Berita Kota Kupang

DBD di Kota Kupang Turun, Retnowati Sebut Imbas dari Gerakan Pungut Sampah

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Kupang drg Retnowati mengklaim penyakit demam berdarah dengue (DBD) turun.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
FOGGING - Dinas Kesehatan Kota Kupang saat melakukan fogging di Kelurahan Kelapa Lima, komplek Rumah Jabatan Wali Kota Kupang, Rabu 18 Januari 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Kupang drg Retnowati mengklaim penyakit demam berdarah dengue (DBD) turun.

itu turun berimbas dari gerakan pungut sampah (GPS) yang selama ini digalakkan.

Menurut Retnowati, kasus DBD tahun 2023 lebih rendah dibandingkan pada Tahun 2022 periode yang sama. Hal ini karena ditunjang dengan gerakan antisipasi.

"Antisipasi yang telah dilakukan Pemkot Kupang yaitu dengan Gerakan Pungut Sampah atau GPS yang dipimpin langsung oleh Penjabat Wali Kota Kupang George M Hadjoh," ujar Retnowati Rabu 18 Januari 2023.

Baca juga: Puskesmas Alak Catat 50 Kasus DBD, Warga Diminta Tetap Waspada

Dijelaskan, dengan gerakan turun sampai ke drainase atau saluran air, membersihkan sampah, mengurangi genangan air dan gerakan jumat bersih, manfaatnya bisa dirasakan bahwa kasus DBD menurun.

Dia meminta agar gerakan kebersihan ini juga harus dilakukan oleh masyarakat, agar bersama-sama dengan pemerintah dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Tujuannya untuk menekan kasus DBD hingga penyakit lain yang berbasis lingkungan.

Selain itu, lanjutnya, untuk mencegah perindukan dan perkembangan nyamuk Aedes Agepty di daerah endemis DBD, pihaknya juga melakukan fogging.

"Pekan lalu, Dinkes Kota Kupang melakukan fogging di Kelurahan Kolhua. Enam unit alat fogging dikerahkan untuk melakukan kegiatan itu," katanya.

pada kesempatan itu, Retnowati menyebut penyemprotan asap atau fogging dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan nyamuk karena curah hujan di Kota Kupang yang tidak stabil beberapa hari terakhir.

"Jadi yang dicegah perindukan-perindukan nyamuk pada daerah-daerah endemis DBD," kata drg Retnowati.

Dikatakan, untuk saat ini fogging dilakukan di sejumlah kelurahan yang endemis DBD dan potensi endemis dan dilakukan fokus seperti daerah merah.

Baca juga: Situasi DBD di Kota Kupang, Tahun 2022 Sebanyak 455 Kasus Tersebar di 55 Kelurahan

Dia mengatakan bila anggaran memenuhi maka daerah jalur kuning atau sekitarnya bisa dilakukan pengasapan.

Secara data, kasus DBD tahun 2022 sebanyak 455 kasus, Tahun 2021 sebanyak 654 kasus, Tahun 2020 sebanyak 821 kasus, Tahun 2019 sebanyak 681 kasus. (fan)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved