KKB Papua

Panglima TNI Kirim Pasukan Evakuasi Pilot dan Penumpang Pesawat Susi Air yang Disandera KKB Papua

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengirim pasukan untuk mengevakuasi pilot dan penumpang pesawat Susi Air yang disandera KKB Papua.

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM
Kolase foto Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dengan anggota KKB Papua. Panglima TNI mengirim pasukan untuk mengevakuasi pilot dan penumpang pesawat Susi Air yang disandera Kodap III Nderakma-Ndugama pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Paro, Nduga. 

Pesawat tersebut membawa 5 penumpang dan barang bawaan dengan total muatan 452 kilogram. Saat parkir, pesawat itu dibakar. Captain Philip Merthens dan 5 penumpang disandera oleh KKB.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman menduga KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya juga telah membawa kabur GPS Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY di kawasan hutan Nduga, Papua.

"GPS pesawat dibawa lari yang diduga dilakukan oleh Kelompok Separatis Teroris pimpinan Egianus Kogoya menuju hutan," kata Herman dalam keterangan tertulis, Selasa 7 Februari.

Menurut Kepala Kantor SAR Timika, George Mercy sinyal GPS melacak pilot maskapai Susi Air yang disebut tersandera KKB terpantau menjauh dari pesawat menuju hutan. Namun belum diketahui kondisi pilot tersebut.

"Terakhir kami dapat bahwa pilot sempat terdeteksi untuk sinyal atau GPS tracking yang dibawa entah dari masyarakat ataupun mungkin pilot yang melakukan pergerakan dari pesawat ke arah hutan yang kurang lebih 1 km," ujar George, Rabu 8 Februari 2023.

Ia memastikan pihaknya terus berkoordinasi dengan TNI-Polri dalam proses penanganan kasus ini.

Baca juga: KKB Papua - Egianus Kogoya Beri Ultimatum Usai Bakar Susi Air dan Sandera Pilot, Begini Katanya

"Proses pengambilan data atau proses evaluasi, kami Basarnas berkoordinasi terus dengan pihak TNI-Polri, dalam hal ini Polda Papua maupun dari pihak Kodam Cendrawasih," jelas dia.

Terkait peristiwa pembakaran pesawat Susi Air dan penyanderaan pilot serta penumpangnya itu, Wakil Ketua DPR RI Dasco meminta pemerintah untuk menindak tegas KKB Papua.

"Ya sekali lagi memang (KKB) Papua ini memprihatinkan, dan kita mengutuk keras cara-cara yang tidak berperi kemanusian," kata Dasco di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 8 Februari.

Dasco menegaskan bahwa tak perlu lagi toleransi terhadap aksi-aksi dari KKB yang meresahkan masyarakat.

"Untuk itu saya pikir toleransi kita sudah cukup, kita harus ambil langkah tegas," ujar Ketua Harian DPP Partai Gerindra ini.

Ia pun memastikan jika DPR mendukung penuh langkah pemerintah untuk menegakkan hukum di Papua. "DPR RI mendukung penuh upaya-upaya pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menegakkan hukum di Papua," ungkap Dasco.

Senada dengan Dasco, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid meminta TNI segera membebaskan pilot pesawat Susi Air Kapten Philips Max Marthin dan para penumpang yang disandera oleh KKB di Papua.

"Saya minta pihak-pihak untuk berkomunikasi terutama juga dari TNI bagaimana agar pilot ini kalau betul disandera agar bisa segera dibebaskan," kata Meutya.

Ia pun berharap agar TNI segera mengambil langkah sigap segera menyelesaikan kasus itu dan pilot serta penumpang yang disandera dibebaskan.

Meutya menyebut bahwa Komisi I DPR RI telah menyetujui Perpres pelibatan TNI dalam mengatasi terorisme.

"Jadi karena itu mereka merasa bisa melakukan penanganan dengan baik di Papua. Tapi tanpa menunggu Perpres, kami minta Panglima TNI untuk terus siaga," ucapnya. (tribun network/abd/frs/dod)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved