Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Minggu 29 Januari 2023, Harta yang Sejati Tersimpan di Dalam Sorga
Artikel ini mengenai Renungan Harian Kristen hari Minggu 29 Januari 2023, merujuk pada Kitab Matius 6:19-24.
POS-KUPANG.COM - Artikel ini mengenai Renungan Harian Kristen hari Minggu 29 Januari 2023, merujuk pada Kitab Matius 6:19-24.
Adapun topik Renungan Harian Kristen, yakni Harta yang Sejati Tersimpan di Dalam Sorga.
POS-KUPANG.COM mengutip renungan ini dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili Timor ( GMIT ).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Januari dan Februari 2023.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen hari Minggu 29 Januari 2023:
Pengantar
Harta adalah sesuatu yang indah. Manusia selalu menginginkan harta, tetapi kombinasi antara keinginan mengumpulkan harta dan natur dosa, membuat manusia berada di dalam bahaya dosa ketamakan, keserakahan, kerakusan.
Pemahaman Teks
Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita tentang bagaimana memandang harta dan bersikap yang benar terhadap harta.
Dalam hal ini tentu saja Tuhan Yesus tidak sedang menunjukkan sikap anti terhadap kepemilikan harta, sebaliknya Ia mengajarkan untuk menghargai kepemilikan pribadi. Tuhan tidak membenci orang kaya dan kekayaannya.
Kalimat “janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi, tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga” (19-20), menekankan dua hal yakni kata “bagimu” yang bermakna egoisme, keserakahan dan kata “di bumi” atau “di sorga” yang menyatakan nilai yang terkandung di dalam harta itu, sementara ataukah kekal.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 28 Januari 2023, Suara Tuhan, Dengarkanlah!
Baca juga: Renungan Harian Kristen Jumat 27 Januari 2023, Lembah Ben-Hinom Lembah Hukuman dan Pengampunan
Ketamakan sangat dekat dengan makna kebodohan. Orang banyak tidak sadari bahwa semakin banyak memiliki harta, semakin ingin mengumpulkan lebih banyak tanpa menyadari bahwa yang dikumpulkan itu memiliki resiko hilang atau rusak, tidak bertahan lama.
Ketamakan dapat membuat manusia gelap mata (22-23), sehingga yang lain menjadi tidak penting. Kejujuran hilang, penghargaan terhadap milik orang lain pun hilang.
Puncak bahaya ketamakan ialah ketika orang mendedikasikan hidupnya kepada pengumpulan harta, mengabdikan hidup kepada dua tuan, Allah dan Mamon (dewa kemakmuran), padahal manusia tidak bisa hidup dengan menghambakan diri kepada dua tuan.
Langkah Iman
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.