Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 9 Februari 2023, Seorang Beriman yang Pantang Menyerah
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Seorang Beriman yang Pantang Menyerah.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Seorang Beriman yang Pantang Menyerah.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Kejadian 2: 18 - 25, dan bacaan Injil Markus 7: 24-30.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Kamis 9 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Hari ini penginjil Markus menampilkan sebuah kisah yang menakjubkan, perjumpaan Yesus dengan perempuan Siro-Fenisia. Keduanya adalah orang asing satu sama lain, yang kebetulan berjumpa di sebuah tempat yang bukan tempat asal mereka.
Yesus dari Galilea sedangkan perempuan itu berasal-usul Yunani bangsa Siro-Fenisia, seorang perempuan dari luar kaum Israel. Keduanya sedang mencari sesuatu, Yesus ingin beristirahat dan berefleksi, sedangkan perempuan itu mati-matian mencari kesembuhan, bukan bagi dirinya sendiri, melainkan untuk putrinya.
Perempuan Siro itu belum pernah berjumpa dengan Yesus, tetapi dia sudah mendengar tentang Yesus. Dia dengan gagah berani mendekati Yesus di sebuah rumah.
Untuk menunjukkan sikap hormatnya, dia tersungkur di depan kaki Yesus dan memohon agar Yesus mengusir setan yang menguasai anaknya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 9 Februari 2023, Penolong yang Sepadan
Terjadilah percakapan antara Yesus dan perempuan Siro-Fenisia. Pembicaraan yang terjadi bisa dirasakan sebagai penolakan Yesus untuk memenuhi permintaan sang perempuan Fenisia. Yesus seolah tidak mau peduli pada permintaan perempuan Siro-Fenisia, dengan mengatakan bahwa yang pertama harus dilayaniNya adalah kaum Yahudi dan baru kemudian mereka yang berasal dari luar Yahudi, termasuk perempuan itu.
Walau mengalami penolakan, perempuan Siro-Fenisia itu berani dan tekad memohon pertolongan Yesus. Dia adalah sosok yang percaya akan kuat kuasa Yesus.
Kepercayaan itu jugalah yang membawa kesembuhan anaknya. Kepercayaan menjadi kekuatan yang menghidupkan.
Kisah injil ini memperagakan kepada semua orang beriman akan kuat kuasa iman dan kasih. Yesus adalah seorang nabi yang memaklumkan kasih Allah yang tak terbatas bagi semua orang.
Kasih ini dibuktikan dalam situasi aktual, tidak dibatasi dan dikondisikan oleh sekat macam mana pun. Perempuan itu adalah seorang ibu yang penuh kasih kepada anak putrinya yang sakit.
Kasih yang memberanikan dia untuk menyeberangi tapal-tapal batas demi anak kesayangannya itu. Tidak ada kasih yang lebih kuat dari kasih seorang ibu.
Kasih perempuan ini berciri kehampaan dirinya serta keberaniannya untuk berjuang demi kebaikan orang lain, yakni anaknya.
Proses pengajuan permhonannya di hadapan Yesus, membangkitkan di dalam dirinya satu bentuk iman yang barangkali dahulu tidak dia ketahui ada di sana, yakni iman yang pantang menyerah kepada Allah yang belum pernah dia jumpai sebelumnya.
Saling pengaruh antara kasih dan iman di dalam kehidupannya, menghasilkan mukjizat kuat kuasa penyembuhan dari Allah serta pengakuan akan jati dirinya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 8 Februari 2023, Apa yang Keluar dari Seseorang, Itulah yang Menajiskan
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Kisah injil hari ini mengajarkan kita banyak hal.
Pertama, iman dan kasih merupakan dua hal yang tak terpisahkan. Iman tanpa kasih sama sekali tidak berguna. Kasih mendorong perempuan itu untuk menyeberangi tapal-tapal batas, termasuk agama kafirnya, agar menaruh iman kepada Yesus. Kasih akan anak putrinya dan iman akan Yesus, memberi dia keberanian serta kegigihan untuk menggapai tujuannya yakni kesembuhan anaknya.
Keberanian dan kegigihan, dua karunia yang berasal dari Roh Allah, mengubah dia menjadi seorang pribadi yang layak dihormati dan diterima.
Kedua, perempuan Siro Fenisia ini telah belajar bahwa iman tidak tergantung pada rasa puas, entah Yesus menjawabnya dengan ramah, bertemu dengannya di tengah jalan atau mendengarkan dia.
Kasihnya kepada putrinya telah mengajarkan dia untuk menutupi segala sesuatu, termasuk hinaan dan cercaan, untuk percaya segala sesuatu dalam Yesus, serta sabar menanggung segala sesuatu agar bisa peroleh kesembuhan serta kebebasan bagi anaknya yang tercinta.
Kontemplasi
Berilah perhatian kepada orang-orang di lingkungan dan di tempat kerjamu yang didiskriminasi oleh karena ras, jenis kelamin, status sosial, agama dan bahasa.
Sadarilah juga bagaimana perasaanmu terhadap mereka dan atasilah setiap bentuk perasaan negatif yang barangkali anda miliki.
Doa
Allah Bapa umat manusia, kami sudah Kauciptakan agar berusaha menjadi sempurna dalam cinta kasih dan kebaikan. Semoga hati kami selalu terbuka dan dunia ini menjadi tempat kediaman yang membahagiakan bagi siapa saja. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Kamis. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan Kamis 9 Februari 2023

Bacaan Pertama Kejadian 2:18-25
"Tuhan membawa Hawa kepada Adam, dan keduanya menjadi satu daging."
Bacaan dari Kitab Kejadian:
Tuhan Allah bersabda, “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja! Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Maka, Tuhan Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara.
Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana manusia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.
Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.
Lalu Tuhan Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, Tuhan Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil Tuhan Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
Lalu berkatalah manusia itu, “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.” Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 128:1-2,3,4-5
Refr. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion; boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Refr. Alleluya.
Terimalah dengan lemah lembut sabda Allah yang tertanam dalam hatimu, sebab sabda itu berkuasa menyelamatkan kamu.
Bacaan Injil: Markus 7:24-30
"Anjing-anjing pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
Inilah Injil suci menurut Markus:
Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Galilea dan berangkat ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya. Tetapi, kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan.
Malah di situ ada seorang ibu, yang anak perempuannya kerasukan roh jahat. Begitu mendengar tentang Yesus. Ibu itu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. Ibu itu seorang Yunani berkebangsaan Siro-Fenisia.
Ia mohon kepada Yesus supaya mengusir setan dari anaknya. Yesus lalu berkata kepadanya, “Biarlah anak-anak kenyang dahulu! Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”
Tetapi ibu itu menjawab, “Benar, Tuhan! Tetapi anjing di bawah meja pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.” Lalu Yesus berkata kepada ibu itu, “Karena kata-katamu itu, pulanglah, sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.”
Ibu itu pulang ke rumah dan mendapati anaknya terbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.