Berita Timor Tengah Utara

Kepala BPBD Sebut 37 Rumah di Timor Tengah Utara Terdampak Cuaca Ekstrem 

Menurut Yosefina, data jumlah korban angin kencang dan hujan deras tersebut merupakan data yang diperoleh hingga pada Minggu, 1 Januari 2023.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Timor Tengah Utara, Yosefina Lake 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Timor Tengah Utara, Yosefina Lake mengatakan, sebanyak 37 unit rumah di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terkena dampak angin kencang dan hujan deras yang melanda wilayah ini beberapa waktu terakhir.

Menurut Yosefina, data jumlah korban angin kencang dan hujan deras tersebut merupakan data yang diperoleh hingga pada Minggu, 1 Januari 2023.

Dampak Cuaca Ekstrem hujan deras dan angin kencang yang terjadi di Kabupaten Timor Tengah Utara ini terjadi sejak 30 Desember 2022.

"Sebaran dampak cuaca ekstrem ini terjadi di 10 desa pada 6 Kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten TTU," ucapnya saat ditemui POS-KUPANG.COM, Kamis, 5 Januari 2023.

Angin puting beliung, kata Yosefina, menjadi penyebab paling dominan terhadap kerusakan rumah warga di Kabupaten TTU.

Ia menuturkan bahwa, pasca cuaca ekstrem ini berlalu, pihaknya akan memastikan jumlah warga korban cuaca ekstrem yang akan dibantu.

Baca juga: Banjir Rendam Rumah Warga Desa Tualene TTU, Kades Sebut Lokasi itu Telah Ditinjau Tiga Bupati

BPBD TTU, kata Yosefina, sedang mendata secara keseluruhan para korban untuk kemudian disalurkan bantuan pasca cuaca ekstrem berlalu. Hal ini dilakukan untuk memastikan total jumlah korban secara pasti.

Ia menuturkan, masih berdasarkan data terakhir yang diperoleh pada tanggal 1 Januari 2023, sebanyak 1 unit rumah terdampak banjir di Desa Oepua Utara, Kecamatan Biboki Anleu. Sedangkan, 36 unit rumah lainnya terdampak angin puting beliung.

"Termasuk satu sekolah dan satu gereja," tukasnya.

Merespon hal ini, Yosefina mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Kabupaten TTU.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk rajin menanam pohon di wilayah Kabupaten TTU.

"Jika tidak ada kepentingan di mana-mana mereka tidak usah bepergian. Cukuplah mereka berada di tempat tinggal," ungkapnya.

Secara khusus bagi para nelayan yang bermukim di pinggir pantai agar tidak pergi melaut selama cuaca ekstrem ini terjadi sebagaimana yang disampaikan oleh BMKG. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved