Berita NTT
Bedah Buku ALDERA di Undana Kupang, Pius Lustrilanang ajak Mahasiswa Ingat Perjuangan Reformasi
Dr. Pius Lustrilanang, S.IP., M.Si., CFRA, CSFA.,. berharap generasi muda tetap mempertahankan perjuangan
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Siti Soleha Oang
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Universitas Nusa Cendana Kupang menggelar kuliah umum dan bedah buku Aliansi Demokrasi Rakyat ( ALDERA ).
Kuliah umum dan bedah buku tersebut berlangsung di gedung Grha Cendana, Senin, 6 Februari 2023. Dengan menghadirkan Dr. Pius Lustrilanang, S.IP., M.Si., CFRA, CSFA., anggota Vl BPK Rl sebagai keynote speaker , Rektor Undana Kupang Dr. drh. Maxs Sanam, M.Sc, Dr.Yoga Pradana dan Dr. Jeskial Roen selaku dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik sekaligus narasumber yang di pandu oleh jurnalis Pos Kupang, Annie Toda.
Rektor Undana Kupang Dr. drh. Maxs Sanam, M.Sc memberikan apresiasi penuh dan berterima kasih telah memilih Universitas Nusa Cendana dalam kegiatan bedah buku ALDERA.
Baca juga: Psikolog Undana Sebut Orang Tua Berperan Penting Tanggap Isu Penculikan Anak
Menurutnya, kegiatan ini sangat istimewa karena telah di hadiri langsung oleh salah seorang tokoh penting yang terdapat dalam buku Aldera yaitu Dr. Pius Lustrilanang, S.IP., M.Si., CFRA, CSFA.,.
Keynote speaker, Dr. Pius Lustrilanang, S.IP., M.Si., CFRA, CSFA.,. berharap generasi muda tetap mempertahankan perjuangan dengan mengingat kaum muda dalam menggapai demokrasi.
Buku ALDERA sendiri berkisah tentang pemuda yang hidup pada rentang waktu 1993 sampai 1998 untuk berani bicara dan membangun kritik terhadap sebuah rezim kuat seperti masa pemerintahan Soeharto atau lazim disebut Orde Baru .
Baca juga: KPP Kupang dan Tax Center Undana Gelar Pembekalan Relawan Pajak 2023
Selain itu, kata dia, pemuda itu sempat populer pada akhir tahun 90an. Ketika dia melapor ke Komnas HAM tentang penculikan dan penyekapan yang dialaminya selama dua bulan yang dilakukan oleh orang orang tidak dikenal.
“Hal ini kemudian saya ceritakan dalam buku ALDERA, khususnya pada halaman 13 yang tertulis kalau tiga bulan menjelang kejatuhan Soeharto, ALDERA mendapatkan berita mengejutkan, Saya diculik di pintu keluar Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Senin 2 Februari 1998,” ungakapnya.
Lanjutnya, setelah mengalami penculikan kemudian diancam dan disetrum di bagian perut, namun ia terselamatkan oleh doa seorang ibu.
Baca juga: Undana Gelar Sosialisasi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2023
Oleh karena itu, ia berharap mahasiswa dapat belajar sejarah reformasi adalah hasil perjuangan serta harus memiliki jiwa yang gigih, kritis, siap berjuang untuk membela rakyat, serta menjaga demokrasi di republik ini.
“Setelah mahasiswa membaca buku ALDERA akan mengetahui perjuangan reformasi dan terilhami agar senantiasa bersikap kritis terhadap kekuasaan dan terus menjaga reformasi yang telah bergulir selama 25 tahun ini,” ujarnya.
Narasumber lainnya, Dr.Yoga Pradana menyampaikan dari buku ALDERA, penulis tidak langsung membawa pembaca untuk mengetahui ALDERA namun lebih dahulu menceritakan kisah tokoh yang terdapat dalam buku ini.
“Bung Pius dan ALDERA merupakan satuan mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Dimana kita tahu perjuangannya bersama aktivis 98 lainnya dalam mempertahankan dan memperjuangkan idealisme dalam orde baru. Dan saya berharap mahasiswa dapat memiliki semangat yang luar biasa seperti beliau,” kata Yoga.
Selanjutnya, menurut Dr. Jeskial Roen, Aliansi Demokrasi Rakyat ( ALDERA ) adalah Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999 yang berisikan potret pergerakan mahasiswa di tahun 1998. Dimana momen tersebut merupakan salah satu sejarah perjalanan Indonesia.
Ia mengaku, buku ini tidak hanya menceritakan historiku kognitif tetapi memberikan emosi yang kuat.
“Saat kita membaca buku ini kita juga merasakan tentang marahnya, bencinya, emosinya bung Pius dan teman-teman. Memang kita tidak ada dalam periode tersebut. Membaca AlDERA menceritakan Bung Pius dapat berdiri sekarang karena doa seorang ibu sehingga beliau terselamatkan,” ujarnya.
Ia berharap, untuk buku Aldera dalam histori perjuangan dapat menambahkan tentang kisah cinta lokasi dalam suatu organisasi. Namun tidak mematahkan semangat generasi muda dalam memperjuangkan reformasi.
Kegiatan ini diakhiri dengan penanaman pohon oleh Anggota Vl BPK RI, Dr. Pius Lustrilanang, S.IP., M.Si., CFRA, CSFA bertempat di depan Gedung Grha Cendana Kota Kupang. (Cr.18)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.