Ruang Kelas SDN Wegok Memprihatinkan, Begini Tanggapan DPRD Sikka dan Komite Sekolah

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Kondisi ruang kelas V SD Negeri Wegok, Desa Kajowair, Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur sungguh sangat memprihatikan.

Apalagi, saat musim hujan dengan cuaca yang tidak menentu seperti ini, menjadi sebuah ancaman nyata bagi pelajar dan para guru SD Negeri Wegok.

Kondisi ruang kelas V SD Negeri Wegok, tempat belajar untuk 7 orang siswa di sekolah itu sangat jauh dari kata layak untuk dikatakan ruang kelas ideal.

Baca juga: Sarung, Baju dan Ayam Jantan Dicuri, Warga Desa Kajowair Ini Lapor Polisi

Pasalnya, tembok ruang kelas V SDN Wegok sudah roboh, atapnya sebagian besar sudah rusak, meja dan kursi belajar juga sudah tidak layak digunakan karena sering digenangi banjir saat musim hujan.

Namun, karena keterbatasan ruang kelas, para guru terpaksa masih menggunakan ruang kelas itu untuk tempat belajar anak meski harus selalu waspada dan berhati-hati.

Apabila hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang, aktifitas belajar mengajar terpaksa dipindahkan ke ruang guru atau kantor SD Negeri Wegok.

Ruang guru itu merupakan ruang serbaguna karena dipakai untuk ruang guru, ruang kepala sekolah, terkadang menjadi ruang kelas dan perpustakaan.

Baca juga: Pelajar SDN Wegok Sikka, Belajar di Ruangan yang Tidak Layak Disebut Kelas

Kondisi ini diperparah lagi sejak hujan disertai angin kencang yang terjadi sejak Januari 2023 hingga saat ini.

"Sekarang kondisinya sudah tidak layak digunakan sejak hujan dari bulan Januari, tapi anak-anak terpaksa belajar disitu karena tidak ada ruang kelas, sehingga kalau cuacanya cerah, siswa kelas V bisa belajar disitu, kalau cuacanya tidak aman, terpaksa anak-anak kami bawa belajar di kantor, kumpul sama-sama dengan guru-guru," ungkap Nona Wanti, Senin, 6 Februari 2023.

Meskipun kondisi atap kantor SD Negeri Wegok juga sedang tidak baik-baik saja, para guru terpaksa menjadikan ruang itu sebagai alternatif lain untuk tempat belajar siswa kelas V karena sudah tidak ada ruangan lain.

"Di kantor juga kalau angin kencang, atapnya hampir terlepas, kemarin kami guru-guru hampir lari pulang, kondisi dua ruangan itu memang sangat memprihatikan, kami takut," ungkap Nona Wanti.

Baca juga: Kepsek di Sikka Keluarkan Himbauan Soal Penculikan Anak, Kapolsek Bola: Belum Ada Laporan Masuk 

Saat ini, jumlah siswa SD Negeri Wegok sebanyak 56 orang dengan jumlah rombongan belajar sebanyak 6 rombongan belajar. Sedangkan jumlah ruang kelas hanya 5 ruang kelas dengan 1 ruang dibuat sekat untuk ruang guru, kantor, perpustakaan dan kadang dipakai untuk ruang kelas.

Jumlah guru di SD Negeri Wegok berjumlah 8 orang terdiri dari 4 guru berstatus PNS sedangkan sisanya berstatus guru honorer.

Anggota DPRD Kabupaten Sikka dari Fraksi PKB Daerah Pemilihan (Dapil) Dua yang termasuk meliputi Kecamatan Hewokloang, Yoseph Don Bosco kepada POS-KUPANG.COM Senin, 6 Februari 2023 membenarkan kondisi SD Negeri Wegok.

"Dua tahun lalu ada bantuan satu atau dua ruang kelas tetapi memang dari segi geografis di sekolah itu tidak mendukung, kalau kita bangun disitu lagi juga besok lusa pasti ada longsor lagi, ada banjir lagi karena dia ada di tebing, jadi sebaiknya harus ada inisiatif baru untuk mencari lahan baru yang lebih representatif untuk perkembangan sekolah itu kedepannya, kalau ada inisiatif seperti itu dari komite dan orang tua murid, saya secara pribadi sebagai anggota DPRD Sikka siapkan Pokir saya di tahun 2024," tandas anggota DPRD Kabupaten Sikka asal Kecamatan Hewokloang ini.

Sebelumnya, kata Bosco, dirinya sempat menawarkan dana Pokirnya melalui Kepala Desa Kojawair saat itu namun tidak ada kesepakatan bersama antara orang tua murid SD Negeri Wegok.

Sementara itu, Agnes Nona Meldy, Sekretaris Komite SD Negeri Wegok kepada TribunFlores.Com menjelaskan, kondisi SD Negeri Wegok sudah memprihatinkan sejak anak pertamanya sekolah di SD Negeri Wegok hingga yang saat ini sudah berada di Perguruan Tinggi.

Baca juga: Saat Siswa SDI Blawuk Sikka Nyebrang di Arus Sungai Nanga Gete Demi Sekolah

"Sampai sekarang tidak ada perubahan, dari semua itu juga ada kerjasama dari orang tua dan komite sampai sekolah itu berdiri juga karena semangat orang tua, tapi kalau pemerintah, hanya janji saja, apalagi yang mau cari kursi itu hanya datang janji sebentar lalu tidak ada bukti," ujar Agnes Nona Meldy.

Agnes kemudian menjelaskan, kondisi SD Negeri Wegok saat musim hujan sangat memprihatikan karena siswa-siswi sekolah itu terkadang harus mandi mundur dan bahkan para guru harus menggulung celana sampai ke betis untuk menghindari banjir.

"Kalau hujan, mereka harus kerja bakti dulu baru bisa melanjutkan KBM, namanya sebagai orang tua ada rasa takut dan kuatir tetapi dengan kondisi sekarang ini, mau bagaimana lagi," jelasnya.

Baca juga: Kepsek di Sikka Keluarkan Himbauan Soal Penculikan Anak, Kapolsek Bola: Belum Ada Laporan Masuk 

Agnes Nona Meldy lebih jauh menjelaskan kondisi bangunan SD Negeri Wegok bagian belakang yang berada di tebing sehingga sewaktu-waktu bisa terjadi longsor dan kondisi ini menjadi ketakutan para orang tua murid.

"Longsor, angin, banyak pohon disitu juga terus kondisi mereka itu dibawah tebing, diatasnya jalan, kalau hujan otomatis banjir itu terkumpul di ruangan kelas V, itu sudah jadi kolam," beber Agnes.

Dirinya berharap agar kondisi SD Negeri Wegok saat ini menjadi perhatian serius baik orang tua, komite sekolah, Pemerintah Desa Kajowair, dan Pemerintah Kabupaten Sikka. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS