Berita NTT
Jaga Pasokan dan Stabilitas Harga Beras, Bulog NTT Siapkan 5000 Ton Beras Mediun
bahwa pemerintah mengambil kebijakan impor beras, karena memitigasi resiko belum adanya masa panen.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sebanyak 5.000 ton beras mediun khusus untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau SPHP disiapkan Perum Bulog Kantor Wilayah NTT.
Berdasarkan rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, pada Kamis 19 Januari 2023, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil NTT E.Y. Cahyo Utomo mengatakan program ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga beras di tingkat konsumen.
Selain itu, berfungsi sebagai salah satu pengendali inflasi serta penyeimbang kenaikan harga pangan pokok.
Baca juga: Cuaca Maritim NTT Hari Ini 19 Januri 2023,Waspada! BMKG Sebut 6 Laut NTT Berpotensi Gelombang Tinggi
Ia menyebut pelaksanaan kegiatan ini juga berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia Nomor : 01/KS.02.02/K/I/2023 yang ditetapkan di Jakarta pada Tanggal 4 Januari 2023 lalu.
"Pelaksanaan SPHP Beras di tingkat konsumen bertujuan untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga beras di tingkat konsumen," kata dia.
Selain itu, kata Cahyo, agar daya beli masyarakat terjaga dan inflasi terkendali di seluruh wilayah Indonesia khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Ia menambahkan terkait mekanisme penyaluran SPHP beras melalui operasi pasar secara langsung di tingkat eceran atau melalui RPK (Rumah Pangan Kita) / TPK (Toko Pangan Kita) dan mitra Bulog baik di pasar tradisional maupun modern.
"Penyaluran dilakukan di pasar tradisional atau modern serta tempat-tempat yang mudah di jangkau," tutup Cahyo.
Baca juga: BPTD Wilayah XIII NTT dan Pemkab TTU Resmikan Pelayaran Perdana KMP Pulau Sabu di Pelabuhan Wini
Untuk diketahui, Perum Bulog NTT mendapatkan 5000 ton beras premium asal Vietnam. Dengan demikian maka total ketersediaan stok pangan di gudang Bulog NTT mencapai 12.000 ton.
"Sebelumnya stok yang ada 7000 ton sehingga beras yang ada di Bulog saat ini bertahan sampai empat bulan kedepan," kata Manager Pengadaan Perum Bulog NTT Denny Kurniawan.
Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah mengambil kebijakan impor beras, karena memitigasi resiko belum adanya masa panen.
Artinya bahwa jika tidak mengambil pasokan dari luar Indonesia, maka akan menggangu harga di tingkat pasar mempengaruhi kondisi harga pangan terus merangkak naik, otomatis menganggu inflasi yang seharusnya terkontrol stabil.
"Pemerintah mengambil kebijakan impor, justru untuk membantu masyarakat, karena memang produksi beras tipis, masih masa tanam dan belum ada panen, sehingga jumlah pasokan harus tetap terjaga," tambahnya.
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita NTT
Harga beras
Bulog NTT
POS-KUPANG.COM
Pos Kupang Hari Ini
Beras Mediun
Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan
SPHP
NTT
E.Y. Cahyo Utomo
Konsumen
Pengurus BUKFOS Kristal FC Dukung Putra NTT Fary Francis Calon Ketum PSSI |
![]() |
---|
Termasuk NTT, BMKG Imbau Waspada Potensi Hujan Sedang-Lebat Saat Imlek 22 Januari 2023 |
![]() |
---|
Peringatan Dini Cuaca NTT 19 Januari 2023,BMKG Potensi Cuaca Ekstrem di Seluruh Cilayah NTT Hari Ini |
![]() |
---|
Selain Se'i dan Jagung Bose, Inilah 5 Kuliner Khas NTT yang Punya Cita Rasa Unik, Kamu Wajib Coba |
![]() |
---|