KKB Papua

KKB Papua - Yanto Eluay Kesal KKB Terus Beraksi: Ini Pelanggaran HAM Berat, Mestinya Ditindak

Yanto Eluay, seorang tokoh adat di Papua sangat kesal dengan tindakan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua yang terjadi selama ini di Papua.

|
Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
HAM BERAT – Yanto Eluay, tokoh adat Kabupaten Sentani, sangat kesal dengan tindakan KKB Papua yang tak henti-hentinya menembak warga sipil. Tindakan itu merupakan pelanggaran HAM berat sehingga harus ditindak. 

POS-KUPANG.COM -  Yanto Eluay, seorang tokoh adat di Papua sangat kesal dengan tindakan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua yang terjadi selama ini di Papua.

Pasalnya terlalu banyak korban yang merenggang nyawa di tangan kelompok pengacau tersebut. Padahal yang diperjuangkan adalah kemerdekaan.

Pernyataan tajam Yanto Eluay itu disampaikannya kepada awak media, Senin 20 Maret 2023. Ia melontarkan pernyataan itu setelah beberapa kejadian yang menimbulkan korban jiwa.

Dalam pernyataannya, dia mengatakan, bahwa aksi KKB Papua itu telah bergeser menjadi pelanggaran HAM berat. Karena yang dihabisi, adalah warga-warga sipil yang tak bersenjata.

Baca juga: KKB Papua - Yanto Eluay Kesal KKB Terus Beraksi: Ini Pelanggaran HAM Berat, Mestinya Ditindak

Bahkan dalam beberapa bulan terakhir, lanjut Yanto Eluay, jumlah korban yang meninggal dunia tak lagi terhitung jumlahnya

Fakta yang demikian, lanjut dia, menjadi bukti bahwa KKB Papua telah melakukan pelanggaran HAM berat sehingga harus diambil tindakan.

MASIH DISANDERA - Hingga saat ini, pilot Susi Air, Phillips Mark Merthens masih disandera oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya. Meski sudah lebih dari sebulan namun pilot itu belum bisa dibebaskan.
MASIH DISANDERA - Hingga saat ini, pilot Susi Air, Phillips Mark Merthens masih disandera oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya. Meski sudah lebih dari sebulan namun pilot itu belum bisa dibebaskan. (POS-KUPANG.COM)

Dia menyebutkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, pelanggaran HAM berat itu dilakukan KKB Papua di beberapa kabupaten di pegunungan Papua, seperti Nduga, Yahukimo juga Intan Jaya.

Di daerah ini, katanya, selain membantai tukang ojek, KKB Papua juga merusaki fasilitas vital, seperti membakar tower telkomsel  hingga menembak pesawat yang mengangkut penumpang dari dank e Bandara Dekai Yahukimo.

Bahkan KKB Papua juga membakar pesawat kemudian menyandera pilot yang hingga saat ini belum dilepas kembali.

Fakta ini terjadi saat pilot Susi Air, Phillips Mark Merthens  mendaratkan pesawat tersebut di Bandara Nop , Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Perbuatan seperti ini, tandas tokoh adat asal Sentani ini, tak boleh didiamkan, Para pegiat HAM harus berjuang untuk menyudahi hal ini.

"Tindakan KKB Papua itu pelanggaran HAM, karena korbannya warga sipil dan yang tewas sudah terlalu banyak. Apalagi aksi yang dilakukan tak lagi memandang bulu,” ujarnya Senin 20 Maret 2023.

Untuk itu, Yanto Eluay mendesak pegiat HAM tak tinggal diam melihat keadaan ini. Pegiat HAM harus bekerja ekstra untuk membebaskan warga sipil dari terror yang dilakukan kelompok bersenjata itu.

“Jangan sampai ketika ada tindakan tegas dan terukur dari aparat keamanan yang bertujuan menjaga situasi Kamtibmas, lalu pegiat HAM tampil dan menggiring tindakan itu sebagai pelanggaran HAM," ujarnya.

KKB Tak Pernah Hentikan Aksi

Untuk diketahui, baru-baru ini KKB berulah di Kabupaten Nduga dan Kabupaten Yahukimo di Pegunungan Papua serta di Kabupaten Intan Jaya di Papua Tengah.

Atas peristiwa tersebut, Komandar Ops Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani mengatakan, penanganan KKB di tiga kabupaten itu terus dilakukan.

Saat ini, contohnya, aparat mempertebal pasukan dan melakukan patroli berskala tinggi di wilayah lainnya. Kiat ini diambil untuk mengantisipasi timbulnya korban jiwa dan meminimalisir aksi-aksi separatis lainnya.

Baca juga: KKB Papua – Akhirnya Terungkap, Anton Aim Penulis Surat yang Dititipkan KKB di Pilot Susi Air

"Kasus KKB KKB Papua ini menjadi atensi kita untuk melakukan penjagaan dan meningkatkan kewaspadaan, walau sampai sekarang kita belum menemukan keterkaitan satu sama yang lainnya," kata Faizal.

Aksi bersenjata di Kabupaten Nduga terjadi pada 7 Februari 2023.

Saat itu,  Egianus Kogoya dan kelompoknya melakukan aksi pembakaran terhadap pesawat milik Susi Air di Lapangaan terbang Distrik Paro dan menyandera Kapten Philip Mark Merthens hingga saat ini.

Kemudian, situasi di Intan Jaya terjadi dua kali. Pertama pada 31 Januari 2023.

Saat itu KKB melakukan aksi penembakan di dalam Distrik Sugapa.

Akibatnya satu orang warga mengalami luka tembak dan akhirnya dievakuasi ke RSUD Nabire.

Lalu pada 7 Maret 2023, pesawat kargo PT Smart Aviation dan Pesawat PT Daby Air di Bandara Bilorai, Intan Jaya, Papua Tengah.

Saat itu ada aksi penembakan yang menyebabkan kedua pesawat melakukan go around dan gagal mendarat.

Situasi keamanan di Yahukimo terganggu sejak 1 Maret 2023.

Saat itu Pratu LW gugur, Dandim 1715/Yahukimo Letkol Inf JV Tethool dan dua anggotanya mengalami luka tembak.

Kemudian aksi penembakan kembali terjadi pada 8 Maret 2023.

Dalam peristiwa tersebut, EP (18) dan VS (24) tewas akibat luka tembak.

Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menduga pelaku penembakan adalah Yotam Bugiangge yang merupakan pecatan anggota TNI dan telah bergabung dengan Egianus Kogoya.

Baca juga: KKB Papua - Kisdiyanto: TNI Tahu Lokasi Pilot Susi Air Disandera Tapi Tak Bisa Langsung ke Sana

"Pelakunya adalah Yotam Bugiangge atas perintah Egianus," ujar Fakhiri di Jayapura, Kamis 9 Maret 2023.

Terakhir, KKB melakukan penembakan terhadap pesawat penumpang milik PT Trigana Air - type B737-500, PKYSC saat melakukan tinggal landas dari Bandara Nop Goliat, Dekai,  Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada 7 Maret 2023.

Penembakan tersebut mengakibatkan lubang di bagian bawah badan pesawat. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved