Breaking News

Ama Riwu - Molo Manu Jadi Perantara Pembangunan Embung di Sabu Raijua Begini Kata Marthen Dira Tome

Simon Dira Tome atau biasa disapa Ama Riwu dan Molo Manu, merupakan dua figur yang amat berjasa dalam pembangunan sejumlah embung oleh swasta di Sabu.

|
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
PENUH AIR - Salah satu embung yang dibangun Denny De Mita di Sabu Raijua, kini penuh dengan air. Kini para petani pun memanfaatkan air dari embung untuk tanaman hortikultura yang dibudidayakannya. 

POS-KUPANG.COM - Simon Dira Tome atau biasa disapa Ama Riwu dan Molo Manu, merupakan dua figur yang amat berjasa dalam pembangunan sejumlah embung oleh kalangan swasta di Kabupaten Sabu Raijua.

Atas peran kedua figur inilah, seorang pengusaha berdarah Sabu Raijua, Denny De Mita membangun enam embung di daerah itu.

Terbetik kabar, bahwa usai merampungkan enam embung yang kini siap dimanfaatkan, Denny juga akan melanjutkan lagi pembangunan embung lainnya di daerah tersebut.

"Pembangunan embung itu bukan berhenti di sini saja. Pembangunannya akan dilanjutkan lagi pada tahun 2023 dan tahun-tahun berikutnya."

Hal ini disampaikan Mantan Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome melalui telepon selulernya dari Sabu Raijua ke Kupang, Rabu 8 Februari 2023.

Baca juga: Denny De Mita Terpanggil Kembali ke Sabu Raijua, Usai Bangun 6 Embung, Kini Garap 50 Hektar Garam

Dikatakannya, enam embung yang kini siap dimanfaatkan, sudah dibangun Denny De Mita sejak tahun 2022 lalu.

Bahkan selain membangun embung, Denny juga membangun tambak garam dengan konstruksi yang lebih bagus dari sebelumnya.

Denny De Mita saat pose bersama warga Sabu Raijua
BERKALUNG SELENDANG - Denny De Mita (berkalung selendang) saat pose bersama di tepi embung. Tampak Denny yang oleh orang Sabu disapa Ama Bojo, sangat akrab dengan warga setempat.

Ke depan, lanjut dia, pengusaha Jakarta yang oleh orang Sabu disapa Ama Bojo itu, akan menggarap 50 hektar lahan garam di Sabu Raijua.

"Jadi, yang menjadi tim khusus pembangunan embung dan tambak garam itu, Simon Dira Tome dan Molo Manu. Dua orang ini yang jadi tim khusus Ama Bojo untuk item pekerjaan itu di Sabu Raijua," ujarnya.

Menurut dia, Sabu Raijua sangat kaya. Lahan pertanian demikian menjanjikan, begitu pula dengan potensi garam.

Untuk itulah, kata Marthen, kedua sosok ini gencar mencari investor kemudian berusaha mengetuk hatinya agar bisa ke Sabu Raijua dan mengulurkan tangan membangun daerah itu.

Usaha tersebut, lanjut dia, ternyata ampuh, sehingga baik Denny De Mita maupun Robby atau biasa di sapa Ama Hajo, berhasil merampungkan sejumlah embung untuk menggejot potensi pertanian di Sabu Raijua.

Enam unit embung yang telah dibangun, ungkap Marthen Dira Tome, kini penuh dengan air. Oleh karena itu, para petani telah memanfaatkannya untuk aneka tanaman yang sedang dibudidayakan.

Sabu Raijua, lanjut dia, sejatinya amat kaya. Namun selama ini potensi yang ada itu belum digarap secara maksimal.

Oleh karena itu, ia memberikan apresiasi kepada Simon maupun Molo Manu, atas keberaniannya menggandeng investor untuk datang ke Sabu Raijua dan membangun daerah itu.

Baca juga: Pemerintah Sabu Raijua Akan Alokasikan DID untuk Bangun Infrastruktur penunjang Ekonomi

Tanpa peran kedua sosok ini, katanya, Sabu Raijua mungkin tak akan berubah. Sebab fakta memperlihatkan bahwa apa yang ditinggalkannya semasa lalu, kini umumnya mubazir.

Ia juga meminta masyarakat, khususnya para petani di Sabu Raijua, agar memanfaatkan secara optimal embung-embung yang sudah dihadiahkan oleh Denny De Mita.

Jika petani rajin mengolah lahan yang dimiliki, lanjut dia, maka ekonomi keluarga dipastikan akan berubah. Sebab daerah itu sangat potensial untuk bidang pertanian dan lainnya.

Sudah Bangun 6 Embung

Sebelumnya diberitakan, bahwa Denny De Mita, pengusaha berdarah Sabu Raijua yang tinggal di Jakarta, secara mandiri membangun enam unit embung di Sabu Raijua.

Embung-embung itu dibangun tahun 2022, dan saat ini sudah siap digunakan.

POS-KUPANG.COM - Denny De Mita, seorang pengusaha berdarah Sabu Raijua yang berdomisili di Jakarta, terpanggil kembali untuk membangun Kabupaten Sabu Raijua.

Guna mewujudkan panggilan tersebut, kini Denny telah membangun enam embung di sejumlah titik. Embung-embung itu dibangun dengan uang yang dikeluarkan dari koceknya sendiri.

Kepada Pos-Kupang.Com, Denny menyebutkan bahwa apa yang dilakukannya, semata-mata untuk membangun daerah, sekaligus membantu masyarakat petani di daerah itu.

Menurut dia, Sabu Raijua merupakan daerah yang sangat kaya. Lahan pertanian demikian potensial, begitu juga dengan potensi lain yang hingga kini belum digarap maksimal.

Denny De Mita dan Marthen Dira Tome di lahan garam yang baru selesai dibangun
LAHAN GARAM - Denny De Mita (kiri) bersama Marthen Dira Tome di atas tambak garam yang baru selesai dibangun. Di Sabu Raijua, pengusaha berdarah Sabu Raijua yang tinggal di Jakarta ini akan membangun 50 hektar garam.

Dengan hadirnya enam embung di sejumlah lokasi, katanya, ia berharap agar masyarakat petani bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan ekonomi keluarga.

Baginya, ketika kehidupan para petani membaik lantaran memanfaatkan air dari embung tersebut, maka baik secara pribadi maupun atas nama keluarga, ia sangat senang.

"Terus terang, baru sekali ini saya menginjakkan kaki di Sabu Raijua, setelah selama ini lebih banyak beraktivitas di Jakarta," ujarnya.

"Kalau selama di Jakarta, saya hanya sebatas menyebut dan bahkan bangga sebagai anak Sabu Raijua, sekarang saya sudah pulang dan telah menginjakkan kaki di sana, di Sabu Raijua," ujarnya.

"Yang membuat saya semakin senang, adalah ketika saya membangun embung di enam lokasi dan saat ini embung-embung tersebut akan segera dimanfaatkan."

Baca juga: Menikmati Keindahan Pantai Langa Ae di Sabu Raijua

"Kalau embung itu dimanfaatkan secara baik, petani menggarap lahannya dengan sumber air dari embung yang ada, maka setidaknya kehidupan mereka perlahan-lahan akan berubah," ujarnya.

Tinggal sekarang, lanjut dia, etos kerja petani harus dipacu. Pemerintah kabupaten pun tak menutup mata atas upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan para petani.

Kalau kolaborasi ini berjalan baik, niscaya nasib petani di daerah itu pasti berubah. Jika demikian, maka status Kabupaten Sabu Raijua pun perlahan keluar dari bingkai kemiskinan sebagaimana yang dilabelkan selama ini. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved