Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 6 April 2023, Mengertikah Kamu?
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Mengertikah Kamu?
Dari kisah perjamuan akhir Yesus ini ada beberapa bagian penting yang menjadi satu kesatuan dari seluruh kisah ini.
Kisah ini dilatarbelakangi oleh kisah perjamuan paskah bangsa Israel sebelum keluar dari tanah Mesir dengan sebuah pola yang hampir sama.
Bagian pertama: Persiapan: Yesus meminta para rasulnya mempersiapkan perjamuan akhir. Proses ini sama seperti Yahwe meminta Musa dan Harus agar memberitahukan kepada umat Israel untuk mempersiapkan perjamuan paskah mereka. Perjamuan pembebasan mereka.
Bagian kedua adalah makan perjamuan. Jenis makanan adalah roti tak beragi dan daging anak domba panggang. Bahan-bahan ini dibuat oleh bangsa Israel.
Sedangkan Yesus, roti tak beragi masih tetap ada, tetapi Anak Domba yang dilambangkan dengan hosti dan anggur itu adalah diriNya sendiri.
Bagian ketiga, Yesus membasuh kaki para rasulNya. Sebuah tanda kerendahan hati Yesus, tetapi juga tanda pembaptisan kita yang membebaskan.
Dan ini bagi bangsa Israel yang dilambangkan dengan penyeberangan bangsa Israel melalui Laut Merah menuju tanah terjanji.
Penyeberangan laut itu sebagai tanda pembebasan bangsa Israel dan sekaligus lambang pembaptisan, saat kita diangkat menjadi anak-anak Allah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 6 April 2023, Kamis Putih, Perayaan Cinta Kasih
Dari kisah perjamuan akhir Yesus ini kita belajar banyak hal. Namun pada kesempatan ini saya mau fokus saja pada saat perjamuannya.
Ini adalah sebuah perjamuan akhir dari Yesus bersama-sama dengan rasul-rasulnya. Menjadi menarik karena menjadi spesial sekali.
Mereka tentunya sebagai sebuah keluarga pasti sering makan bersama dan membuat perjamuan selama berada bersama-sama dengan Yesus.
Namun malam itu menjadi spesial karena setelah perjamuan itu, Yesus membasuh kaki rasul-rasulNya. Yesus menunjukan kerendahan hatiNya dan kesiapanNya untuk menjalani tahap berikutnya dengan mengikat pinggangnya seperti dilakukan oleh umat Israel saat hendak keluar dari Mesir.
Yesus dalam perjamuan itu juga mendoakan para rasulNya untuk tetap bersatu. Kisah romantik yang sedih ini menghadirkan sebuah kisah saling mengasihi dalam kerendahan hati.
Peristiwa ini diangkat untuk melihat gejolak keluarga-keluarga katolik yang mengalami guncangan dalam kehidupan mereka. Agar masing-masing perlu belajar dari kisah ini.
Bahwa perjamuan bersama dalam keluarga akan sangat membantu menghadapi setiap tantangan dan cobaan yang hendak dialami oleh keluarga-keluarga kita.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.