Erupsi Gunung Merapi

Merapi Erupsi, Ganjar Ingatkan Warga Segera Mengungsi Kalau Situasi Meningkat

Warga di lereng Gunung Merapi, Jawa Tengah, diminta mewaspadai dampak erupsi. Mereka diimbau segera mengevakuasi diri jika ada peningkatan situasi.

Editor: Agustinus Sape
DOKUMENTASI PENGELOLA KETEP PASS via Kompas.id
Awan panas guguran yang dikeluarkan Gunung Merapi terlihat dari obyek wisata Ketep Pass, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 11 Maret 2023. Pada Sabtu pukul 12.12 WIB, Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan awan panas guguran. 

Dari laporan Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan, Kabupaten Magelang, setelah muncul awan panas guguran, terjadi hujan abu vulkanik. Arahnya ke barat laut dan utara. Pos Babadan menjadi salah satu yang terdampak abu vulkanik cukup tebal.

”Kalau awan panas gugurannya mengarah ke barat daya, ke Kali Bebeng dan Krasak. Tapi kalau abu vulkanik ke arah barat laut-utara. Karena faktor angin,” kata petugas Pos Babadan Yulianto dalam keterangan tertulis dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Yulianto menambahkan, ada beberapa desa di lereng Gunung Merapi yang dilaporkan mengalami hujan abu. Beberapa di antaranya Desa Mangunsuko, Dukun, Paten dan Desa Sengi di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Selain itu, Desa Wonolelo dan Desa Krogowanan di Kabupaten Magelang juga dilaporkan mengalami hal serupa.

Sultan: untuk tutup lubang tambang

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (HB X) menyebutkan, Gunung Merapi meletus untuk menutupi lubang akibat tambang pasir.

Letusan kali ini disebutnya tidak akan seperti pada 2010. "Merapi itu ya erupsi begitu saja enggak akan meletus seperti dulu yang penting ngebaki (memenuhi) sik (yang) dirusak karena ditambang gitu saja," ujar HB X, Sabtu 11 Maret 2023.

Delegasi PWKI menyerahkan Pigura berisi kliping berita dan foto-foto kunjungan delegasi PWKI dalam audiensi umum di Basilika St Petrus Vatikan, Rabu 16 November 2022, saat mereka bertemu Raja Kraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Selasa 31 Januari 2023. Sri Sultan melihat erupsi Merapi sekadar untuk menutup lubang-lubang tambang.
Delegasi PWKI menyerahkan Pigura berisi kliping berita dan foto-foto kunjungan delegasi PWKI dalam audiensi umum di Basilika St Petrus Vatikan, Rabu 16 November 2022, saat mereka bertemu Raja Kraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Selasa 31 Januari 2023. Sri Sultan melihat erupsi Merapi sekadar untuk menutup lubang-lubang tambang. (Pos-Kupang.com/ HO-PWKI)

Sultan menambahkan jika lubang-lubang akibat tambang pasir di Gunung Merapi sudah tertutup material vulkanik, erupsi Gunung Merapi akan berhenti.

"Nanti kalau yang berlobang-lobang itu sudah tertutup kan berhenti sendiri. Memang itu perlu lama karena tidak hanya di atas dan di bawah juga berlubang," jelas dia.

Kondisi ini membuatnya akan menutup tambang-tambang warga, mengingat sebagian tambang milik warga sudah dilakukan penutupan dengan cara ditutup dan ditanami rumput.

Agar warga tak kembali menambang di Merapi, Sultan berencana mengubah kawasan tambang menjadi kawasan pertanian dan peternakan.

"Ada yang bikin keju ada yang ditanami kopi kan gitu, supaya mereka punya pendapatan dari produk di sektor pertanian supaya tidak nambang lagi," jelas Sultan.

Terkait luncuran sejauh 7 kilometer, menurut Sultan hal itu bukanlah masalah. Dia juga menjamin Gunung Merapi tidak akan meletus seperti erupsi pada 2010.

"Ndak papa, pokok e mung nggo ngebaki (pokonya cuma untuk memenuhi) hanya sampai di atas saja enggak akan meletus sudah berbeda kan sudah 10 tahun lebih," jelasnya.

"Biasanya kan empat tahun kalau meletus. Sekarang memang harus keluar ya memang nyembur tapi ya hanya satu kilo dua kilo karena yang ditambang kan sekitar situ," pungkas Sultan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.id/Kompas.com

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved