Pilpres 2024

Anies Baswedan Diminta Ubah Strategi Politik Kalau Ingin Menangkan Pilpres 2024, Begini Kata Khoiril

Anies Baswedan calon presiden dari Partai NasDem disarankan untuk segera mengubah strategi politiknya, kalau ingin memenangkan Pilpres 2024 mendatang.

|
Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
UBAH STRATEGI – Anies Baswedan diminta untuk mengubah strategi politik dari sayap kanan ke poros tengah jika ingin memenangkan Pilpres 2024. Hilangkan politik identitas dan narasi kebencian, karena dua hal ini bisa berdampak buruk terhadap perjuangan di Pilpres 2024 mendatang. 

POS-KUPANG.COM – Anies Baswedan calon presiden dari Partai NasDem disarankan untuk segera mengubah strategi politiknya, kalau ingin memenangkan Pilpres 2024 mendatang.

Strategi yang disarankan tersebut, adalah mantan Gubernur DKI Jakarta itu harus cepat bergeser dari sayap kanan ke poros tengah. Hanya dengan cara ini, Anies Baswedan bisa menangkan Pilpres 2024.

Saran itu disampaikan Direktur Eksekutif Indostrategic ( Institute for Democracy and Strategic Affairs ) Ahmad Khoirul Umam saat ditemui awak media, Jumat 17 Februari 2023.

"Kalau mau menang, Anies harus menggeser persepsinya dari kutub 'kanan' ke 'tengah'," kata Khoiril Umam.

Selain itu, Anies Baswedan juga diminta lebih tegas dalam memilah barisan pendukung dan tidak menggunakan politik kebencian dan politik identitas menuju pemilu.

Baca juga: Anies Baswedan Dihantam Isu Tak Sedap, Arifki Chaniago: Ini Menguntungkan Prabowo Subianto

Jikalau ternyata barisan pendukung Anies masih menjual narasi kebencian dan politik identitas, kata Khoiril Umam, maka senjata itu bisa berbalik menghantamnya.

"Jangan beralibi saling menguatkan dan mengonsolidasikan basis swing voters dan undecided voters, narasi politik identitas itu bisa mendegradasikan legitimasi politik pihak yang didukung," ujar Umam.

Namun, lanjut Khoiril Umam, Anies Baswedan sepertinya sadar betul akan tantangan semacam itu.

Makanya Anies sudah berulang kali menyinggung ihwal bahaya politik identitas, ketika ia menunaikan safari politiknya ke Sumatera dan Jawa.

Jadi, kata Khoiril Umam, kalau Anies tegas mendisiplinkan pendukungnya, maka hal itu akan menetralisir tudingan konservatif kanan yang belakangan ini dimunculkan lawan atau pun kompetitornya.

Dikatakannya, menghadapi Pemilu 2024, politik identitas masih digunakan sejumlah pihak. Sebab, politik identitas merupakan strategi yang sangat murah dan efektif untuk memobillisasi dukungan politik.

"Namun jika literasi politik masyarakat menguat, rakyat merasa lelah untuk dibentur-benturkan, maka narasi politik identitas akan berubah menjadi strategi yang ahistoris dan tidak relevan," ujar dosen Universitas Paramadina itu.

Sebelumnya diberitakan, Anies Baswedan menjawab perihal narasi politik identitas yang selama ini melekat ke dirinya. Anies mengamini bahwa label tersebut melekat sejak dirinya berlaga pada Pilkada DKI 2017.

"Saya pakai pengalaman saja. Ketika Pilkada 2017 di Jakarta, semua label itu ditempelkan kepada yang terpilih. Semua ditempelkan, apa pun nama labelnya," kata Anies saat menjawab pertanyaan di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-1 Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa 14 Februari 2023.

Menurut Anies, berbagai label yang dilekatkan kepadanya itu hanya untuk menciptakan persepsi publik terhadap dirinya.

Baca juga: Amien Rais Beda Jalan dengan Prabowo Subianto, Kini Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden 2024

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved