Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Minggu 12 Februari 2023, Hikmat Allah vs Hikmat Manusia

Renungan Harian Kristen hari Minggu 12 Februari 2023 dengan judul Hikmat Allah vs Hikmat Manusia, Hikmat Allah Terangi Kebodohan Manusia.

Editor: Alfons Nedabang
gpdi-hebron.com
Ilustrasi pengharapan. Renungan Harian Kristen Minggu 12 Februari 2023, Hikmat Allah vs Hikmat Manusia. 

POS-KUPANG.COM - Artikel Renungan Harian Kristen hari Minggu 12 Februari 2023 dengan judul Hikmat Allah vs Hikmat Manusia, Hikmat Allah Terangi Kebodohan Manusia.

Renungan ini ditulis Pdt Neti Nunuhitu, merujuk pada Kitab 1Korintus 1:18-31.

Renungan ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Januari dan Februari 2023. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen hari Minggu 12 Februari 2023:

Pengantar

Jemaat Korintus sedang mengalami krisis keragaman, krisis kebhinekaan, yang menggiring mereka ada dalam perdebatan bahkan pertengkaran serius.

Salib menjadi titik pertengkaran pihak-pihak yang terlibat: ada orang Yahudi, orang Yunani, dan orang Kristen.

Pemahaman Teks

Menurut orang Yahudi, iman Kristen akan salib itu  benar-benar tidak rasional.

alib bukan hanya simbol kekejaman Romawi, tetapi terutama simbol kutukan Allah bagi seorang penjahat besar.

Orang Yahudi tidak mau menjadi Kristen karena bagi mereka Allah orang Kristen adalah Allah yang tersalib dan Allah seperti itu adalah Allah yang tidak pantas untuk menjadi Allah.

Bagi mereka Allah yang benar tidak mungkin selemah itu. Allah yang benar adalah Allah yang berkuasa membuat tanda tanda ajaib.

Di pihak lain ada orang Yunani (22). Orang Yunani percaya filsafat, segala sesuatu harus bisa diterima oleh rasio, logika.

Allah yang mati dan bangkit tidak cocok dengan filsafat Yunani, juga kepercayaan kepada para dewa sebagai makhluk ilahi yang hidup selamanya, tidak mengenal kematian dan kebangkitan.

Kekristenan dan salib adalah kebodohan, menurut ajaran Yahudi maupun filsafat dan kepercayaan Yunani.

Terhadap sikap ini, rasul Paulus mengakui, benar, orang-orang Kristen memang bodoh.

Tetapi kebodohan orang Kristen adalah kebodohan menurut ukuran dunia, bukan menurut Allah, sebab ukuran kebodohan menurut dunia tidak sama dengan ukuran dari Allah (25-28).

Rasul Paulus menguatkan orang-orang percaya tidak apa-apa disebut bodoh, tidak usah tersinggung, karena ukuran kebodohan yang dipakai bukan berasal dari Allah, tapi bersumber dari ukuran manusia dunia yang terbatas.

Langkah Iman

Kita semua diselamatkan hanya oleh iman kepada Yesus, bukan karena kondisi rasio dan intelektual kita. Kasih Allah tidak dapat diatur oleh rasio dan logika manusia.

Hikmat manusia tidak mampu membuat manusia mengenal kasih Allah dan membawa manusia kepada Allah (21).

Sebaliknya, Hikmat Allah begitu kuatnya sehingga berkuasa membawa manusia lemah, bodoh dan berdosa datang kepada-Nya melalui Salib Kristus.

Kekuatan Hikmat Allah berkuasa mengambil alih kelemahan kita manusia; Hikmat Allah menerangi kebodohan kita.

Dan inilah yang membuat orang Kristen tetap bangga dan bersyukur atas imannya kepada Yesus Kristus yang tersalib. Soli Deo Gloria. Amin! (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved