Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif Lucky Hakim: Bupati Nina, Semoga Bahagia
Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim blak-blakan menerima fasilitas mewah dari APBD 2022 padahal dirinya sudah lama 'menganggur'.
Dari koalisi itu PDI mengajukan mbak Nina dan dari Gerindra dan Nasdem mengajukan saya artinya kita berkoalisi. Tentu secara personal kita baiklah karena kita juga tidak cakar-cakaran, hubungannya baik dan sopan satu sama lain. Jadi kita berjalan dengan tentu ada beberapa agreement kalau kita bicara agreement ya bahwa Agri menya adalah membangun sama sama sama sama membangun.
Lalu ketika sudah berjalan bicara tupoksinya kalau bicara tupoksinya saya pun setuju tupoksinya adalah wakil Bupati seperti saya ini. Wakil Bupati seluruh Indonesia dan seluruh Wakil walikota seluruh Indonesia tupoksinya juga sama yaitu membantu Bupati kalau diminta. Akan membantu Bupati kalau diminta membantu akan melaksanakan tugas kalau dilakukan disposisi Akan bisa Exis kalau Bupatinya tidak ada itu tupoksinya.
Beda dengan membangun bersama sama itu sudah ada perbedaan tetapi saya pikir ya sudah tidak apa apa karena kembali ke tupoksinya karena tupoksinya wakil Bupati Sebagai apa ya saya terima.
Tetapi ketika ada hal hal yang di luar peraturan terjadi misalnya, saya ngga tau mungkin teman-teman disini bisa membantu, mungkin bapak juga bisa membantu, Sebenarnya protokoler atau ajudan atau zespri itu diatur oleh personal secara permikiran ngawur ngawur atau ada anggarannya yang mengatur itu dan tolong praturannya seperti apa dan bagaimana kontesnya.
Jadi apakah itu adalah kewenangan murni atau memang itu sudah protap nya itu mungkin bisa sama sama kita kaji.
Artinya perkenalan itu semua berjalan dengan baik dan semua berjalan dengan semestinya sama-sama membangun tetapi ketika ditarik menjadi ranah bahwa kembali ke tupoksi masing masing, saya diam dan saya juga menyetujui kenapa tidak, karena sesuai dengan undang-undang iya kalau mau kita akan ajukan judicial review ke Mahkamah Konsitusi untuk merubah undang undang nya.
Tetapi konteks ketiga janji bersama masyarakat kepada masyarakat itu kan konteks pribadi.
Ketika kampanye, saya berani, insya Allah berani, istilahnya ada tidak kandidat lain yang mendatangi seluruh Desa di Indramayu, sudah saya datangi. Ada 860 titik yang saya datangi. Dan saya datang itu kan bukan hanya nyanyi-nyanyi, saya kan berjanji. Jadi ada 860 titik yang saya berjanji dan janji itu akan ditangih ke saya. Walaupun di dunia saya bisa berkelit, tetapi di akhirat tidak bisa berkelit.
Itu sebabnya saya merasa di posisi yang terjepit, berjanji berdasarkan visi misi tetapi pada kenyataannya saya tidak memiliki alat untuk perbuat. Apakah anda tidak tahu tupoksinya wakil Bupati sesuai dengan undang-undang, saya tahu undang-undang nomor dua tiga saya tahu saya mantan anggota DPR RI, tetapi bukan kah dulu bicara bahwa kita akan sama-sama membangun tetapi ketika ditarik ke ranah ke tupoksi masing masing, ya sudah berarti saya diam.
Tetapi diam pun masih diambil juga alat alat untuk kerja saya, sehingga saya hanya fungsi pengawasan kan seperti itu.
Dan ini tidak bisa saya bohong Pak, kalau begini kan suatu kebohongan publik saya bisa kena pidana menyebarkan hoaks.
Apakah Abang tidak pernah bertemu empat mata dengan Ibu Nina membicarakan hal ini?
Pernah, ngobrol empat mata bulan Februari tahun lalu. Bupati bilang ayo Mas bagaimana kita sama-sama mau membangun Indramayu ya tentu saja ini kan obrolan tahun lalu-nya lagi.
Lalu gimana apa maunya mau, saya ya sesuai dengan apa yang kita cita-citakan awal kalau kita mau membangun sama sama ya kita membangun sama-sama.
Ya kalau misalnya kembali ke tupoksinya masing masing ia pun tidak apa-apa, anda sudah bagus dengan anda lakukan walaupun saya jadi terlihat tidak bagus, tidak apa apa akan saya tanggung ini semua. Beban moral ini akan saya tanggung ketika anda memiliki segala kemewahan dalam konteks kekuasaan, kewenangan, tidak apa-apa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.