KKB Papua
Pilot Susi Air Pakai Baju Bertuliskan Papua Merdeka: Begini Katanya: Mereka Minta TNI Polri Pulang
Sejak disandera pada Selasa 7 Februari 2023 pagi, pria berkebangsaan Australia tersebut, seakan tak bisa dideteksi oleh siapa pun, termasuk TNI Polri.
Dari foto dan video yang viral belum lama ini, terlihat Phillips dikelilingi anggota KKB Papua dengan senjata api dan busur dan anak panah
Pada video itu, Philip memakai celana panjang dan berjaket biru. Ia juga memakai baju bertuliskan Papua Merdeka.
Baju warna hitam itu juga dipakai Phillips saat tampil pada video pertama yang diunggah TPNPB-OPM beberapa waktu sebelumnya.
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan, Phillips disandera sebagai jaminan agar kemerdekaan Papua segera diakui Indonesia dan dunia internasional.
Dia menyebutkan bahwa Phillips ditawan sebagai tahanan politik. Dan, OPM mengklaim tidak akan akan melepas pilot Susi Air itu hingga tuntutan mereka dikabulkan.
Istri Phillips Orang Inbdonesia
Dilansir dari beberapa sumber, pria 37 tahun ini merupakan warga asal Christchurch. New Zealand’s South Island.
Mehrtens memiliki istri warga Indonesia. Dia disebut ikut tinggal di RI bersama sang istri selama beberapa waktu.
Pendiri Susi Air sekaligus mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga mengatakan bahwa Mehrtens merupakan salah satu pilot terbaik maskapainya.
Susi membeberkan Mehrtens memiliki seorang putra berusia sekitar lima tahun. Dia merupakan sosok yang sayang dengan keluarga.
Dikutip dari nzherald.co.nz, Philip digambarkan sebagai pria yang “pendiam dan serius” sebagaimana dideskripsikan oleh seorang teman dan mantan kolega.
Dia fasih berbahasa Indonesia, bahasa utama yang digunakan di Indonesia.
Merthens dibesarkan di Christchurch dan dilatih di Akademi Penerbangan Internasional di Bandara Christchurch.
Mertens kemudian bekerja di luar negeri selama delapan tahun dan menikah pada 2012, sebelum pindah ke Auckland bersama istri dan putranya pada 2016 untuk terbang bersama Jetstar Airways.
Tiga tahun kemudian, Mehrtens dan keluarganya pindah ke Hong Kong, di mana dia terbang ke Cathay Dragon, anak perusahaan Cathay Pacific yang berhenti beroperasi pada tahun 2020 karena pandemi COVID-19.
Mehrtens kembali ke Susi Air, menerbangkan "jalur berbahaya" yang menggunakan landasan pacu pendek di perbukitan terjal, kata mantan rekannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.