Berita Kota Kupang

Gelar Pelatihan TPK, Kadis PPKB Kota Kupang Ajak Fasilitator Berkolaborasi Turunkan Angka Stunting

Dikatakan drg.Francisca, kegiatan ini menghadirkan dan mengumpulkan 25 orang  dari setiap Kecamatan yang ada di Kota Kupang

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ELISABETH EKLESIA MEI
PELATIHAN - Dinas PPKB Kota Kupang melaksanakan kegiatan Pelatihan/Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) Tahun 2023, di Hotel Sasando, Kota Kupang, Kamis, 17 Maret 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Elisabeth Eklesia mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana disingkat Dinas PPKB Kota Kupang drg. Francisca JH Ikasasi mengajak semua fasilitator untuk berkolaborasi menurunkan angka stunting di Kota Kupang.

Hal ini disampaikan drg. Francisca JH Ikasasi dalam kegiatan pelatihan/orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) Tahun 2023, di Hotel Sasando, Kota Kupang, Kamis, 17 Maret 2023.

drg.Francisca J.H.Ikasasi mengatakan untuk menyelesaikan kasus stunting di Kota Kupang perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak.

Baca juga: Srikandi Ganjar NTT Gelar Workshop Beads Accessories di Kota Kupang

"Masalah stunting Ini bukan masalah musibah atau bencana yang tidak bisa kita selesaikan, Tetapi persoalan Ini hanya membutuhkan kolaborasi kita bersama agar bisa keluar dari masalah stunting ini," kata drg.Francisca.

Dikatakan drg.Francisca, kegiatan ini menghadirkan dan mengumpulkan 25 orang  dari setiap Kecamatan yang ada di Kota Kupang yang akan menjadi fasilitator .

"Mereka akan menjadi fasilitator yang akan berkiprah dalam melatih kader-kader pendamping keluarga (PK). Mereka adalah orang-orang terlilih yang kami anggap mampu dan mereka juga yang akan melatih kader-kader PK," ungkapnya.

Menurut drg.Francisca, penanganan masalah stunting, bukan sesuatu yang gampang. Apalagi Kota Kupang sudah berada pada angka 19 persen dari 5800-an anak yang stunting.

Baca juga: Dukung Bakat Anak Muda Kota Kupang, Srikandi Ganjar NTT Gelar Kompetisi Persahabatan Basket

"Saat ini BKKBN dipercayakan untuk mengurus masalah stunting. Kami tidak bisa bekerja sendiri, sehingga kami butuh kita semua berkolaborasi,"pungkasnya.

drg. Francisca menyebutkan, saat ini, Kota Kupang memiliki 1.023 teknik pk dan 341 tim tpk. Dimana, teknik pk inilah yang akan bekerja di Lapangan sebagai ujung tombak memusnahkan masalah stunting.

"Untuk angka 5.800-an anak ini, apakah bisa dieliminasi menjadi di bawah 1 digit, seperti kabupaten lain yang mampu menjastifikasi angka stunting. Ini yang akan kita carikan jalan keluarnya. Kita sebagai warga Kota Kupang harus bisa menurunkan angka tersebut,"ujarnya.

Lebih lanjut, drg.Francisca menyampaikan, agar calon pengantin di Kota Kupang juga perlu untuk diedukasi sebelum masuk dalam tahap pernikahan. Hal itu menurutnya, sebagai antisipasi jika terjadinya stunting pada anak-anak mereka nantinya.

Selain itu, Ia menyarankan pula, agar calon pengantin perlu diajarkan menggunakan aplikasi yang disediakan oleh fasilitator untuk mereka bisa gunakan.

Baca juga: 20 Kelurahan di Kota Kupang dalam Kategori Kawasan Kumuh

"Untuk calon pengantin, saya berharap bisa mewujudkan untuk menggunakan aplikasi yang akan diajarkan oleh fasilitator dengan baik. Calon pengantin harus /wajib hukumnya untuk menggunakan aplikasi ini. Butuh kekuatan kita semua. Saya harapkan juga, teman-teman fasilitator bisa memberikan bagaimana penggunaan aplikasi dengan baik," tutupnya.

Semsntara itu, Yane Manafe, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk (Dalduk) Dinas PPKB Kota Kupang mengatakan, dalam upaya penurunan stunting, pemerintah telah menetapkan strategi nasional percepatan pencegahan anak kerdil (stunting) yang bertujuan untuk mempercepat penurunan stunting dalam kerangka kebijakan dan institusi yang ada.

Yanne menyebutkan, terdapat 8 pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting yang dapat dilakukan, yakni analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, perwali/perpub peran desa/kelurahan, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data, pengukuran data stunting dan reviu kerja tahunan.

"Delapan aksi konvergensi tersebut dilakukan mulai dari proses perencanaan, penganggaran, implementasi, pemantauan, dan evaluasi program/ kegiatan," ungkapnya.

Baca juga: Kelurahan Nefonaek Kota Kupang Bakal Gelar Karnaval Keagamaan 

Lebih lanjut, dia sampaikan bahwa, hasil yang diharapkan dari kegiatan ini, yakni tim fasilitator di tingkat Kabupaten dapat memahami konsep dasar pelatihan TPK dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Selain itu, sambungnya, bisa pula menumbuhkan sikap positif pengelola dalam melaksanakan program pelatihan TPK dalam upaya percepatan penurunan stunting bagi tim fasilitator di tingkat kabupaten/kota.

Serta, meningkatkan pengetahuan dan edukasi dalam memfasilitasi kegiatan orientasi TPK di tingkat Kecamatan.

Dalam kesempatan ini pula, drg.Francisca JH Ikasasi, Vero, Serly dan Yasni Saudila membawakan materi mengenai Konsep Dasar 1.000 Hari Pertama Kelahiran, Penggunaan aplikasi ELSIMIL, Tugas dan Fungsi TPK, Alur dan mekanisme TPK, Kampung Keluarga Berkualitas dan Komunikasi Antar Pribadi. (Cr.20)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved