Sugeng Ungkap Rahasia Pertemuan Presiden Jokowi-Surya Paloh: Hanya Kangen-Kangenan Kakak dengan Adik

Sugeng Suprawoto, Ketua DPP Partai NasDem, mengungkapkan rahasia di balik pertemuan antara Surya Paloh dan Presiden Jokowi pada Kamis 26 Januari 2023.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
KANGEN-KANGENAN - Ketua DPP Partai NasDem, Sugeng Supratowo menilai, pertemuan antara Presiden Jokowi dan Surya Paloh merupakan kangen-kangenan antara kakak dan adik. Pertemuan itu dirajut kembali setelah sekitar tiga bulan tak bersua. 

Sohibul mengatakan dirinya merupakan utusan resmi PKS di tim kecil Koalisi Perubahan.

"Jadi kalau saya terlibat di tim kecil ini menunjukkan bahwa memang PKS dukung (Anies)," ujarnya.

Namun, ia menuturkan jika pada waktunya PKS akan mendeklarasikan Anies sebagai capres.

"Masalahnya deklarasi kapan itu adalah proses internal kami. Jadi kami tuntaskan itu nanti pada waktunya kami akan mendeklarasikan," ungkapnya.

Begini Kata Ujang Komarudin

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin memprediksi, pertemuan antara Presiden Jokowi dan Surya Paloh membahas dua hal.

Pertama Ujang menduga pertemuan Surya Paloh dan Jokowi membasa mengenai Nasdem yang mendukung Anies Baswedan maju calon presiden (capres).

Sebab, Anies Baswedan dianggap sebagai antitesa dari Jokowi. Apalagi, Jokowi selama ini memberi sinyal mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres.

"Kemungkinan besar bicara pencapresan Anies, karena kita tahu bahwa Nasdem mendukung Anies dan Jokowi itu saya melihatnya kepada Ganjar," kata Ujang kepada Tribunnews.com, Minggu 29 Januari 2023.

Kedua, Ujang menduga isu reshuffle atau perombakan kabinet turut dibahas antara Surya Paloh dan Jokowi.

Isu reshuffle ini erat kaitannya dukungan yang diberikan Nasdem untuk Anies Baswedan.

Baca juga: Surya Paloh Punya Trik Baru, Sebut NasDem Siap Tampung Ganjar Pranowo Jika Tak Diusung PDIP

"Nasdem terancam direshuffle dan pertemuan itu bisa jadi membicarakan persoalan reshuffle," ujar Ujang.

Ujang melanjutkan, reshuffle bisa saja terjadi namun bisa saja urung terjadi.

Hal itu tergantung bagaimana komunikasi yang dibangun oleh Surya Paloh kepada Jokowi.

"Kalau Nasdemnya berkompromi dengan Jokowi pada pertemuan itu maka reshuffle tidak akan terjadi jarena sudah deal. Artinya ada titik temu kembali antara Surya Paloh dengan Jokowi tekait pencapresan," ucap Ujang.

"Kita lihat kalau tidak ada reshuffle berarti ada kompromi yang deal antara Surya Paloh dengan Jokowi. Jadi kuncinya di situ kalau ada deal maka yang terancam Anies tidak bisa jadi capres," pungkas Ujang. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved