Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 26 Maret 2023, Ya Tuhan, Aku Percaya

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Ya Tuhan, Aku Percaya.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 26 Maret 2023 dengan judul Ya Tuhan, Aku Percaya. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Ya Tuhan, Aku Percaya.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Nubuat Yehezkiel 37: 12-14, bacaan kedua Roma 8: 8-11, dan bacaan Injil Yohanes 11: 1-45.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 26 Maret 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Martha kehilangan saudaranya Lazarus. Ketika Yesus tiba di rumah, saudaranya sudah empat hari di dalam kubur. Yesus terlambat!

Sebab itu waktu bertemu dengan Yesus, dia berkata, “Tuhan, andaikan Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.”

Dalam pengalaman merasa kehilangan seorang yang kita cintai, seperti Martha kita bertanya: Tuhan, mengapa Eengkau tidak ada di sini? Mengapa Engkau membiarkan dia mati. Mengapa dia harus mati begitu cepat?

Terhadap pertanyaan-pertanyaan ini, kita tidak bisa menemukan jawaban yang memuaskan.

Menghadapi kenyataan ini, kita hanya menjadi diam, tidak bisa berbuat apa-apa.

Kita merasa seolah-olah Tuhan meninggalkan kita. Seolah Tuhan membiarkan kita menderita.

Bagaimana kita masih bisa percaya bahwa Tuhan itu Mahapengasih, kalau Dia rela membiarkan hal semacam ini terjadi?

Tetapi di pihak lain, betul hanya keluhan dan rasa kecewa yang kita sampaikan kepada Tuhan pada hari ini. Apakah dengan meninggalnya orang yang kita kasihi, harapan kita lenyap? Kita kehilangan harapan?

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 26 Maret 2023, Tuhan Barui Segalanya

Bacaan hari ini memberi jawaban. Dalam injil diceritakan bahwa Martha juga mengalami situasi yang sama seperti kita. Dia kehilangan Lazarus, saudaranya yang sangat dicintainya.

Dia juga menyatakan kekesalannya, “Andaikata Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.”

Tetapi sekarang pun aku tahu bahwa Allah akan memberikan kepadaMu segala sesuatu yang Engkau minta kepadaNya.

Meski sedih, dia berbicara kepada Yesus. Dan dalam ucapannya ini terungkap satu iman-kepercayaan yang teguh terhadap Yesus. dan
Yesus memperkuat harapannya dengan mengatakan, ”Engkau benar, Martha. Akulah Kebangkitan dan hidup. Siapa yang percaya kepadaKu, akan hidup, meski sudah mati.

Siapa yang percaya kepadaKu, akan hidup selama-lamanya.

Kata-kata Yesus memberikan harapan kepada kita semua.

Atas dasar iman ini kita mendoakan dan mengharapkan bahwa saudara, orang yang kita kasihi akan bangkit bersama Tuhan kita Yesus Kristus dan akan bersatu dengan Dia di dalam kehidupan yang baru.

Rasul Paulus sendiri menulis, ”..aku yakin, bahwa penderitaan sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita (Roma 8: 18).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 26 Maret 2023, Kedaulatan Kasih Allah dalam Membangkitkan Orang Mati

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Kita umat beriman yang percaya kepada Kristus memiliki satu harapan bahwa dalam Kristus, setiap kita yang mati akan dibangkitkan dan akan bersatu dengan Tuhan di dalam kehidupan akhirat.  Ini adalah satu ajaran iman yang sentral dan pokok.

Bagi setiap orang Kristen, kematian bukan hanya akhir dari kehidupan di dunia ini, tetapi sebagai kunci emas untuk membuka gerbang yang menghantar masuk ke dalam hidup abadi, suatu peralihan yang membawa kita semua ke dalam samudera persekutuan cinta kasih dengan Bapa di Surga.

Sebuah malam yang gelap, sebelum fajar menyingsing dan satu ujian yang berat sebelum menerima mahkota kemuliaan di Surga.

Semoga ajaran iman ini memberi ketabahan dan meringankan beban kesedihan yang kita tanggung.

Dan bersama Martha, kita berdoa, “Ya Tuhan, aku percaya.”

Kontemplasi

Kita memasuki Minggu Prapaskah V, saat Minggu Sengsara dimulai, saat salib dan patung diselubungi. Kita memasuki hari-hari ketika Yesus harus menderita sengsara dan akhirnya wafat di salib.

Bacaan-bacaan hari ini memberikan penghiburan dan pengharapan bagaimana Dia yang adalah kebangkitan dan hidup juga adalah Tuhan atas kematian dan maut. Kematian dan maut akan dialami Yesus dengan wafatNya, tetapi pada hari ketiga Dia akan bangkit.

Doa

Allah Bapa kami Mahapengasih, karena cinta kasih Putera kesayanganMu telah menyerahkan diri untuk wafat demi keselamatan kami.

Perkenankanlah kami hidup dalam cinta kasihNya dan menempuh jalan yang dilaluiNya dengan gembira karena yakin akan bantuanMu. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Minggu Prapaskah V. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 26 Maret 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 26 Maret 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 26 Maret 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama Yehezkiel 37:12-14

"Aku akan memberikan Roh-Ku kepadamu, sehingga kamu hidup."

Bacaan dari Kitab Yehezkiel:

Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu dari dalamnya, hai umat-Ku. Dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu dari dalamnya.

Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalam dirimu, sehingga kamu hidup kembali, dan Aku akan menempatkan kamu di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, yang me-ngatakannya dan membuatnya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 130:1-2.3-4.5-6b.7b-8

Refr. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.

1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.

2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa kepada-Mu.

3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.

4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel, dari segala kesalahannya.

Bacaan Kedua Roma 8:8-11

"Roh Allah yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati diam di dalam dirimu."

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:

Saudara-saudara, mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, kalau Roh Allah memang tinggal di dalam dirimu.

Tetapi jka orang tidak memiliki Roh Kristus, maka ia bukanlah milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada dalam dirimu, maka tubuhmu memang mati karena dosa, tetapi rohmu hidup karena kebenaran.

Dan jika Roh Allah, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam dalam dirimu, maka Ia yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana oleh Roh-Nya yang diam dalam dirimu.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: Yohanes 11:25a.26

Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Akulah kebangkitan dan hidup, Sabda Tuhan; setiap orang yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.

Bacaan Injil Yohanes 11:1-45

"Akulah kebangkitan dan hidup."

Inilah Injil suci menurut Yohanes:

Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. Maria adalah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya.

Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus, “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit.” Mendengar kabar itu Yesus berkata, “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.”

Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya serta Lazarus. Namun setelah mendengarnya bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat di mana Ia berada; tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya, “Mari kita kembali lagi ke Yudea.”

Murid-murid itu berkata kepada-Nya, “Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau; masihkah Engkau mau kembali ke sana?” Jawab Yesus, “Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini.

Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya.” Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Yesus berkata kepada mereka, “Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya.”

Maka kata murid-murid itu kepada-Nya, “Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh.” Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa.

Karena itu Yesus berkata dengan terus terang, “Lazarus sudah mati. Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya.

Marilah sekarang kita pergi kepadanya!” Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain, “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia.”

Ketika Yesus tiba di Betania, didapati-Nya Lazarus telah empat hari terbaring di dalam kubur. Betania itu tidak jauh dari Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. Di situ banyak orang Yahudi telah datang untuk menghibur Marta dan Maria berhubung dengan kematian saudaranya.

Ketika Marta mendengar bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.

Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.” Kata Yesus kepada Marta, “Saudaramu akan bangkit.” Kata Marta kepada-Nya, “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.”

Jawab Yesus, “Akulah kebangkitan dan hidup. Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup serta percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.

Percayakah engkau akan hal ini?” Jawab Marta, “Ya Tuhan, aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.” Sesudah berkata demikian, Marta pergi memanggil saudaranya Maria, dan berbisik kepadanya, “Guru ada di sana, dan Ia memanggil engkau.”

Mendengar itu, Maria segera bangkit, lalu pergi mendapatkan Yesus. Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai-Nya.

Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama Maria di rumah itu untuk menghiburnya melihat Maria tiba-tiba bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.

Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah Maria di depan kaki Yesus dan berkata kepada-Nya, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.”

Ketika Yesus melihat Maria menangis, dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata, “Di manakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka, “Tuhan, marilah dan lihatlah!” Maka menangislah Yesus.

Kata orang-orang Yahudi, “Lihatlah, betapa besar kasih-Nya kepadanya!” Tetapi beberapa orang di antaranya berkata, “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak mampukah Ia bertindak sehingga orang ini tidak mati?” Makin masygullah hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu.

Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus, “Angkatlah batu itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada Yesus, “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.”

Jawab Yesus, “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah?” Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata, “Bapa, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.

Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku. Tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri mengelilingi Aku ini, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.”

Sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras, “Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kafan, dan mukanya tertutup dengan kain peluh.

Kata Yesus kepada mereka, “Bukalah kain-kain itu, dan biarkan ia pergi.” Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved