Paskah 2023
Perayaan Ibadah Jumat Agung 7 April 2023, Lengkap Passio dan Renungan Harian Katolik
Berikut ini adalah teks Tata Ibadah Sabda Jumat Agung 7 April 2023, lengkap dengan bacaan, passio dan Renungan Harian Katolik dan doa umat.
POS-KUPANG.COM - Berikut ini adalah teks Tata Ibadah Sabda Jumat Agung 7 April 2023, lengkap dengan bacaan, passio dan Renungan Harian Katolik dan doa umat.
Tata Ibadah Sabda Jumat Agung ini disusun oleh RP. Petrus Cristologus Dhogo SVD dari Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero Maumere berdasarkan Tatap Perayaan Sabda Jumat Agung Tanpa Imam yang diterbitkan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) 2023. Disertakan pula keterangan untuk setiap tahapan ibadah.
Teks ini disediakan untuk membantu umat yang oleh karena kondisi tertentu tidak dapat merayakan misa Kamis Putih bersama imam atau karena ketiadaan imam, maka diakon, frater, bruder, suster, katekis, guru agama atau umat awam lainnya yang dianggap mampu bisa mengambil peran sebagai pemimpin Ibadah Jumat Agung ini.
IBADAH SABDA JUMAT AGUNG JUMAT, 7 APRIL 2023
Para petugas hendaknya mempersiapkan diri di sakristi atau di
ruang khusus. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita
ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan
bumi”.
Sebelum perarakan, seorang Komentator akan membacakan Kata
Pembuka berikut ini.
01. KATA PEMBUKA oleh Komentator
Saudara-saudari seiman dalam Kristus, hari ini kita
berkumpul bersama untuk memperingati sengsara
Tuhan kita Yesus Kristus dan wafat-Nya di kayu salib.
Kita merayakannya dengan hati terbuka dan rasa
syukur atas karunia cinta kasih Allah yang sedemikian
mengagumkan.
Perayaan ini akan dimulai dengan perarakan masuk
dalam keheningan tanpa nyanyian, tanpa tanda salib
dan salam, dilanjutkan dengan Upacara Sabda.
Kisah Sengsara Tuhan kita merupakan bagian utama
perayaan ini. Kita diajak untuk mendengarkan dan
mengikuti Kisah Sengsara ini dengan penuh
perhatian. Sesudah itu akan dilanjutkan dengan Doa
Umat Meriah untuk menyampaikan berbagai ujud-ujud
Gereja. Kemudian dilanjutkan dengan upacara
Penyembahan Salib. Setiap orang diberi kesempatan
juga untuk menyembah Salib sebagai ungkapan kasih
kepada Tuhan yang telah rela menderita sengsara
untuk kebahagiaan hidup kita.
[Jika ada penerimaan komuni]
Akhirnya, dalam perayaan ini kita akan
mempersatukan diri secara lebih mesra
dengan Yesus Tuhan dengan menyambut
Tubuh-Nya yang suci.
Marilah kita berdiri untuk memulai perayaan kita
mengenangkan wafat Tuhan Yesus Kristus.
Perarakan para petugas dilakukan dalam keheningan. Setelah tiba
di depan altar, para petugas berlutut sejenak. Seorang komentator
bisa mengajak umat untuk berlutut juga, sampai para petugas
berdiri. Lalu para petugas pergi ke tempat masing-masing.
Selanjutnya, Pemimpin membuka perayaan ini dengan Doa
Pembuka, TANPA TANDA SALIB.
02. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa,
Ya Allah, dengan sengsara Kristus, Putra-Mu dan
Tuhan kami, Engkau telah membebaskan kami dari
kematian, warisan dosa pusaka, yang diturunkan
kepada seluruh bangsa manusia. Perbaruilah kami
menjadi serupa dengan Dia. Sebagaimana kami
membawa dalam diri kami citra manusia duniawi
sejak lahir, demikian pula semoga kami membawa
cintra manusia surgawi berkat daya anugerah-Mu
yang menguduskan kami.
Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.
U : Amin.
03. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk
mendengarkan Sabda Tuhan yang berbicara
tentang kematian Sang Mesias. Bacaan-bacaan
berikut ini agak panjang, tetapi kita diajak untuk
turut serta merasakan penderitaan Tuhan kita
Yesus Kristus melalui bacaan-bacaan ini.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
04. BACAAN PERTAMA (Yes. 52:13-53:12)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya.
Allah bersabda: “Sesungguhnya, hamba-Ku akan
berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan
dimuliakan. Seperti banyak orang akan tertegun
melihat dia begitu buruk rupanya, bukan seperti
manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak
manusia lagi. Demikianlah ia akan membuat
tercengang banyak bangsa, raja-raja akan
mengatupkan mulutnya melihat dia; sebab apa
yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka
lihat, dan apa yang tidak mereka dengar akan
mereka pahami.
Siapakah yang percaya kepada berita yang kami
dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan
TUHAN dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di
hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah
kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak
ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun
tidak, sehingga kita menginginkannya.
Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh
kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan;
ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya
terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk
hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah
yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang
dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah,
dipukul dan ditindas Allah.
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan
kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita;
ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi
kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya
kita menjadi sembuh.
Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing
kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah
menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas
dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba
yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba
yang kelu di depan orang-orang yang menggunting
bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil,
dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang
hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena
tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara
orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di
antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat
kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi
TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan
kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai
korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN
akan terlaksana olehnya.
Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang
dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang
yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh
hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. Sebab
itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang
besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh
orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai
ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke
dalam maut dan karena ia terhitung di antara
pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk
pemberontak-pemberontak”.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
05. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 23:46)
Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu
kupercayakan jiwaku.
Mzm. 31:2,6,12-13,15-16,17,25.
1. Pada-Mu ya Tuhan, aku berlindung,
Jangan sekali-kali aku mendapat malu.
Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu
ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku;
Sudilah membebaskan daku, ya Tuhan,
Allah yang setia. (Refren)
2. Di hadapan semua lawanku aku tercela,
Tetangga-tetanggaku merasa jijik,
para kenalanku merasa ngeri;
Mereka yang melihat aku cepat-cepat menyingkir.
Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati,
Telah menjadi seperti barang yang pecah. (Refren)
3. Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya,
Aku berkata, “Engkaulah Allahku!”
Masa hidupku ada dalam tangan-Mu.
Lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku
dan bebaskan dari orang-orang yang mengejarku!
(Refren)
4. Buatlah wajahmu bercahaya atas hamba-hamba-Mu,
Selamatkanlah aku oeh kasih setia-Mu!
Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu,
hai semua orang yang berharap kepada Tuhan.
(Refren)
06. BACAAN KEDUA (Ibr. 4:14-16;5:7-9)
L : Bacaan dari Surat kepada orang Ibrani.
Saudara-saudara, kita mempunyai seorang imam
agung mulia yang sudah sampai ke surga, yakni
Yesus, Putra Allah. Hendaknya kita berpegang teguh
pada pengakuan iman itu. Kita mempunyai imam
agung bukan yang tak mampu turut merasakan
kelemahan kita, melainkan yang telah dicobai dalam
segala hal seperti kita, hanya Ia tidak berdosa.
Maka marilah kita dengan penuh harapan
menghadap takhta rahmat Allah, untuk memperoleh belas kasih serta mendapatkan rahmat dan
pertolongan pada saat kita memerlukannya.
Di masa hidup-Nya di dunia ini, Yesus memanjatkan
doa dan permohonan disertai keluhan dan tangisan
kepada Allah yang dapat menyelamatkan-Nya dari
maut. Dan sebab takwa, Ia didengarkan oleh Allah.
Meskipun Ia Putra Allah sendiri, ia tetap taat dalam
derita-Nya. Dan setelah mencapai kesempurnaan,
Yesus menjadi sumber keselamatan abadi bagi
semua orang yang patuh kepada-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
07. BAIT PENGANTAR INJIL
P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
P : Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib.
Dari sebab itulah Allah mengagungkan Dia,
dan menganugerahkan nama yang paling luhur
kepada-Nya.
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
08. INJIL (Yoh. 18:1-19:42)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Yohanes.
TIDAK ada tanda salib dengan ibu jari pada
dahi, mulut, dan dada.
Keseluruhan bacaan (Yoh. 18:1-19:42) DIBACAKAN dari
Alkitab atau dari buku Bacaan. Perhatian khusus diberikan
pada bagian berikut ini:
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu,
berkatalah Ia: "SUDAH SELESAI." Lalu Ia menundukkan
kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
▪ Hening sejenak.
▪ Komentator mengajak semua untuk berlutut
dengan berkata. “MARI KITA BERLUTUT
MENGENANGKAN TUHAN KITA YANG WAFAT”.
▪ Sesudah berlutut sesaat, semua kembali
duduk. Pemimpin melanjutkan bacaan.
Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari
Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung
pada kayu salib sebab Sabat itu adalah hari yang
besar maka datanglah orang-orang Yahudi kepada
Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orangorang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya
diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu
mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki
orang yang lain yang disalibkan bersama-sama
dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada
Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka
tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari
antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan
tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang
memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar,
dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran,
supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi,
supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci:
"Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan." Dan
ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan
memandang kepada Dia yang telah mereka tikam."
Sesudah itu Yusuf dari Arimatea ia murid Yesus,
tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada
orang-orang Yahudi meminta kepada Pilatus, supaya
ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan
Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu
datanglah ia dan menurunkan mayat itu. Juga
Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula
datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa
campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kirakira lima puluh kati beratnya. Mereka mengambil
mayat Yesus, mengapani-Nya dengan kain lenan dan
membubuhi-Nya dengan rempah-rempah menurut
adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.
Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu
taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru
yang di dalamnya belum pernah dimakamkan
seseorang. Karena hari itu hari persiapan orang
Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka
mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
09. RENUNGAN SINGKAT
Kita barusan mendengarkan kisah sengsara Yesus
Kristus yang lengkap, mulai dari pengadilan hingga
pemakaman. Jika kita merasa lelah mendengarkan
bacaan ini, maka kita bisa membayangkan betapa
lelahnya Yesus yang menjalaninya. Salah satu hal yang
amat menonjol dalam kisah sengsara Yesus ini adalah
pilihan Yesus untuk diam atau tidak banyak bicara.
Tindakan Yesus ini bukan disebabkan karena Dia
bersalah. Yesus sama sekali tidak bersalah. Dia difitnah
dan dijadikan bersalah karena desakan banyak pihak.
Pilatus sendiri mengetahui bahwa Yesus tidak bersalah
setelah menanyakan langsung kepada Yesus. Namun,
Pilatus tidak dapat berbuat apa-apa untuk menolong
Yesus. Dia lebih suka menyelamatkan posisinya. Yesus
tidak mempersulit situasi dengan perkataan-perkataan
pembelaan yang bisa saja menimbulkan lebih banyak
kekacauan. Ia menerima dengan sabar karena Ia tahu
bahwa tidak ada gunanya bersoal jawab dengan
mereka semua. Ketika Yesus berbicara, perkataanperkataan yang keluar dari mulut-Nya
hanyalah perkataan yang menenangkan, perkataan pengampunan
dan perkataan penyerahan diri. Ia tidak menyusahkan
seorang pun dengan tindakan dan perkataan-Nya.
Ketenangan Yesus ini menginspirasi kita juga untuk
menghadapi setiap kesulitan hidup kita dengan tenang.
Ketika kita berhadapan dengan soal hidup, mungkin
baik juga kita menjaga kata-kata yang keluar dari mulut
kita, agar kita tidak mengompori atau mempersulit
persoalan yang sudah ada. Kita memang perlu
membela atau mempertahankan diri, tetapi kita belajar
untuk tidak menambah persoalan yang baru. Tidak
mudah untuk menjadi seperti Yesus, tetapi kita mesti
belajar untuk menenangkan dan menguasai diri kita
ketika kita menghadapi situasi sulit. Selain itu, kita pun
belajar untuk mendengarkan orang lain, termasuk
mereka yang dikatakan berdosa atau bersalah. Bisa
jadi, mereka adalah korban dari mulut-mulut panas
orang lain yang tidak bertanggung jawab. Kita bisa
menjaga diri dan sesama kita, dengan menguasai diri
kita dan menguasai kata-kata yang keluar dari mulut
kita, karena Yesus saja disalibkan karena menjadi
korban manipulasi dan kata-kata yang penuh tipuan.
10. DOA UMAT MERIAH
DOA UMAT MERIAH diucapkan oleh Pemimpin ibadat sendiri.
Dari ujud-ujud di bawah ini, Pemimpin BOLEH MEMILIH
SEJUMLAH DOA yang sesuai dengan keadaan setempat. Setiap
doa diakhiri oleh pemimpin berkata, “Marilah kita mohon”, dan
umat menanggapinya dengan menjawab: “Kabulkanlah doa
kami, ya Tuhan”.
P : Umat yang terkasih, Allah merelakan Putra-Nya bagi
kita. Bersama karunia-Nya yang mahabesar itu,
tidakkah Ia akan memberikan kepada kita segala
yang baik dan berguna, jika kita memohonkan
kepada-Nya?
Karena itu, marilah dalam kebersamaan dengan
semua saudara seiman di seluruh dunia, kita
menyampaikan kepada Allah beberapa ujud yang
menyangkut kepentingan Gereja dan masyarakat.
P : Bagi Gereja
Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa untuk
Gereja Katolik yang kudus. Semoga Allah berkenan
menganugerahkan damai kepadanya, mempersatukan
dan melindunginya di seluruh dunia. Semoga
Allah melanjutkan karya belas kasih-Nya terhadap
semua putra-putri-Nya, agar mereka bertekun
mengimani nama Tuhan dengan setia. Marilah kita
mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Bagi Bapa Suci
Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa bagi
Bapa Suci, Paus Fransiskus, yang telah dipilih Allah
untuk memangku jabatan uskup. Semoga Allah
berkenan melindungi dia, sehingga tetap sehat
walafiat serta dipenuhi kebijaksanaan dan
ketabahan untuk memimpin umat dengan baik.
Semoga umat yang dipimpinnya, dengan setia
mengikuti segala bimbingannya sehingga semakin
berkembang dalam iman. Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Bagi para pejabat Gereja dan segala lapisan umat.
Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa pula
untuk Uskup kita…, untuk semua Uskup, Imam,
Diakon, untuk semua pejabat Gereja, dan untuk
semua pemimpin umat di tiap-tiap jemaat, dan juga
untuk semua anggota Gereja.
Semoga masing-masing, sesuai dengan rahmat
yang dianugerahkan Tuhan kepadanya, mengabdi
kepada Allah dengan setia dan penuh iman. Marilah
kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Bagi kesatuan umat Kristen.
Marilah kita berdoa bagi semua saudara kita yang
mengimani Kristus. Hanya Allah yang sanggup
menghimpun mereka yang tercerai-berai; Ia pun
memelihara mereka yang telah bersatu di dalam
Gereja-Nya. Semoga semua orang yang telah
dikuduskan Allah dalam Sakramen Pembaptisan,
dipersatukan-Nya pula dalam iman dan cinta kasih.
Marilah kita mohon….
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Bagi kesatuan umat Kristen
Marilah kita berdoa bagi semua saudara kita yang
mengimani Kristus. Hanya Allah yang sanggup
menghimpun mereka yang tercerai-berai; Ia pun
memelihara mereka yang telah Bersatu di
dalamnya.
Semoga semua orang yang telah dikuduskan Allah
dalam Sakramen Pembaptisan, dipersatukan-Nya
pula dalam iman dan cinta kasih. Marilah kita
mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Bagi mereka yang belum mengimani Kristus.
Marilah kita berdoa untuk saudara-saudari kita yang
belum mengimani Kristus. Semoga mereka dengan
hidup jujur di hadapan Allah, dapat menemukan
kebenaran serta jalan keselamatan, berkat terang
Roh Kudus serta kesaksian kaum beriman. Marilah
kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Bagi mereka yang tidak percaya kepada Allah.
Marilah kita berdoa pula untuk saudara-saudari kita
yang tidak mengenal Allah. Allah telah menanamkan
ke dalam hati tiap manusia hasrat untuk mengenal
Penciptanya dan menemukan ketentraman jiwa.
Semoga di tengah awan gelap kehidupan ini, segala
manusia melihat titik cerah kasih sayang Allah.
Semoga mereka pun terkesan oleh kesaksian hidup
umat beriman dan dengan gembira menyambut
kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Marilah kita
mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Bagi para pemimpin negara.
Marilah kita berdoa pula bagi semua pemimpin
negara. Semoga berkat bimbingan dan perlindungan Allah, mereka sanggup mengusahakan
perdamaian dan kesejahteraan sejati bagi seluruh
rakyat, dan menjamin kebebasan beragama.
Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Marilah kita panjatkan doa pula bagi saudarasaudara yang menderita, terutama yang sedang
menderita wabah virus corona dan bagi mereka
yang berjuang untuk mengatasi wabah ini.
Semoga Allah berkenan melenyapkan segala
penyakit, menjauhkan kelaparan, menguatkan para
tahanan, mengembalikan para pengungsi, melindungi orang yang sedang dalam perjalanan,
mengantar pulang para perantau, dan menganugerahkan keselamatan abadi kepada semua yang
telah meninggal.
Semoga mereka sekalian bergembira karena
mengalami belas kasihan Allah serta bantuan
rahmat-Nya. Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Bapa yang mahabaik dan mahakuasa, begitu besar
cinta kasih-Mu kepada manusia, sehingga Engkau
menyerahkan Putra-Mu yang tunggal untuk kami,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya,
tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Sudilah mendengarkan serta mengabulkan doa-doa
yang telah kami panjatkan kepada-Mu, demi PutraMu yang terkasih, Yesus Kristus, Tuhan, dan
Pengantara kami.
U : Amin
11. PENGHORMATAN DAN PENYEMBAHAN SALIB
Salib yang terselubung kain ungu diarak dari belakang menuju
ke depan diiringi dua lilin bernyala. Pembawa salib menghadap
ke arah Umat dan mengangkat salib itu seraya menunjukkannya
kepada Umat. Setelah membuka seluruh salib bagian kepala,
Pemimpin mengangkat lagu. Demikian pula setelah membuka
selubung bagian lengan kanan, dan terakhir setelah seluruh kain
selubung dibuka.
Sementara Pemimpin dan petugas yang membantunya berarak
menuju ke bagian belakang, Komentator bisa membacakan
komentar berikut.
L : Sekarang kita memasuki upacara penghormatan
salib. Selubung salib akan dibuka dan kita akan
memandang ke arah Salib, tempat bergantung Sang
Juru Selamat kita. Kita diminta mengarahkan hati
dan pandangan mata kita pada Salib ini.
[Pemimpin lalu membuka membuka selubung salib secara
bertahap. Kemudian ia memperlihatkan salib itu kepada
yang hadir, sambil berkata (atau bernyanyi jika bisa
bernyanyi):]
P : Lihat kayu salib,
di sini tergantung Kristus,
Penyelamat dunia
U : Marilah kita sembah.
Kemudian salib diletakkan atau dipegang oleh
ajuda/misdinar sedemikian rupa sehingga dengan
mudah dapat dicium oleh umat. Umat dipersilahkan
datang ke depan untuk memberikan penghormatan
kepada salib sambil berlutut. Sementara acara
berlangsung dilagukan nyanyian-nyanyian sengsara.
Sesuai protokol Covidd-19, maka Komentator bisa
memberikan pengumuman berikut ini.
L : Karena situasi kita yang dilanda wabah virus, maka
kita tidak bisa mengungkapkan penghormatan kita
kepada Salib dengan cara mengecup atau
menciumnya. Kita hanya bisa berlutut dan
membungkuk memberikan hormat atau
memandangnya.
Setelah selesai dilanjutkan dengan Ritus Komuni. Dalam
Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1)
menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut
komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu
(lihat cara B).
12A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tempatnya disimpan dan diletakkan di atas kain korporale.
Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni
Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan
umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat.
Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu
Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan.
[Hening sejenak]
13A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
14A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
12B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
13B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu,
datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
14B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan
satu lagu Sengsara.
15. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, kita telah
merayakan misteri sengsara dan wafat Tuhan kita
Yesus Kristus. Kita pun telah menunjukkan
penghormatan yang ikhlas kepada Dia yang
bergantung di kayu salib.
Apa tanggapan kita selanjutnya setelah mengikuti
perayaan ini? Marilah kita merenungkan betapa
besarnya kasih Tuhan, sehingga rela
mengurbankan nyawa bagi kita. Bersama Kristus
yang dimakamkan, marilah kita melanjutkan
permenungan kita dalam keheningan sampai besok
sore.
16. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah
memulihkan kebahagiaan kami berkat wafat dan
kebangkitan Putra-Mu. Kami mohon peliharalah
karya belas kasih-Mu dalam diri kami.
Semoga kami, karena telah mengambil bagian
dalam misteri Paskah, Engkau perkenankan hidup
penuh bakti kepada-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
17. PEMBUBARAN UMAT
Untuk pembubaran umat, Pemimpin mengajak umat:
P : Marilah kita memohon berkat Tuhan sambil
menundukkan kepala.
Pemandu berdiri menghadap umat, dan sambil mengulurkan
tangan kanan ke arah mereka, dan berdoa:
Kami mohon, ya Tuhan, semoga turunlah berkat
berlimpah ke atas umat-Mu ini, yang telah mengenangkan wafat Putra-Mu sambil mengharapkan
kebangkitan-Nya; berikanlah pengampunan, anugerahkanlah penghiburan, tumbuhkanlah iman yang
kudus berikanlah jaminan penebusan yang kekal.
Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.
U : Amin
Dengan menjawab Amin, Ibadah telah selesai. TIDAK ADA
TANDA SALIB dan Pengutusan. Kita berkabung atas
kematian Yesus, Tuhan kita.
Bisa menyanyikan lagu Penutup.
***
Ledalero, 30 Maret 2023
P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.