Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 5 Februari 2023, Kita Adalah Garam dan Terang Dunia

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Kita Adalah Garam dan Terang Dunia.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 5 Februari 2023 dengan judul Kita Adalah Garam dan Terang Dunia. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Kita Adalah Garam dan Terang Dunia.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Yesaya 58: 7-10, bacaan Injil 1 Korintus 2: 1-5, dan bacaan Injil Matius 5: 13- 16.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 5 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Kita semua pasti tahu tentang garam dan mengecapnya. Sejak dahulu kala garam merupakan kebutuhan pokok untuk hidup manusia.

Garam memberi rasa lezat bagi makanan. Tanpa garam, masakan akan menjadi hambar, lalu orang akan berkomentar bahwa makanan tidak enak, atau kurang garam, atau sesekali keasinan karena terlalu banyak garam.  Jadi garam memang perlu demi mutu makanan.

Masyarakat modern memang cukup berhati-hati dengan dosis garam yang dikonsumsi karena menurut hasil beberapa penelitian di bidang kesehatan, merupakan salah satu penyebab darah tinggi.

Cahaya adalah kebutuhan manusia yang mendasar sehingga hidup tanpa cahaya berarti hidup dalam kegelapan.

Kita semua juga pasti senang dengan cahaya. Tanpa cahaya, kita berada dalam kegelapan dan kehilangan orientasi.

Tanpa cahaya kita bagaikan orang buta yang selalu meraba-raba.

Manusia pada umumnya mencintai cahaya dan ingin mencarinya agar tetap berada dalam terang benderang.

Cahaya berarti tidak gelap, bisa melihat sesuatu dan dapat membias ke segala arah.

Secara alkitabiah cahaya berarti kebaikan, kerelaan, kemurahan Allah, belaskasihan Allah terhadap umat manusia.

Bacaan pertama, kitab Nabi Yesaya, memberikan kepada kita cara menjadi garam dan terang dunia, yaitu dengan peduli akan orang lapar, miskin dan yang membutuhkan pertolongan.

Ditegaskan bahwa dengan berbuat demikian, terang orang tersebut merekah di dalam dirinya dan garam dalam dirinya memberikan penyedap kepada orang lain.

Fungsi garam yang utama adalah sebagai bumbu.

Selain itu, juga sering digunakan untuk mengawetkan makanan.

Hari ini, Yesus menunjukkan “garam rohani”, yakni sebagai gambaran jati diri orangorang kristiani.

Hakikat orang Kristen adalah garam. Di mana pun berada, orangorang Kristen harus menjadi “rasa utama” dalam masyarakat.

Kehadiran orang Kristen harus bisa dirasakan, sehingga ketidakhadirannya merupakan suatu kehilangan bagi masyarakat sekitar.

Hal kedua yang dikatakan Yesus adalah terang dunia. Orang Kristen adalah terang dunia!

Dia adalah pribadi pencerah, yakni orang-orang yang membawa pencerahan bagi dunia.

Jika siang menjadi pencerah bagai matahari; dan jika malam menjadi pencerah bagaikan bulan.

Orang-orang Kristen harus mampu menjadi pencerah; dan berani tampil, bukan mengurung diri di kamar dengan idealisasinya sendiri ( ay. 15).

Tampilnya orang Kristen di tengah masyarakat, bukan sekadar demi “penampilan”, melainkan agar masyarakat sekitar melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Allah.

Orang Kristen harus menjadi pendorong utama bagi setiap orang untuk menjadi abdi Allah.

Hal yang sama pun ditegaskan oleh Nabi Yesaya dengan menyerukan “Terangmu akan merekah laksana fajar”. Terutama lewat tindakan yang mau memberikan hal yang penting dan berharga bagi sesama.

Di sinilah kita bisa merenungkan salah satu bentuk tindakan menjadi terang itu.

Jelaslah bahwa membantu orang lain dalam kesusahan adalah salah satu bentuk menjadi garam dan terang.

Dengan cara demikian maka kita pun sesungguhnya telah menjadi saksi Kristus yang tersalib sebagaimana ditegaskan oleh rasul Paulus.

Salib Kristus bagi Paulus adalah kesempurnaan dari garam dan terang dunia.

Maka perlulah kita menyandarkan segala usaha kita di bidang ini dalam keyakinan dan kekuatan Roh, agar garam dan terang itu semakin aktual dalam pengorbanan Kristus.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Ada banyak cara bisa kita tempuh untuk menjadi garam dan terang dunia. Tergantung situasi kita dan keadaan sosial yang kita hadapi, termasuk juga kreativitas.

Namun, yang jelas Yesus mengajak kita semua agar berbuat sesuatu untuk perwujudan garam dan terang.

Kitab Nabi Yesaya memberikan semangat kepada kita sebagai garam dan terang dengan berkata, “Kebenaran akan menuntunmu dan kemuliaan Tuhan menjiwaimu.”

Kontemplasi

Apakah anda menyadari bahwa anda mempunyai potensi untuk menjadi garam dan terang? Pernahkan anda berperan sebagai garam dan terang bagi orang di sekitar?

Doa

Allah Bapa kami yang kekal, sumber cahaya iman, Engkau memancarkan cahaya yang memungkinkan manusia hidup dalam diri Yesus PuteraMu dan Saudara kami.

Kami mohon, semoga kami mengimani sabdaNya agar makin hari kami makin mirip dengan Dia serta menemukan kedamaian padaMu, Bapa kami. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Minggu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan Minggu 5 Februari 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 5 Februari 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 5 Februari 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama: Yesaya 58:7-10

"Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, maka terangmu akan terbit dalam gelap."

Bacaan dari Kitab Yesaya:

Beginilah firman Tuhan Allah, “Aku menghendaki supaya engkau membagi-bagikan rotimu kepada orang yang lapar, dan membawa ke rumahmu orang-orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!

Pada waktu itulah terangmu akan merekah laksana fajar, dan luka-lukamu akan pulih dengan segera. Kebenaran menjadi barisan di depanmu dan kemuliaan Tuhan menjadi pengiringmu.

Pada waktu itulah engkau akan memanggil Tuhan dan Ia akan menjawab; engkau akan berteriak minta tolong, dan Ia akan berkata, ‘Ini Aku!’ Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu, dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah;

apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, dan memuaskan hati orang yang tertindas, maka terangmu akan terbit dalam gelap, dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 112:4-5.6-7.8a.9

Refr. Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gulita.


1. Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gelap Ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya.

2. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya. Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan pada Tuhan.

3. Hatinya teguh, ia tidak takut, ia murah hati, orang miskin diberinya derma. Kebajikan tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bacaan Kedua: 1 Korintus 2:1-5

"Aku mewartakan kepadamu kesaksian Kristus yang tersalib."

Bacaan dari Surat Pertama Santo Paulus kepada umat di Korintus:

Saudara-saudara, ketika aku datang kepadamu, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa pun di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.

Aku pun datang kepadamu dalam kelemahan, dengan sangat takut dan gentar. Baik ajaran maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, melainkan dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya imanmu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: Yohanes 8:12

Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.

Akulah terang dunia, sabda Tuhan. Barangsiapa mengikuti Aku, ia mempunyai terang hidup.

Bacaan Injil: Matius 5:13-16

"Kamu adalah garam dunia."

Inilah Injil suci menurut Matius:

Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak-injak orang.

Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Lagi pula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu yang di surga.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved