NTT Memilih

NTT Memilih, Anggota KPU RI Ingatkan Pemilu Lagi Satu Tahun

petugas coklit saat ini sedang bekerja hingga 14 Maret 2023 untuk memastikan semua WNI menggunakan hak pilihnya. 

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
FOTO BERSAMA - Foto bersama Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Betty Epsilon Idroos (tengah, jilbab) dengan komisioner KPU NTT dan Kota Kupang dalam acara launching Kirab Pemilu menyongsong pemilu 2024. Selasa 14 Februari 2023.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG -Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Betty Epsilon Idroos mengingatkan semua peserta pemilu bahwa pemilihan umum menyisakan satu tahun lagi. 

Namun, semarak pemilu harus dirasakan oleh semua pihak terkait agar ikut menyemarakkan pemilu. 

Betty Epsilon mengutarakan ini saat mengantar Kirab Pemilu dari KPU Provinsi NTT ke KPUD Kota Kupang, Selasa 14 Februari 2023. 

Baca juga: Cegah Stunting, Bank NTT Beri Bantuan Dana RP 45 Juta Kepada Puskesmas Oepoi Kota Kupang

Dia menyebut Indonesia sangat kaya. Peluncuran Kirab Pemilu di Provinsi NTT, bertalian di tujuh provinsi lainnya juga melaksanakan hal yang sama. 

"Bergerak untuk mensyiarkan, bergerak untuk mengabarkan bahwa pemilu tinggal satu tahun lagi, persis hari ini. Jadi persis hari ini pemilu tinggal satu tahun lagi," kata dia. 

Sisi lain, peserta pemilu juga diharapkan bisa membantu petugas coklit yang sedang melakukan pendataan pemilih. Ia ingin semua masyarakat yang sudah punya hak pilih bisa terdaftar dan menggunakan pada saatnya nanti. 

Pemerintah Kota, kata dia, juga diharapkan bisa membantu memberi sosialiasi dan pendidikan politik ke masyarakat. Sebelumnya di Pemilu kali lalu tingkat partisipasi pemilih berada di angka 75 persen atau mencapai target nasional. 

Oleh karena itu, partisipasi ini bisa terus ditingkatkan, tidak hanya partisipasi tetapi juga menjaga suhu demokrasi yang sejuk. Hal itu, sejalan dengan kecintaan pada NKRI, yang hendaknya pemilih bisa menggunakan haknya di balik bilik TPS. 

Baca juga: Cegah Stunting, Bank NTT Beri Bantuan Dana RP 45 Juta Kepada Puskesmas Oepoi Kota Kupang

Ia juga menyampaikan masa kampanye kali ini lebih singkat. Dibanding di pemilu 2019, masa kampanye berlangsung 206 hari. Berbeda dengan Pemilu kali ini yang hanya 56 hari, tergantung metode yang dilakukan dalam masa kampanye. 

"Sepintar-pintarnya KPU melakukan sosialisasi, dia hanya berhenti bagaimana pemilih menggunakan hak pilihnya nanti di hari H. Tapi pemilih harus tahu siapa yang dia coblos, itu tergantung bagaimana kerja kampanye oleh peserta pemilu," jelas dia. 

Kampanye menurut dia, merupakan sosialisasi atau menawarkan program dan visi misi. Secara tidak langsung itu sedang mengajak pemilih untuk datang ke TPS saat pemungutan suara. Dengan begitu, sosialisasi dari KPU harus dibarengi juga dengan keberhasilan kampanye dari peserta pemilu. 

Pemilih, ujar dia, harus dipastikan terdaftar sebagai DPT sesuai dengan alamat yang tertera di KTP. Kalaupun tidak sesuai bisa menggunakan upaya lain seperti DPK dan DPTB. Sedangkan bagi pemilih yang tidak terdaftar bisa menggunakan hak pilih sebagai DPA, kalau surat suara masih tersedia. 

Baca juga: Pegawai Bank NTT Cabang Larantuka Sisihkan Uang Pribadi Bantu Baduta Stunting di Puskesmas Nagi

Menurut dia, petugas coklit saat ini sedang bekerja hingga 14 Maret 2023 untuk memastikan semua WNI menggunakan hak pilihnya. 

Dia berharap NTT sebagai lahirnya Pancasila, bisa menjadi barometer pemilu yang demokratis di negeri ini. Ia mengajak semua pihak bisa terlibat dan menyukseskan pemilu kali ini. (Fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved