Berita Flores Timur

Ramai Pengunjung, Pelaku Usaha di Tanjung Cinta Eputobi Untung Jutaan Rupiah

Selain menyajikan makanan dan minuman lokal orang Flores Timur, Rafael juga menjual kelapa muda segar yang dipetik dari kebun sendiri.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
TANJUNG CINTA - Seorang pengunjung bernama Suzana Epivania Wanda (25) sedang menikmati keindahan alam di Tanjung Cinta Eputobi, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Jumat 24 Maret 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Pesona alam nan indah di Tanjung Cinta Eputobi, Desa Lewoingu, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur dimanfaatkan secara maksimal oleh pelaku usaha setempat.

Tak heran, tempat tongkrongan di Jalan Trans Larantuka-Maumere itu ramai digandrungi pelancong saat menjajal Pulau Flores dari arah barat menuju kota berjuluk Reinha Rosari Larantuka.

Baca juga: Semana Santa Larantuka, Prosesi Jumat Agung Bersama Bunda Maria Mengikuti Jalan Salib Yesus

Lukisan alam otentik mampu menghipnotis mata pengunjung. Bunyi jepretan kamera canon dan ponsel saling bersahutan dari tangan kalangan muda-mudi yang asyik mengabadikan momen untuk diunggah ke platform media sosial.

Jumlah pengunjung yang kian banyak memotivasi Rafael Wadang Kumanireng (45) dan Maria Goreti Oi Tukan (45), pasangan suami istri (Pasutri) yang membuka warung kopi lengkap dengan makanan lokal.

Enam tahun membuka usaha menggunakan tabungan Rp 3 juta, pasutri yang sudah dikaruniai empat orang anak sukses meraup cuan jutaan rupiah hanya dalam waktu satu hari.

Baca juga: Enam Desa Tanpa Signal di Flores Timur Nikmati Internet Akhir Tahun 2023

"Kadang Rp.400 ribu sampai Rp. 500 ribu. Tapi kalau menjelang hari raya Paskah, apa lagi ada prosesi Semana Santa ini sudah tembus Rp 1,2 juta sehari," kata Rafael saat wartawan mampir di warung kopinya, Jumat 24 Maret 2023.

Meski omset sempat lesu saat pandemi Covid-19, namun usahanya berangsur pulih berkat komitmen dan tekad. Pria berzodiag taurus ini terus melebarkan senyum lantaran usahanya mampu menyokong ekonomi keluarga, hingga persiapan biaya kuliah anak sulungnya ke jenjang perguruan tinggi.

"Menunya ada jagung titi, keripik pisang, kopi leworok, teh, dan mie panas. Harga kopi dan teh Rp. 5 ribu, kalau mie campur telur ceplok Rp 15 ribu," paparnya.

Selain menyajikan makanan dan minuman lokal orang Flores Timur, Rafael juga menjual kelapa muda segar yang dipetik dari kebun sendiri.

Cukup merogoh kocek Rp 10 ribu, pengunjung bisa menghilangkan dahaga haus ditemani gugusan pulau Konga dan kemegahan Gunung Lewotobi bermetafora sepasang kekasih.

"View di sini sangat indah, makanya saya termotivasi buka usaha. Pengunjung terhibur dengan Tanjung Cinta Eputobi," ungkapnya.

Baca juga: Semana Santa Larantuka, Umat Katedral Larantuka Percantik Kapela Tuan Ma dan Tuan Ana

Suzana Epivania Wanda, salah satu pengunjung mengaku takjub dengan keindahan alam laut Tanjung Cinta Eputobi. Perempuan berusia 25 tahun itu sering mampir untuk melepas lelah saat menempuh perjalanan jauh dari Desa Waiula menuju Larantuka.

Menurut Suzan, sapaanya, menyeruput teh panas sambil menikmati keindahan alam merupakan suatu hal yang istimewa. Bahkan, Beban pekerjaan selama sepekan terasa hilang usai menyambangi lokasi strategis tersebut.

"Suasana di sini sangat indah dan nyaman, apa lagi harga makanan dan minuman juga cukup terjangkau," tutur perempuan berjaket hitam itu. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS 

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved