Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 17 Januari 2023, Yesus dan Hari Sabat

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Yesus dan Hari Sabat.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Selasa 17 Januari 2023 dengan judul Yesus dan Hari Sabat. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Yesus dan Hari Sabat.

Rp. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik merujuk bacaan pertama dari Surat kepada Orang Ibrani 6: 10-20, dan bacaan Injil Markus 2: 23-28.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 17 Januari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Penginjil Markus hari ini mencatat bahwa segala langkah Yesus dan para muridNya diamati, bahkan dimata-matai.

Yang rajin berperan sebagai mata-mata itu ialah kaum Farisi dan para ahli Taurat, yang merasa terpanggil untuk berperan sebagai pemimpin rohani bangsa.

Kedua kelompok ini berprinsip, bila bangsa Yahudi mau selamat serta siap menyambut Mesias, bangsa itu harus rajin melaksanakan segala macam peraturan dan ketetapan para nenek moyang, khususnya Hukum Taurat.

Dengan munculnya Yesus sebagai orang yang nampaknya tidak peduli akan tata tertib hidup yang ditetapkan para leluhur, kaum Farisi dan ahli-ahli Taurat terpaksa menghadapi kenyataan, bahwa usaha mereka selama ini adalah sia-sia, bila Yesus dibiarkan berkarya dengan bebas.

Maka dengan sendirinya mereka mulai bersikap semakin anti terhadap Yesus.

Salah satu adegan meningkatnya sikap anti itu, dikisahkan dalam bacaan ini yang terdiri atas dua bagian.

Pertama, Yesus bicara tentang pelangaran ( Markus 2: 23-26).

Yesus tidak pernah anti terhadap peraturan. Ia sendiri melaksanakan berbagai peraturan Yahudi, antara lain: sembahyang pada hari Sabat di rumah ibadat.

Namun Yesus tidak pernah juga mengagumi suatu peraturan. Ia sangat kritis terhadap peraturan, termasuk peraturan yang tercantum dalam Hukum Taurat sekalipun.

Contohnya ialah peristiwa perempuan berzinah yang dikisahkan dalam injil Yohanes (Yohanes 8: 2-11).

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved