Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 14 Maret 2023, 70 x 7 x
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Daniel 3: 25.34-43, dan bacaan Injil Matius 18: 21-35.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul 70 x 7 x.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Daniel 3: 25.34-43, dan bacaan Injil Matius 18: 21-35.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 14 Maret 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Ibu Bapak, saudari/a terkasih dalam Kristus.
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Hari ini kita kembali lagi dibekali dengan inspirasi bacaan suci dari Kitab nubuat Daniel dan Injil Mateus.
Nubuat Daniel mengisahkan tentang tiga pemuda yang dicampakan dalam tanur api yang bernyala-nyala dan Azarya berdiri dan berdoa dalam kobaran api yang beryala itu, “Demi namaMu ya Tuhan janganlah Kautolak selamanya dan janganlah Kaubatalkan perjanjianMu.”
Azarya memanjatkan doa seperti dalam keadaan biasa walaupun dia dan kedua temannya berada dalam kobaran api yang sedang bernyala-nyala.
Dia telah membuktikan bahwa Tuhan adalah maha besar dan maha pengasih dalam segala tindakannya sejak dari jaman para bapa bangsa.
Dia berdoa dan menyerahkan diri kepada penyelenggaraan Tuhan.
Sedangkan dalam bacaan Injil, Yesus menyampaikan perumpaan tentang bagaimana seharusnya mengampuni.
Atas pertanyaan Petrus itulah Yesus memberikan perumpaan itu. Mengampuni itu 70 x 7 x … Yesus menggunakan simbol 7 sebagai tanda kesempurnaan.
Hal mengampuni menjadi jalan terbaik untuk mendapatkan keselamatan di dalam kerajaan surga.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Yesus mengangkat topik pengampunan ini dalam bentuk perumpamaan yang sangat menarik.
Dalam perumpamaan itu dikisahkan tentang hamba yang berutang pada tuannya. Karena tak sanggup membayar, hamba itu meminta belaskasihan dari Tuannya dan tuannya itu mengabulkan permintaanya dan menghapuskan utangnya.
Namun ketika dia keluar, dia berjumpa dengan seorang hamba lainnya yang berhutang kepadanya dan ketika hamba itu meminta belaskasihan karena tidak sanggup membayar walaupun hutangnya lebih kecil dari hutangnya kepada tuannnya tadi tetapi dia menangkap hamba itu dan memenjarakan dia.
Dan tuannya mengetahui apa yang dibuat hambanya ini maka tuan itupun akhirnya menangkap hambanya itu dan memasukannya kembali di dalam penjara.
Perumpamaan ini memberikan kita cerita yang sederhana tapi sangat berkesan dan bermakna.
Tujuan utama dari perumpaan ini agar orang mengerti tentang betapa pentingnya memberikan pengampunan kepada siapa saja yang bersalah kepada kita.
Petrus sebagai orang yang lebih senior mempertanyakan tentang pengampunan itu kepada Yesus.
Dan Yesus memberikan jawaban lewat perumpamaan yang diceritakan secara sederhana itu.
Kisah ini tidak jauh berbeda dengan realitas kehidupan kita setiap hari.
Bicara tentang mengampuni menjadi sebuah beban baru bagi kebanyakan kita.
Mengampuni bagi kita adalah sebuah kemustahilan karena kita sudah dibuat menderita lalu harus mengampuni orang bersangkutan bahkan harus mengampuni 70 x 7 x … menurut versi Yesus.
Ini adalah sebuah cerita baru yang sangat berat untuk dilakukan. Karena seperti cerita di perumpamaan itu, ketika dia sudah diampuni oleh tuannya tetapi yang terjadi dengan dirinya dan temannya sendiri dia menjadi sangat arogan dan bahkan harus memenjarakan temannya itu.
Semua itu dapat terjadi karena kita sebagai manusia kecenderungan untuk ingin membalas dendam dan akan merasa malu kalau mau memaafkan. Jikapun memaafkan tetapi tak pernah melupakan luka yang sudah ditimbulkan.
Di satu sisi kita sangat paham akan apa yang dimaksud oleh Yesus, tetapi kemanusiaan kita yang terlalu kuat mempengaruhi hidup kita sehingga ketika ada orang yang ingin meminta pengampunan dari kita selalu menjadi sulit.
Padahal ketika kita mengampuni, beban kita menjadi hilang dan kita tidak lagi terkungkung oleh perasaan yang berlebihan tentang kesalahan orang lain.
Memaafkan itu berat tetapi pada saat yang sama kita telah membebaskan diri kita dan menjadikan diri kita terbuka akan rahmat Tuhan sendiri.
Mengampuni 70 x 7 x … artinya tak berkesudahan. Itulah kesempurnaan dari kita sebagai murid-murid Tuhan yang selalu dituntut untuk berbuat lebih dari biasanya.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan untuk kita, pertama, kesalahan akan tetap terjadi maka pengampunan pun harus terus harus terjadi kepada siapa saja.
Kedua, ketika kita mengampuni kita pada saat yang sama telah membebaskan diri dan sekaligus membuka diri bagi rahmat Tuhan.
Ketiga, mengampuni 70 x 7 x … adalah sebuah rumusan untuk mengampuni tanpa batas kepada siapa saja dan kapan saja.
Teks Lengkap Bacaan 14 Maret 2023

Bacaan Pertama: Daniel 3:25.34-43
"Semoga kami diterima balik karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah."
Bacaan dari Kitab Daniel:
Tatkala dicampakkan ke dalam tanur api, Azarya berdiri dan berdoa; ia membuka mulut di tengah-tengah api itu, katanya, “Demi nama-Mu, ya Tuhan, janganlah kami Kautolak selamanya, dan janganlah Kaubatalkan perjanjian-Mu; janganlah Kautarik kembali dari pada kami belas kasihan-Mu, demi Abraham kekasih-Mu, demi Ishak hamba-Mu, dan demi Israel, orang suci-Mu, yang kepadanya Engkau telah berjanji memperbanyak keturunan mereka menjadi laksana bintang-bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut.
Ya Tuhan, jumlah kami telah menjadi paling kecil di antara sekalian bangsa, dan sekarang kami pun dianggap rendah di seluruh bumi oleh karena dosa kami.
Dewasa ini pun tidak ada pemuka, nabi atau penguasa, tiada kurban bakaran atau kurban sembelihan, kurban sajian atau ukupan; tidak ada pula tempat untuk mempersembahkan buah bungaran kepada-Mu dan mendapat belas kasihan.
Tetapi semoga kami diterima baik, karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah, seolah-olah kami datang membawa kurban domba dan lembu serta ribuan anak domba tambun.
Demikian hendaknya kurban kami di hadapan-Mu pada hari ini berkenan seluruhnya kepada-Mu. Sebab tidak dikecewakanlah mereka yang percaya kepada-Mu. Kini kami mengikuti Engkau dengan segenap jiwa dan dengan takwa kepada-Mu, dan wajah-Mu kami cari.
Janganlah kami Kaupermalukan, tetapi perlakukanlah kami sesuai dengan kemurahan-Mu dan menurut besarnya belas kasihan-Mu. Lepaskanlah kami sesuai dengan perbuatan-Mu yang ajaib, dan nyatakanlah kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 25:4b-5b.6-7c.8-9
Refr. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab emuanya itu sudah ada sejak purbakala. Ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
Bait Pengantar Injil Yoel 2:12
Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hati, sabda Tuhan, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.
Bacaan Injil Matius 18:21-35
"Jika kamu tidak mau mengampuni saudaramu, Bapa pun tidak akan mengampuni kamu."
Inilah Injil suci menurut Matius:
Sekali peristiwa Petrus datang kepada Yesus dan berkata, “Tuhan, sampai berapa kalikah aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?”
Yesus berkata kepadanya, “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
Ketika ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isteri dan segala miliknya untuk membayar hutangnya.
Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskan segala hutang itu. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
Maka raja itu menyuruh memanggil hamba pertama tadi dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat! Seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonnya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Demikianlah Bapa-Ku yang di surga akan berbuat terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.