Berita Manggarai Timur
200 Hektar Sawah Sangan Kalo, Kupe dan Kuma Manggarai Timur Alami Kekeringan
Dikatakan Loma, lebar kali baru itu sekitar 70 meter. Kini bendungan Sangan Kalo gantung karena tidak dialiri air sungai itu.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, BORONG - Sebanyak 200 hektar lahan sawah milik para petani di Desa Sangan Kalo, Desa Wae Rasan, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur alami kekeringan.
Kepala Desa Wae Rasan, Thomas Loma, mengatakan, 200 hektar lahan sawah kekeringan dampak banjir bandang di sungai Wae Muli pada tanggal 24 Desember 2022 lalu. Banjir itu membuka kali baru, sehingga air dari sungai itu tidak mengalir ke bendungan Sangan Kalo, namun kini mengalir mengikuti sungai baru itu.
Dikatakan Loma, lebar kali baru itu sekitar 70 meter. Kini bendungan Sangan Kalo gantung karena tidak dialiri air sungai itu.
"Banjir bandang dari kali Wae Muli yang membuka kali baru selebar 70 meter, akibatnya Bendungan Sangan Kalo gantung. Adapun dampak negatif adalah seluas 200 hektare sawah mengalami kekeringan total di area Sangan Kalo, Kupe dan Kuma," terang Loma.
Baca juga: Kapolres Manggarai Timur Sebut Isu Penculikan Anak Hoax dan Minta Masyarakat Tetap Tenang
Loma juga mengatakan, terkait kejadian bencana ini sudah dipantau langsung oleh anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Ustman Jemain pada tanggal 19 Januari 2023 setelah melaksanakan reses di Wukir, Elar Selatan.
Loma juga mengatakan, warga khususnya para petani yang terkena dampak meminta kepada Pemda Manggarai Timur untuk memberikan bantuan kawat beronjong untuk membendung kali baru, sehingga air sungai mengalir kembali melalui bendungan. Atau melalui bantuan lain dengan mengirim alat berat jenis excavator untuk normalisasi kembali sungai itu dengan mengangkut batu dan pasir yang sudah tertumpuk di dalam sungai menuju bendungan untuk dipindahkan ke kali baru akibat banjir bandang.
Baca juga: Pemda Manggarai Timur Kutuk Keras Pelaku Pencabulan Bocah 3 Tahun di Elar
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Timur, Petrus Subin, SKM, ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Jumat 3 Frebuari 2023, mengatakan, mereka telah menerima laporan resmi dari Kepala Desa Wae Rasan terkait bencana alam itu.
Dikatakanya, BPBD sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Manggarai Timur. Dan Dinas PUPR dalam waktu dekat turun ke lokasi untuk melakukan kajian teknisnya untuk selanjutnya bisa segera ditangani apakah melakukan normalisasi atau pembangunan beronjong di lokasi pintu masuk sungai baru itu guna membendung air kembali ke bendungan Sangan Kalo.
"Kami BPBD hanya melakukan koordinasi, untuk turun di lapangan melakukan pengkajian teknisnya yaitu OPD terkait yang mempunyai kewenangan pasca bencana," Ujar Subin.
Sementara itu, Sekertaris Dinas PUPR Kabupaten Manggarai Timur, Yosef H Yusuf Urus, ST mengatakan, Pemerintah Daerah melalui Dinas PUPR akan segera menangani terkait bencana itu. (rob)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS