Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 21 Maret 2023, Bangunlah, Angkatlah Tilammu dan Pergilah

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Bangunlah, Angkatlah Tilammu dan Pergilah.

|
Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RD. Ambros Ladjar menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Selasa 21 Maret 2023 dengan judul Bangunlah, Angkatlah Tilammu dan Pergilah. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Bangunlah Angkatlah Tilammu dan Pergilah.

RD. Ambros Ladjar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Yehezkiel 47: 1 - 9, 12, dan bacaan Injil Yohanes 5: 1-16.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 21 Maret 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Kalau sakit biasanya kita berada dalam kondisi yang sangat tidak mengenakkan. Sebab itu tak jarang banyak orang menyembunyikan penderitaannya.

Sebab ketika mengalami sakit, ruang gerak rasanya sungguh dibatasi. Orang tak bisa bebas bergerak seperti saat sehat.

Memang membosankan dan mungkin juga terpikir di benak: akankah bisa sembuh atau tidak?

Pikiran yang timbul tenggelam itu muncul menjadi sebuah beban.

Kolam Betesda terletak dekat Gerbang Domba. Gerbang ini dikenal juga dengan nama Gerbang Singa atau juga Gerbang Stefanus.

Ini adalah salah satu dari tujuh gerbang yang didirikan oleh Herodes untuk mengelilingi kota Yerusalem.

Di dekatnya ada untuk menghormati Martir Stefanus yang mati dirajam (Kisra 7).

Di kolam Betesda itu ada seorang yang sudah 38 tahun lamanya menderita sakit. Karena pengeluhannya dan rasa prihatin, maka Yesus membantu si penderita sakit itu.

Kata-Nya, Bangunlah, angkatlah tilammu dan pergilah!"

Berkat kemurahan hati Yesus, maka orang itu sembuh.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 20 Maret 2023, Yusuf Teladan Kesetiaan

Betesda artinya rumah kemurahan atau rumah anugerah.

Yesus justru merasa tergerak hati kepada orang sakit itu dan menyembuhkan dia serta menyuruh dia pergi.

Kisah penyembuhan yang dibuat Yesus justru terjadi pada hari Sabat.

Orang Yahudi tahu bahwa praktik Yesus itu salah.

Ada alasan mereka menuduh Yesus, tapi tanpa melihat perbuatan baik Yesus di baliknya yakni demi kemanusiaan.

Sebab itu Yesus dan orang sakit yang memikul tilamnya itu dianggap bahwa mereka melanggar kesucian Sabat.

Sebetulnya mereka cuma ingin pancing reaksi Yesus dan menjadi alasan untuk menagkap Dia.

Terkadang kita para imam juga mematok aturan yang membuat beban umat.

Padahal orang mau mengalami kasih Tuhan di lingkungan gereja.

Dari sebab itu kita diajak Yesus agar berpijak pada aturan yang benar agar terwujud Servire, carum habere, veniam: saling melayani, saling menyayangi, saling mengampuni".

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 21 Maret 2023. Hanya Yesus Jawaban Kesembuhanku

Sudahkah kita menempatkan regulasinya secara benar di tempat tugas kita?

Salam Seroja, Sehat Rohani dan Jasmani di Hari Selasa masa Puasa buat semuanya. Tetap taat untuk menjalankan Prokes.

Jika ADA, Bersyukurlah. Jika TAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGILAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH.

Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 21 Maret 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 21 Maret 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 21 Maret 2023. (Tokopedia)

Bacaan Pertama Yehezkiel 47:1-9.12

"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."

Bacaan dari Kitab Nabi Yehezkiel:

Kata nabi: Seorang malaikat membawa aku ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci, dan mengalir menuju ke timur: sebab Bait Suci juga menghadap ke timur.

Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju gerbang yang menghadap ke timur.

Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya. Ia mengukur seribu hasta, dan menyuruh aku masuk ke dalam air itu; dalamnya sampai di pergelangan kaki.

Ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku masuk sekali lagi ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di lutut. Kemudian ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di pinggang.

Sekali lagi ia mengukur seribu hasta, dan sekarang air itu sudah menjadi sungai di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang; suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.

Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Sudahkah engkau lihat hai anak manusia?” Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai itu. Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana.

Malaikat itu berkata kepadaku, “Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar.

Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup.

Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 46:2-3.5-6.8-9

Refr. Tuhan penjaga, dan benteng perkasa, dalam lindungan-Nya aman sentosa.

1. Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.

2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.

3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub,.Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan, yang mengadakan pemusnahan di bumi.

Bait Pengantar Injil Mzm 51:12a.14a

Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.

Bacaan Injil Yohanes 5:1-3a.5-16

"Orang itu disembuhkan seketika."

Inilah Injil suci menurut Yohanes:

Pada hari raya orang Yahudi, Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem, dekat pintu Gerbang Domba, ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; serambinya ada lima dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.

Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya.

Ada di situ seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di sana, dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, “Maukah engkau sembuh?”

Jawab orang sakit itu kepada-Nya, “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai goncang; dan sementara aku sendiri menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.”

Kata Yesus kepadanya, “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu, lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.

Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu, “Hari ini hari Sabat, dan tidak boleh engkau memikul tilammu.”

Akan tetapi ia menjawab mereka, “Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.”

Mereka bertanya kepadanya, “Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?” Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu.

Kemudian, ketika bertemu dengan dia dalam Bait Allah, Yesus lalu berkata kepadanya, “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.”

Orang itu keluar, lalu menceritakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved