Berita Alor
Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, SMA Katolik Santo Yoseph Kalabahi Ajarkan Siswa Menenun
Dari sekian banyak tenun yang ada di Kabupaten Alor, Smaseph memilih tenun yang berasal dari Umapura, Desa Ternate, Kecamatan Alor Barat Laut
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Else Nago
POS-KUPANG.COM, KALABAHI - SMA Katolik Santo Yoseph Kalabahi ( Smaseph ) mengajarkan tenun kepada siswa, sebagai bentuk implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Kurikulum Merdeka Belajar.
RD Krisantus Luan, Pr, S. Fil.,M.M., selaku Kepala SMAK Santo Yoseph Kalabahi mengatakan dari 7 tema P5, Smaseph memilih 3 tema. Salah satunya kearifan lokal. Smaseph memilih tenun sebagai salah satu bentuk kebanggan masyarakat Kabupaten Alor.
"Kami memilih tenun karena selain destinasi wisata yang istimewa, tenun merupakan kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Alor. Orang yang datang berkunjung bisa melihat destinasi wisata lewat motif-motif yang ada ditenun," ujarnya, Senin 27 Maret 2023.
Dari sekian banyak tenun yang ada di Kabupaten Alor, Smaseph memilih tenun yang berasal dari Umapura, Desa Ternate, Kecamatan Alor Barat Laut karena masih menggunakan pewarna alami.
Baca juga: BREAKING NEWS: Tanah Retak di Desa Kuneman Alor, 14 Rumah dan 1 Gereja Rusak Parah
"Kami mengambil tenun ikat Umapura. Karena kami melihat motif dan desain masih menggunakan pewarna alami. Meskipun pewarna alami yang kami pakai tidak original seperti yang dimaksudkan ibu-ibu pengajar karena untuk memperoleh pewarna alami tersebut, membutuhkan waktu yang cukup lama," jelasnya.
Smaseph menggunakan dana bos Kinerja untuk mendanai pengajar tenun, serta alat dan bahan menenun.
"Kami datangkan pengajar tenun sekitar 2-3 orang ibu-ibu dari Umapura. Mereka melatih siswa kami mulai dari membuat benang, memintal benang, menenun, membuat motif, dan rangkaian kegiatan menenun. Kami sebagai salah satu SMA penggerak di Kabupaten Alor, mendapat dana BOS Kinerja. Dana itu yang kami pakai untuk mendanai P5 ini," terangnya.
Kegiatan menenun berlangsung selama satu tahun pembelajaran, saat ini progres pengerjaan oleh siswa telah mencapai 70 persen.
Baca juga: Puteri Indonesia Favorit NTT, Kunjungi SMAK St. Yoseph Kalabahi Alor
"Projek ini merupakan salah satu kegiatan yg sudah terintegrasi dengan kurikulum merdeka, kami ada penambahan 1 jam yang memang dialokasikan khusus untuk P5. Kegiatan ini berlangsung selama 1 tahun pembelajaran mulai dari pengenalan tenun, hingga jadi kain. Saat ini progresnya sudah mencapai 70 persen," ucapnya.
Pada akhir tahun pembelajaran, Smaseph akan membuat pameran yang berisi karya siswa termasuk menenun.
"Kegiatan ini kami programkan sepanjang tahun dan rencana di akhir bulan Mei kai akan adakan pameran. Karena itu tenun kami usahakan selesai sebelum pameran tersebut. Selain tenun kami sudah membuat tentang pengolahan abon ikan, pengolahan sampah, pelatihan anti bullying, dan pelatihan digitalisasi. Kami akan pamerkan semua hasil karya siswa, baik yang sudah dilakukan, sedang dilakukan, ataupun karya siswa kelas XII yang akan tamat," ujarnya mengakhiri wawancara. (cr.19)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.