Berita Kota Kupang
Kelurahan Nefonaek dan Puskesmas Pasir Panjang Gunakan Mimo Tekan Stunting
Kelurahan Nefonaek dan Puskesmas Pasir Panjang kini menggunakan Mimo, susu kelor yang diproduksi salah satu UMKM lokal di kelurahan tersebut
Saat ini pun terdapat 4 orang yang dipekerjakan untuk produksi dan kemasan produk pun dihasilkan oleh tenaga lokal dari Kelurahan Nefonaek Kota Kupang.
Kaum disabilitas juga akan dilibatkannya untuk memproduksi Mimo dan akan diberdayakan sebanyak-banyaknya mengikuti permintaan akan produk ini nantinya.
Susu sapi dengan bubuk kelor ini sendiri dibuatnya setelah bergabung di komunitas Hay Drink yang diampu juga oleh Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Laiskodat bekerja sama dengan Dapur Kelor.
"Kelor ini mem-booster lagi kandungan gizi di susu sapi," jelasnya.
Lurah Nefonaek, Josephina Neltji Ungirwalu SP juga menyebut nilai gizi pada susu ini sangat dibutuhkan dalam penanganan stunting pada anak yang tersebar di 4 posyandu di wilayah itu.
"Pemberian produk ini dimulai Februari hingga dengan April tahun ini. Jadi angka stunting kita bisa turun," katanya.
Baca juga: Atasi Stunting di NTT, Anggota DPR RI Julie Laiskodat Minta Warga NTT Konsumsi Kelor dan Ikan
Kepala Puskesmas Pasir Panjang dr Eka Muftiana Rahmawati berharap minimal dalam 3 bulan ini dapat dilihat progresnya terutama proses pencegahan terhadap 10 anak yang berpotensi stunting ini.
"Kita perlu memastikan bantuan ini dapat efektif dan bermanfaat," tukasnya.
Ia menyebut secara keseluruhan terdapat 207 anak stunting di wilayah kerja Puskesmas Pasir Panjang. Pihaknya juga telah mendistribusikan alat ukur ke 19 posyandu jelang bulan timbang di Februari nanti.
Proyeksi sasaran timbang Februari ini juga akan naik sebanyak 15 orang dari sekitar 2 ribu anak di Agustus lalu. Ia berharap semuanya dapat tertimbang karena sebelumnya partisipasi penimbangan belum tercapai.
"Harapan saya semua anak tertimbang," kata dia. (fan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.