Breaking News

Berita Lembata

Warga Lembata Diminta Tetap Waspada Meski Status Gunung Ile Lewotolok Sudah Turun

tingkat aktivitas Gunung Ile Lewotolok ini akan dievaluasi kembali jika terdapat perubahan aktivitas dan instrumen yang signifikan.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Eflin Rote
HO/PPGA ILE LEWOTOLOK/
Warga terutama yang mendiami kaki gunung api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata diminta untuk selalu waspada, meski status gunung api yang pernah erupsi pada tahun 2019 ini turun dari level III (siaga) menjadi level II (waspada). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Warga terutama yang mendiami kaki Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata diminta untuk selalu waspada, meski status gunung api yang pernah erupsi pada tahun 2019 ini turun dari level III (siaga) menjadi level II (waspada).

Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Ile Lewoltolok, Stanislaus Arakian, mengatakan, meski turun level, aktivitas kegempaan vulkanik gunung api Ile Lewotolok masih terus terjadi.

“(Aktivitas kegempaan) saat ini memang cenderung menurun. Terkait dengan gempa-gempa hembusan sampai dengan hari ini relatif kecil tidak terekam di alat seismograf kami,” kata Stanislaus kepada wartawan di ruang kerjanya, PPGA Ile Lewoltolok, Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape, Sabtu (7/1/2022).

Baca juga: Lantik PPK, Ketua KPU Lembata: Harus Disiplin Tinggi

"Tetapi di sisi lain, masih ada gempa-gempa yang mengindikasikan bahwa ada suplai (magma) baru dari kedalaman,” lanjutnya.

Oleh karena itu, dia mengimbau pendaki dan masyarakat khususnya yang berada di kaki dan lereng Gunung Ile Lewotolok, untuk tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 KM dari puncak kawah.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada 28 Desember 2022 lalu, telah menurunkan tingkat aktivitas gunung api Ile Lewotolok dari level II (siaga) menjadi level II (waspada).

Penurunan level ini diputuskan, setelah Badan Geologi melakukan evaluasi secara menyeluruh aktivitas kegempaan gunung api dengan ketinggian 1423 mdpl ini, yang cenderung menurun sejak mengalami erupsi dahsyat pada 29 November 2020 lalu.

Baca juga: APDESI Lembata Minta Kepala Desa Tidak Salah Gunakan Bantuan Langsung Tunai

Stanis menjelaskan, tingkat aktivitas Gunung Ile Lewotolok ini akan dievaluasi kembali jika terdapat perubahan aktivitas dan instrumen yang signifikan.

Tidak hanya Gunung Ile Lewotolok, tingkat aktivitas Gunung Ile Werung juga diturunkan dari level II (waspada) ke level I (normal).

Tingkat aktivitas gunung api yang berada di selatan Pulau Lembata ini menurun sejak munculnya bualan di bawah laut di sekitar gunung api ini pada tanggal 29 November 2021 lalu. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved