Berita Nasional

Usai Melahirkan, Mahasiswi Tega Buang Bayi di Bak Sampah Lalu Jalan-jalan ke Malioboro

Usai melahirkan, WLR (23), seorang mahasiswi asal Bima NTB tega buang bayi di bak sampah di  daerah Padukuhan Tanjung, Bangunharjo, Bantul.

Editor: Ryan Nong
KOMPAS.COM
Ilustrasi - Seorang mahasiswi buang bayi dalam bak sampah. 

Usai Melahirkan, Mahasiswi Tega Buang Bayi di Bak Sampah Lalu Jalan-jalan ke Malioboro

POS-KUPANG.COM, YOGYAKARTA - Usai melahirkan, WLR (23), seorang mahasiswi asal Bima NTB tega buang bayi di bak sampah di  daerah Padukuhan Tanjung, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. 

Setelah itu, mahasiswi tersebut  jalan-jalan ke Malioboro dan kemudian ke indekos Sleman.

Demikian disampaikan Kapolsek Sewon Bantul, Kompol Suyanto pada Rabu (18/1/2023).

Kopol Suyanto menjelaskan, kasus itu terungkap setelah warga melaporkan penemuan mayat bayi perempuan itu kepada pihak kepolisian. Mayat bayi perempuan ditemukan di bak sampah Padukuhan Tanjung pada Rabu (28/12/2022) lalu.

Setelah dua pekan, polisi akhirnya menangkap WLR, di sebuah Kos di Kabupaten Sleman. Penangkapan berlangsung Senin (16/1/2023) malam.

Suyanto menceritakan, aparat kepolisian yang mendapatkan laporan warga langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi juga menelusuri kos hingga klinik persalinan.

"Di tempat persalinan nihil dan setelah mencari di kos-kosan ada satu penghuni kos menaruh curiga terhadap teman kosnya yang sering menggunakan sarung tidur," kata Suyanto.

Suyanto mengatakan dari penulusuran mengarah ke WLR dan berhasil mengamankannya.

Dalam kesempatan itu, Polisi menyita barang bukti berupa tas plastik warna merah, kain warna hitam, kaus oblong berwarna merah, kerudung warna hitam, kain sarung berwarna coklat dan gunting.

Baca juga: Aparat Polres Sikka Tangkap Pelaku Buang Bayi, 3 Hari Sembunyi di Hutan

"WLR ini berstatus pelajar atau mahasiswa, dari keterangan awal WLR melahirkan sendiri di kamar mandi luar kosan," kata Suyanto.

Dikatakannya, setelah melahirkan bayinya sempat menangis lalu terdiam.

"Karena itu belum bisa disimpulkan bayi itu matinya karena apa," kata dia.

Bayi perempuan itu langsung dibuang ke bak sampah. WLR sempat jalan-jalan ke Malioboro, dan ke indekos Sleman.

"Setelah membuang itu (bayi) WLR sempat kembali ke kosan untuk istirahat sebentar lalu ke Malioboro dan akhirnya ke Sleman," kata Suyanto.

WLR mengaku melahirkan sendiri karena malu kepada teman kos. Dia juga tega membuang bayinya karena takut ketahuan oleh orangtuanya lantaran dirinya masih kuliah.

Baca juga: Siswi Buang Bayi di Sikka Melahirkan Sendiri, Mengaku Belajar dari Youtube

"Prosesnya sakit tapi mau bagaimana lagi, mau kasih tahu teman juga malu," kata WLR.

Dia mengaku hamil karena hubungan dengan pacarnya yang saat ini di NTB. Namun saat mengetahui dirinya hamil, sang pacar memblokir kontak.

"Saya bilang karena usia (kandungan) sudah 8 bulan. Sampai sekarang rasanya sedih," kata dia.

Polisi menjerat  Pasal 306 ayat 2 KUHP juncto Pasal 305 KUHP dan atau Pasal 308 KUHP.

Untuk ancaman hukumannya 9 tahun penjara. (*)

Berita ini telah tayang di KOMPAS.com

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved