Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Senin 6 Februari 2023, Jalanilah Hukuman Hingga Datang Pemulihan

Artikel Renungan Harian Kristen hari Senin 6 Februari 2023 ini ditulis Pdt Neti Nunuhitu, merujuk pada Kitab Yeremia 30:1-24.

Editor: Alfons Nedabang
RENUNGANHARIANKRISTEN.COM
Ilustrasi Janji Pemulihan Tuhan. Renungan Harian Kristen Senin 6 Februari 2023, Janji Pemulihan, Jalanilah Hukuman Hingga Datang Pemulihan. 

POS-KUPANG.COM - Artikel Renungan Harian Kristen hari Senin 6 Februari 2023 ini ditulis Pdt Neti Nunuhitu, merujuk pada Kitab Yeremia 30:1-24.

Renungan dengan judul Janji Pemulihan, Jalanilah Hukuman Hingga Datang Pemulihan ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Januari dan Februari 2023. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen hari Senin 6 Februari 2023:

Pengantar

Dalam sebuah persidangan di pengadilan, kita tidak hanya membayangkan berapa lama hukuman yang akan dijalani, tetapi juga harapan bahwa masa hukuman akan berakhir dan pembebasan akan datang.

Pemahaman Teks

Mengetahui bahwa di masa yang akan datang pembebasan dari pembuangan dan pemulihan kembali ke negeri sendiri
akan terjadi, maka tentu bangsa Israel dan Yehuda bisa merasa lega, sekaligus keberanian untuk bertahan menjalani masa pembuangan.

Walau begitu, Tuhan tahu bahwa umatNya akan tetap merasa gentar menghadapi masa penghukuman yang panjang. Ada perkataan Tuhan yang sangat penting direnungkan, “Aku akan menghajar engkau menurut hukum, tetapi Aku sama sekali tidak memandang engkau tak bersalah” (11).

Janji pemulihan itu memang indah, tetapi janji itu tidak dimaksudkan untuk umat Allah lupa diri, lupa akan kejahatan mereka. Janji itu sesungguhnya menjadi cambuk yang mengingatkan mereka akan kesalahan mereka, sekaligus sadar bahwa jika mereka bisa pulang kembali kelak, itu sematamata karena kemurahan Tuhan saja.

Janji pemulihan digambarkan berupa keadaan yang dikembalikan oleh Tuhan seperti semula, dengan rumah kediaman, tanah, keturunan.

Juga tindakan hukuman atas bangsa-bangsa yang juga berdosa. Tidak ada yang dibiarkan bebas oleh Tuhan.

Bangsa Israel dan Yehuda diajar untuk mengerti keadilan Tuhan, mengerti belas kasihan Tuhan, dan tujuan akhirnya ialah mereka kembali mengakui bahwa Allah yang sejati ialah Allah Yakub.

Langkah Iman

Saat sedih dan berduka, mata kita menjadi kabur dan tak dapat melihat jelas rancangan Tuhan di masa depan.

Firman Tuhan hari ini mengajarkan tentang datangnya kesusahan sebagai akibat kesalahan sendiri berhadapan dengan murka Allah yang adil.

Saat yang sama, karena belas kasihan, Allah berkenan menggantikan kesedihan itu dengan keadaan yang baru, pemulihan.

Di sini, sekali lagi kita belajar bahwa kemarahan dan kemurahan Allah selalu ada bersama.

Allah marah ketika kita berdosa, tetapi kasihNya yang besar membuatNya tidak dapat menahan diri untuk bermurah hati mengampuni dan memulihkan.

Namun, hukuman tidak mungkin dihilangkan. Kita tidak akan pernah bebas dari hukuman, karena Allah kita adalah Allah yang adil. Keadilan sejati hanya terbukti ketika hukuman diberlakukan. Soli Deo Gloria. Amin! (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved