Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Senin 27 Maret 2023, Tetap Percaya Walau Tak Melihat Bukti

Renungan Harian Kristen, Senin 27 Maret 2023 dengan judul Buktikan “Aku Percaya” Dengan Tetap Percaya Walau Tak Melihat Bukti.

Editor: Alfons Nedabang
kokris.com
ILustrasi tangan Tuhan. Renungan Harian Kristen Senin 27 Maret 2023, Buktikan “Aku Percaya” Dengan Tetap Percaya Walau Tak Melihat Bukti. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen, Senin 27 Maret 2023 dengan judul Buktikan “Aku Percaya” Dengan Tetap Percaya Walau Tak Melihat Bukti.

Artikel yang merujuk pada Kitab Yohanes 11:17-26 ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Maret dan April 2023. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen, Senin 27 Maret 2023:

Pengantar

Nama Fanny Crosby sangat dikenal sebagi ratu penulis lagu-lagu hymn gerejawi.

Ia lahir sebagai bayi yang sehat namun di usia dua minggu ia sakit dan menjadi korban malpraktek yang menyebabkan ia buta. Meski begitu ia tetap bersyukur dan dipakai Tuhan menghasilkan banyak pujian indah.

Pemahaman Teks

Lazarus, saudara laki-laki dari Maria dan Martha dalam keadaan sakit keras, kritis dan akhirnya meninggal. Kedua saudara
Lazarus mengirimkan berita duka kepada Tuhan Yesus (3).

Maria dan Martha sangat sedih akan kematian saudara laki-laki mereka. Bahkan Yesus yang hadir dalam pelayatan di hari keempat itu pun sangat sedih dan turut menangis.

Ia akan membangkitkan Lazarus dan kedukaan tidak akan ada lagi. Lalu mengapa Tuhan Yesus menangis dan turut merasakan kedukaan? Tuhan Yesus benar-benar mengerti arti kehilangan karena kematian.

Ia bukanlah pribadi yang mati rasa. Kedukaan Tuhan Yesus adalah tanda bela rasanya bersama manusia yang rapuh dan menghadapi beragam duka.

Marta pergi berjumpa dengan Tuhan Yesus saat Ia baru tiba di Bethania hendak melayat.

Dalam perjumpaan itu, Tuhan Yesus mengajarkan kepada Marta untuk percaya kepada-Nya bahwa Ia berkuasa membangkitkan.

Marta belum melihat kebangkitan itu, tetapi Yesus menasihatkan dia untuk percaya.

Banyak orang, termasuk kita, hanya mau percaya Tuhan jika sudah melihat bukti kasih-Nya.

Ini adalah ajaran Iblis sebagaimana pencobaan di padang gurun.  Melihat bukti maka percaya.

Jika Yesus dapat mengubah batu menjadi roti, maka iblis akan percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Tetapi, Tuhan Yesus mengajarkan sebaliknya. Ia mau kita memutuskan untuk percaya sungguh-sungguh, maka kita akan melihat.

Langkah Iman

Percaya kepada Tuhan akan membuat kita mampu melihat kuasa dan kasih-Nya.

Saat kita berhadapan dengan situasi yang mendukakan hati dan jalan kita terasa sangat kelam, apakah kita akan memutuskan untuk tetap percaya?

Ataukah kita akan menuntut bukti dari Tuhan sebagai syarat untuk kita percaya kepada-Nya?

Berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya, seperti kisah hidup penulis pujian Fanny Crosby, yang pernah berkata, “seandainya aku diberi pilihan, aku akan memilih lahir buta, agar kelak ketika mati, wajah pertama yang kulihat ialah wajah Kristus, Tuhanku”. Soli Deo Gloria. Amin! (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved