Berita Kabupaten Kupang

Ambruknya Gelagar Jembatan Kapsali, Anak Sekolah di Wilayah Amfoang Barat Daya Sulit ke Sekolah

Gelagar tersebut yang dipasang pasca oprit jembatan jebol pada akhir Desember 2022 lalu kembali ambruk pada Sabtu 4 Februari 2022.

Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Ambruknya Gelagar Jembatan Kapsali,  Anak Sekolah di Wilayah Amfoang Barat Daya Sulit ke Sekolah
POS-KUPANG.COM/HO-DOK 
JEBOL - Banjir yang melanda Kabupaten Kupang sejak Sabtu 4 Februari 2023 dini hari membuat volume air di sungai Kapsali meningkat dan menjebol kembali ujung oprit jembatan kaplasi yang pernah jebol.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen

POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Anak sekolah SMP dan SMA di Desa Manubelon Kecamatan Amfoang Barat Daya Kabupaten Kupang tidak bisa pergi ke sekolah lantaran ambruknya gelagar darurat yang dipasang di Jembatan Kapsali.

Gelagar tersebut yang dipasang pasca oprit jembatan jebol pada akhir Desember 2022 lalu kembali ambruk pada Sabtu 4 Februari 2022.

Camat Amfoang Barat Daya Yesua To yang dikonfirmasi, Senin 6 Februari mengatakan dampak ambruknya gelagar itu anak-anak sekolah tidak bisa melintas dan atus lalu lintas pejalan kaki putus total.

Baca juga: Satu Minggu Pasca Jebolnya Jembatan Kapsali, Pemerintah Buka Akses Darurat

Dia  mengaku akibat putusnya jembatan Kapsali mengakibatkan siswa di SMP Negeri I Manubelon dan SMA Negeri I Manubelon yang tinggal di Dusun 03 Oelamopu, Desa Manubelon tidak bisa melintasi untuk bepergian ke sekolah.

Menurutnya jembatan Kapsali merupakan penghubung utama dari arah Kota Kupang menuju wilayah Amfoang Barat Laut, Amfoang Utara, dan Amfoang Timur.

"Ini warga di sejumlah Kecamatan di wilayah Amfoang tidak bisa lewat, prihatin sekali dengan anak-anak sekolah," ungkapnya.

Melihatnptediksi BMKG soal siklon tropis pada bulan Februari ini dirinya sudah memberikan oenyampaian bagi seluruh Kepala Desa dan masyarakat setempat untuk tetap waspada.

"Berdasarkan informasi update perkiraan cuaca dari BMKG terkait intensitas curah hujan agar masyarakat tetap waspada dan kami pemerintah selalu siaga memantau situasi yang terjadi," pungkasnya.

Terpisah, salah satu warga asal Amfoang Barat Laut Gad Manoh yang sering melintas di sana meminta pemerintah Kabupaten Kupang dan Provinsi NTT agar segera membangun jembatan tersebut atau membuat jembatan darurat agar bisa melintas dengan aman.

"Sebab selama ini jembatan tersebut merupakan penghubung utama jalur pantura. Apabila dibiarkan tanpa ada perhatian serius maka akan memperhambat akses ekonomi masyarakat Amfoang," katanya.

Baca juga: Gelagar Darurat Jembatan Kapsali Kabupaten Kupang Ambruk Lagi, Akses Warga Terputus

Apalagi, lanjutnya mengingat  banyak anak-anak Amfoang bagian pantura yang bersekolah di Kota Kupang dan harus melintas  jalur tersebut.

"Tidak ada alasan lagi, pemerintah Kabupaten dan Provinsi harus segera atasi dengan membangun jembatan karena itu penghubung utama. Kalau dibiarkan maka akses ekonomi masyarakat juga terhambat," tegasnya

Sebelumnya Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kupang, Elfrid Saneh juga mengungkapkan dirinya juga menyempatkan diri melihat jembatan itu

“Gelagar yang sedang dikerjakan rubuh terbawa arus, dan juga gerukan normalisasi yang dikerjakan Dinas PUPR provinsi tidak berfungsi, lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki tidak bisa berjalan,” kata El Saneh.

Akibatnya lalu lintas yang menghubungkan Kecamatan Amfoang  Barat Daya di desa Manubelon menuju wilayah lain di Amfoang terputus. (ary)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved