Renungan Kristen

Renungan Kristen: Pengelolaan dan Pelayanan Gereja

Saat bangsa Israel keluar dari Mesir dan mengembara di Padang Gurun, Allah menyuruh mereka membuat Tabernakel (kemah pertemuan/kemah suci yang dapat d

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
FB
Pdt. Yandi Manobe, S.Th 

Penelitian ini menunjukkan bahwa kita belum mengelola kehidupan kita dengan baik sehingga hanya 6 bulan dari total usia kita yang dihabiskan untuk Tuhan dan akibatnya kehidupan peribadahan kita tidak mampu memberi dampak positif bagi orang lain. Hampir semua pemimpin daerah NTT beragama Kristen tetapi NTT menduduki peringkat ke-4 di Indonesia untuk kasus korupsi. Itu artinya, peribadahan kita belum memberi dampak positif.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 5 Januari 2023, Engkau Anak Allah, Engkau Raja Orang Israel

Daud mengelola pelayanan di Bait Allah melalui 38.000 orang Lewi yang ditugaskan sebagai pengawas pekerjaan di rumah Tuhan, pengatur dan hakim, penunggu pintu gerbang serta para pemuji dan pemain musik agar kepemimpinan Allah tetap mereka alami bukan saja pada saat beribadah tetapi juga di luar peribadahan mereka melalui pengakuan yang benar akan Allah.

Kehidupan peribadahan kita terdiri dari dua bagian yaitu ibadah liturgis (kebaktian minggu, Ibadah Rumah Tangga, Ibadah Kategorial, dsb) dan ibadah raya kehidupan (cara hidup pengikut Kristus dalam kehidupannya sehari-hari).

Pengelolaan pelayanan gereja seharusnya diarahkan untuk membangun dan menghidupkan Teokrasi (Kepemimpinan Allah) dalam ibadah liturgis dan ibadah raya kehidupan kita karena melalui kepemimpinan Allah, gereja akan tiba pada pengakuan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya karena Allah yang berkarya.

Gereja yang terus bergantung pada manusia, yang kehidupan pelayanannya dikelola bukan untuk menumbuhkan Teokrasi (Kepemimpinan Allah) akan mengalami kegagalan. Gereja harus bergantung pada Allah karena kepemimpinan Allah yang kita bawa dalam persekutuan ini.

Pengelolaan pelayanan untuk membangun dan menghidupkan Teokrasi (Kepemimpinan Allah) juga harus disambut oleh jemaat yang beribadah dengan sikap yang memperlihatkan Tuhan dalam hidupnya bagi orang lain.

Itulah ibadah raya kehidupan. Setiap berkat yang kita peroleh dari Allah tersimpan berkat orang lain yang perlu kita bagikan. Jika kehidupan kita belum menjadi berkat bagi orang lain, maka itu berarti bahwa kehidupan peribadahan kita belum berdampak.

Jemaat harus merendahkan diri dan menaruh perhatiannya pada Terang Kristus agar pengelolaan dan pelayanan gereja berjalan baik dan memberi dampak positif bagi banyak orang demi kemuliaan Tuhan. AMIN

Teks Bacaan 1 Tawarikh 23:1-6

Orang Lewi dibagi dan diberi tugas

23:1 Setelah Daud menjadi tua dan lanjut umur, maka diangkatnya Salomo b menjadi raja atas Israel. c 23:2 Ia mengumpulkan segala pembesar Israel 1 , juga para imam dan orang-orang Lewi. 23:3 Lalu dihitunglah d orang-orang Lewi, yang berumur tiga puluh tahun ke atas, e dan jumlah orang-orang mereka, dihitung satu demi satu, ada tiga puluh delapan ribu f orang. 23:4 --"Dari orang-orang ini dua puluh empat ribu orang harus mengawasi g pekerjaan h di rumah TUHAN; enam ribu orang harus menjadi pengatur dan hakim; i 23:5 empat ribu orang menjadi penunggu pintu gerbang; dan empat ribu orang menjadi pemuji TUHAN dengan alat-alat musik j yang telah kubuat untuk melagukan puji-pujian, k " kata Daud. 23:6 Juga Daud membagi-bagi l mereka dalam rombongan menurut anak-anak Lewi, m yakni Gerson, Kehat dan Merari.

Dirangkum oleh: Desy Kharisni Jeni Lero, S.Si-Teol., M.Si

Artikel sudah tayang di gmitkotabaru.org

Artikel lain Renungan Kristen

Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved