Berita Lembata

4 Desa di Lembata Dapat Program Transformasi Berbasis Inklusi Sosial

Sosialisasi ini mengusung tema transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial untuk kesejahteraan, solusi cerdas pemulihan ekonomi masyarakat

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO-ISTIMEWA
Sebanyak 4 Desa di Kabupaten Lembata dipilih Perpustakaan Nasional RI mendapatkan Program Transformasi Berbasis Inklusi Sosial yakni Desa Riabao Kecamatan Nagawutung, Desa Pada Kecamatan Nubatukan, Desa Lamalera B Kecamatan Wulandoni dan Desa Leubatang Kecamatan Omesuri. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Sebanyak 4 desa di Kabupaten Lembata dipilih Perpustakaan Nasional RI mendapatkan Program Transformasi Berbasis Inklusi Sosial yakni Desa Riabao Kecamatan Nagawutung, Desa Pada Kecamatan Nubatukan, Desa Lamalera B Kecamatan Wulandoni dan Desa Leubatang Kecamatan Omesuri.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata Apolonaris Mayan didampingi Pustakawan Ignasio Mariano Riangtoby bersama 4 Kepala Desa yakni Zakarias Banin, Karolus Kopong, Matheus Gilo Bataona dan Maulana Doreng mengikuti Sosialisasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial 2023 yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional RI, di Grand Mercure Hotel Kemayoran, Jakarta, 27 Februari- 1 Maret 2023.  

Sosialisasi ini mengusung tema transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial untuk kesejahteraan, solusi cerdas pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19.

Baca juga: Tekan Laju Infllasi, DPRD Lembata Dorong Distribusi Beras Bulog Hingga ke Desa

Sesuai hasil evaluasi program transformasi 2020-2021 efektivitas program dengan skor 4,09 (skala 1-5) dengan kategori baik dengan biaya keuntungan rasio sebesar 2,30 (setiap 1 (satu) Rupiah Cost yang dikeluarkan akan menghasilkan benefit atau keuntungan sebesar 2,30 rupiah.

Perpustakaan Nasional RI mengundang segenap pengelolah perpustakaan, pegiat literasi dan masyarakat umum di seluruh Indonesia. 

Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando dalam sosialisasi tersebut mengatakan bahwa literasi sesungguhnya adalah kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu subyek keilmuan dan atau keahlian yang bersumber dari bahan bacaan atau akses informasi dan memiliki dampak kreatif untuk memproduksi barang dan jasa bermutu yang dapat dipakai untuk memenangkan persaingan global untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Mengenal Napas Tua Lomblen, Lebih Dari Sekadar Komunitas Motor di Lembata

Apolonaris Mayan mengharapkan 4 Desa yang terpilih sebagai penerima manfaat dapat bertransformasi demi kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Lembata.

Apolonaris menyebutkan desa terpilih memiliki beberapa kriteria yaitu Perpustakaan Desa dilampirkan dengan SK Pendirian Perpustakaan, Pengelola Perpustakaan Desa dilampirkan dengan SK Pengangkatan Pengelolah Perpustakaan dan adanya pernyataan komitmen dari Kepala desa untuk menjamin keberlanjutan Program Inklusi sosial.

Kabupaten Lembata telah menjalankan program Transformasi berbasis inklusi sosial di Tahun 2022 dan melibatkan banyak mitra, di Tahun 2023 Kabupaten Lembata mengajukan 5 desa tetapi yang terpilih 4 desa. 

Pustakawan Ignasio Mariano Riangtoby menerangkan desa-desa ini akan bekerja sama dengan Perpustakaan Kabupaten Lembata menjalankan program dengan beberapa instrumen penting yaitu peningkatan kualitas layanan Perpustakaan, pelibatan masyarakat dan advokasi. Diharapkan dengan strategi ini dapat menjadi ujung tombak keberhasilan pelaksanaan program. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved