Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik 6 April 2023, In Meam Commemorationem - Perbuatlah ini untuk Mengenang Daku
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Dr. Maxi Un Bria dengan judul In Meam Commemorationem; Perbuatlah ini untuk Mengenang Daku.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Dr. Maxi Un Bria dengan judul In Meam Commemorationem; Perbuatlah ini untuk Mengenang Daku.
RD. Maxi Un Bria menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan Injil Yohanes 13:1-15.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Kamis Putih 6 April 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Perayaan Kamis Putih menyentuh hati, membasuh jiwa yang kelam dan meneguhkan iman segenap umat Kristiani untuk mengarahkan perhatian pada pristiwa Perjamuan Terakhir yang diadakan Yesus bersama murid-murid-Nya dan tindakan pembasuhan kaki.
Sebelum pergi kepada Bapa-Nya, Yesus mengadakan perjamuan malam terakhir bersama para murid untuk menyampaikan wejangan dan tindakan komunikatif yang kelak menjadi teladan yang dikenang, diperagakan dan dihayati sepanjang masa.
Kata-kata Yesus, “In Meam Commemorationem; Perbuatlah ini untuk mengenang Daku ! berkaitan erat dengan tindakan konsekrasi yang dilakukan saat perjamuan kudus yakni Yesus mengambil roti, mengucap syukur dan memecah-mecahkan roti serta tindakan Yesus mengambil cawan sebagai tanda perjanjian baru yang dimeteraikan dengan darah-Nya sendiri. Tindakan ini selanjutnya menandai lahirnya Sakramen Ekaristi.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 6 April 2023, Perjamuan Cinta Kasih Penuh Persaudaraan
Selanjutnya Yesus melakukan tindakan istimewa sebagai Guru Agung yang menggetarkan hati para murid yakni Ia membungkuk ke bawah lalu membasuh kaki para murid.
Tindakan Yesus ini menjadi contoh pelayanan yang penuh kasih dan rendah hati yang kelak menjadi penciri para murid Tuhan dalam interaksi sosial dan pelayanan. Bahwasannnya setiap murid Tuhan dikenal dari tindakan-tindakan kasih yang dilakukan dengan rendah hati dalam setiap pelayanan dan interaksi sosial.
Jadi ada dua hal istimewa yang dikenang dan dihayati pada perayaan Kamis Putih yakni Perjamuan Malam terakhir atau Ekaristi dan Pembasuhan Kaki Para Murid sebagai tindakan komunikatif Yesus terhadap para murid sebelum kematian-Nya.
Pepatah Kuno Latin mengatakan, “ Verba movent-Exempla trahunt; Kata-kata menguap begitu cepat-tetapi teladan menyentuh hati”.
Tindakan kasih dan teladan kerendahan hati yang dilakukan Yesus pada perjamuan malam terakhir menyentuh hati para murid dan meneguhkan mereka untuk mengenang dan melakukan apa yang Yesus telah minta dari mereka yakni “ In Meam Commemorationem; Perbuatlah ini untuk mengenang Daku.
“Jika Aku Tuhan dan Gurumu membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki.”
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 6 April 2023, Kamu Harus Saling Membasuh
Betapa agung dan suci kasih Tuhan bagi kita. Ia telah memberi contoh yang mulia bagi kita untuk saling mengasihi dengan kasih suci dan melayani dengan rendah hati seperti seorang hamba.
Semoga kita dirahmati menjadi pengikut dan murid-murid Yesus yang mampu menghadirkan tanda-tanda keselamatan bagi dunia melalui tindakan kasih yang suci dan tulus serta setia melayani dengan rendah hati.
Selamat merayakan dan memaknai Perayaan Kamis Putih dengan sukacita iman. Seraya mengenang dan menghidupi Sabda Yesus “ In Meam Commemorationem; Perbuatlah ini untuk mengenang Daku! Setiap Kali merayakan Ekaristi Kudus dan ketika melayani sesama. Salve.
Teks Lengkap Bacaan Kamis 6 April 2023

Bacaan Pertama Keluaran 12:1-8.11-14
"Aturan perjamuan Paska."
Bacaan dari Kitab Keluaran:
Pada waktu itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun.
Katakanlah kepada segenap jemaat Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.
Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.
Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela dan berumur satu tahun; kamu boleh mengambil domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kamu kurung sampai tanggal empat belas bulan ini.
Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah, tempat orang-orang makan anak domba itu.
Pada malam itu juga mereka harus memakan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti yang tidak beragi dan sayuran pahit. Beginilah kamu harus memakannya: pinggangmu berikat, kaki berkasut, dan tongkat ada di tanganmu.
Hendaknya kamu memakannya cepat-cepat. Itulah Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, dan membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman.
Akulah Tuhan. Adapun darah domba itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kamu tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan melewati kamu.
Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari ini harus menjadi hari peringatan bagimu, dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun temurun.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 116:12-13.15-16bc.17-18
Refr. Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu. Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu; aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu. Engkau telah melepaskan belengguku.
3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.
Bacaan Kedua 1 Korintus 11:23-26
"Setiap kali kamu makan dan minum, kamu mewartakan wafat Tuhan."
Bacaan dari Surat Pertama Santo Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, apa yang telah kuteruskan kepadamu ini telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam Ia diserahkan, mengambil roti, dan setelah mengucap syukur atasnya, Ia memecah-mecahkan roti itu seraya berkata, “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagimu; perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku!”
Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata, “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan dalam darah-Ku. Setiap kali kamu meminumnya, perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku.” Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum dari cawan ini, kamu mewartakan wafat Tuhan sampai Ia datang.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil Yohanes 13:34
Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.
Bacaan Injil Yohanes 13:1-15
"Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir."
Inilah Injil suci menurut Yohanes:
Sebelum Hari Raya Paskah mulai, Yesus sudah tahu bahwa saatnya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sebagaimana Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya, demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir.
Ketika mereka sedang makan bersama, Iblis membisikkan dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, rencana untuk mengkhianati Yesus. Yesus tahu, bahwa Bapa telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Maka bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya.
Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya. Kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya, lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” Jawab Yesus kepadanya, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau akan memahaminya kelak.”
Kata Petrus kepada-Nya, “Selama-lamanya Engkau tidak akan membasuh kakiku!” Jawab Yesus, “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak akan mendapat bagian bersama Aku.”
Kata Simon Petrus kepada-Nya, “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” Kata Yesus kepadanya, “Barangsiapa sudah mandi, cukuplah ia membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya.
Kamu pun sudah bersih, hanya tidak semua!” Yesus tahu siapa yang akan menyerahkan Dia; karena itu Ia berkata, “Tidak semua kamu bersih.” Sesudah membasuh kaki mereka, Yesus mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya.
Lalu Ia berkata kepada mereka, “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
Nah, jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki. Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepadamu, supaya kamu juga berbuat seperti yang telah Kuperbuat padamu.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.