Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Sabtu 18 Maret 2023, Kesetiaan dan Pengkhianatan

Renungan Harian Kristen, Sabtu 18 Maret 2023 dengan judul Kesetiaan dan Pengkhianatan Pilihlah Kesetiaan, Jangan jadi Pengkhianat.

Editor: Alfons Nedabang
PIXABAY
Alkitab - Renungan Harian Kristen Sabtu 18 Maret 2023, Kesetiaan dan Pengkhianatan Pilihlah Kesetiaan, Jangan jadi Pengkhianat. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen, Sabtu 18 Maret 2023 dengan judul Kesetiaan dan Pengkhianatan
Pilihlah Kesetiaan, Jangan jadi Pengkhianat.

Artikel yang merujuk pada Kitab Markus 14:1-9 ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Maret dan April 2023. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen, Sabtu 18 Maret 2023:

Pengantar

Yesus kembali ke Bethania usai pelayanan di Yerusalem, Ia dijamu seorang bernama Simon yang pernah Ia sembuhkan dari sakit kusta.

Mereka duduk makan sehidangan dengan Lazarus yang dibangkitkan oleh Yesus dan kedua saudarinya Marta dan Maria (bnd. Yoh 12:1-8).

Ini adalah jamuan persahabatan yang sangat indah dan mulia mengingat dua hari lagi Yesus akan menghadapi pengadilan kematianNya.

Pemahaman Teks

Maria mengurapi Yesus sebagai tanda syukur terkait peristiwa kebangkitan Lazarus, saudaranya. Perbuatan Maria mengurapi
kepala Yesus adalah tanda pengakuan bahwa Yesus adalah Raja.

Perbuatan Maria menyatakan bahwa ia bersyukur keluarganya diterima oleh Yesus Kristus bukan karena perbuatan baik mereka.

Sebaliknya penerimaan Yesus terhadap Lazarus dan kedua saudarinyalah yang telah memampukan mereka untuk bersyukur dan melakukan hal terbaik bagi Tuhan.

Perbuatan Maria, Marta, dan Lazarus sangat jauh berbeda dari perbuatan Yudas. Maria merelakan minyak yang mahal untuk mengurapi Yesus dan dianggap sebagai pemborosan.

Sementara Yudas cinta uang dan mengkhianati Yesus demi uang. Perbuatan mulia oleh Maria dicela banyak orang seakan tidak berguna.

Sementara perbuatan Yudas mendapat dukungan maksimal para pemimpin agama dan dibayar. Ini sangat kontras.

Yang satu menyatakan persahabatan yang sedemikian erat dan penuh hormat; yang lain menyatakan persahabatan palsu dan penuh kebencian.

Langkah Iman

Kesetiaan dan pengkhianatan, dua perbuatan dan sikap hati yang sangat bertolak belakang. Maria mengajarkan kepada kita tentang kesetiaan melalui perbuatan baik.

Perbuatan baik memang bukanlah dasar dan alasan untuk diterima oleh Yesus. Perbuatan baik adalah buah dari penerimaan Yesus terhadap kita.

Kisah ini mengingatkan kita bahwa nama Maria layak dikenang sampai hari ini sebagai pribadi teladan yang tahu bersyukur dan berkorban demi Tuhan.

Tetapi kita juga tahu bahwa nama Yudas pun terus tertulis dan dikenang sepanjang sejarah manusia sebagai Pengkhianat yang menjual dan mengorbankan Yesus.

Marilah kita merenungkan Yesus telah membayar lunas hutang dosa kita dengan darahNya yang kudus. Janganlah kita seperti Yudas yang membeli darah Yesus dengan uang penuh dosa. Soli Deo Gloria. Amin! (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved