Berita Lembata

Korban Percobaan Pencabulan di Lembata Akui Telah Dianiaya RG

bahwa ia dianiaya oleh RG menggunakan siku tangan kiri. Siku kiri RG menghantam area pelipis dan mata korban bagian kiri.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
net
Ilustrasi pencabulan anak 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Korban percobaan pencabulan yang terjadi di Desa Pada, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata mulai buka suara.

Korban mengakui telah dianiaya oleh terduga pelaku RG hingga korban jatuh dari atas motor yang sedang melaju.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara IkangadaWoe Modhe, Agustinus Nuban kepada wartawan saat ditemui di kediamannya pada Rabu, 15 Februari 2023.

Baca juga: Bank NTT Lewoleba dan Komunitas Real Madrid di Lembata Berikan Bantuan Sosial Untuk Stunting

Agustinus menyampaikan bahwa korban telah menjalani pemeriksaan di Polres Lembata. Pemeriksaan dilakukan atas permintaan keluarga setelah kondisi kesehatan korban berangsur membaik.

Dalam keterangannya, korban menjelaskan bahwa ia dianiaya oleh RG menggunakan siku tangan kiri. Siku kiri RG menghantam area pelipis dan mata korban bagian kiri.

“Kita berharap agar penyidik tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa kejadian ini merupakan kecelakaan lalu lintas. Ini jelas kok setelah korban bersuara,” ungkap Agustinus.

Lanjutnya, sebelum korban dipukul hingga jatuh, RG sempat membawa korban ke salah satu rumah kosong yang ada di Desa Pada.

Dalam perjalanan mereka sempat bertemu dengan teman-teman RG yang sedang duduk di pinggir jalan. Ketika ditanya, siapa perempuan yang sedang dibonceng, RG tidak menjawab

Baca juga: Penjabat Bupati Lembata Kecewa Gedung Pasar Pada Mubasir

Setibanya di rumah kosong tersebut, korban ditarik paksa untuk masuk ke dalam rumah tersebut. Bukan hanya sekali, tapi beberapa kali.

“Syukur korban melawan kalau tidak maka kita tidak tahu lagi apa yang terjadi,” ungkap Agustinus.

Lanjut Agustinus, karena korban terus menolak, pelaku hendak membawa korban ke pantai Hukung. Dalam perjalanan, korban mulai dilecehkan.

Korban sempat berpikir bahwa Ia akan dibawa lagi ke rumah kosong sebelumnya. Karena takut, korban akhirnya melakukan perlawanan. Korban memukul pundak RG sebanyak dua kali.

RG kemudian memukul korban menggunakan siku tangan kiri. Korban yang hilang keseimbangan akhirnya terjatuh dari atas motor.

“Jadi cukup jelas, ada niat pelaku dan pelaku pun sudah melecehkan korban dan menganiaya korban,” jelas Agustinus.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved