuwangi, Operasi Penumpasan RMS di Seram Barat, Maluku, dan Operasi Penumpasan DI/ TII Kahar Muzakar di Sulsel.
Selain itu, Operasi PRRI Permesta di Tondano, Operasi Tugas Pancasila dalam rangka penumpasan G 30 S/ PKI di Surabaya. Operasi Jala Dara Dwikora PGRS Paraku di Bangun, Kalbar, Operasi Seroja di Timor-Timur, Operasi Rajawali I di Timor-Timur dan Irian Jaya.
Berikutnya, Pam SU MPR di Jakarta dan Koordinator Pam Obvitnas PT FIC Tembagapura, Timika, Irian Jaya (1967-sekarang), Pam Perbatasan NTT dan Operasi di Rah Rawan Aceh, Sedangkan penugasan Luar Negeri adalah menjadi kontingen Garuda VIII ke Timur Tengah, Tahun 1976 s/d 1977. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.