Pilpres 2024
Anies Baswedan Bakal Gandeng AHY, Ray Rangkuti Bilang Begini: Kalau Pilih Lain, Anies akan Susah
Anies Baswedan, calon presiden dari Partai Nasdem diramalkan bakal menggandeng Ahus Harimurti Yudhohoyo atau biasa AHY sebagai calon wakil presiden.
POS-KUPANG.COM - Anies Baswedan, calon presiden dari Partai Nasdem diramalkan bakal menggandeng Agus Harimurti Yudhoyono atau biasa AHY sebagai calon wakil presiden untuk Pilpres 2024.
"Kalau diminta untuk pilih figur yang lain, maka Anies akan susah. Karena hanya AHY yang bisa membuat Anies lebih cocok untuk melangkah jadi calon presiden."
Hal ini disampaikan Pengamat Politik Ray Rangkuti saat ditemui di Kantor Para Syndicate di kawasan Kebayoran Baru, Rabu 4 Januari 2023.
Ray Rangkuti memprediksi, Anies Baswedan akan sepakat menggandeng Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat melangkah ke Pilpres 2024.
Baca juga: Prabowo Dikabarkan Tak Maju Pilpres 2024, Kini Pilih NasDem Demi Ulangi Kemenangan Anies Baswedan
Dengan AHY, lanjut Ray Rangkuti, Anies Baswedan akan lebih aman dibandingkan dengan calon wakil presiden yang lain.
Dikatakannya, sekeras-kerasnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendorong Ahmad Heryawan (Aher) untuk mendampingi Anies, tapi pada akhirnya, PKS akan menuruti manuver yang dilakukan Anies.
"Kuncinya ada pada Anies. Kalau Anies pilih AHY, maka akan jalan dengan AHY. Jadi PKS akan mengikuti Anies, bukan Anies yang mengikuti PKS," kata Ray.
Dikatakannya, jikalau Anies atau Partai Nasdem menolak AHY sebagai cawapres, maka posisi mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut bakal akan rumit.
Pasalnya, jika menolak AHY jadi cawapres, maka Partai Demokrat tidak akan mau bergabung dalam koalisi Nasdem dan PKS.
Partai Demokrat, lanjut Ray, kemungkinan akan memilih berkoalisi dengan partai lain yang potensi menangnya lebih besar.
Misalnya, Demokrat akan memilih bergabung dengan KIB ( Koalisi Indonesia Bersatu ), bersama Golkar, PPP dan PAN.
"Kalau Demokrat gabung dengan KIB, maka potensi menangnya tinggi sekali," ujarnya.
Ray mengatakan, keberadaan koalisi saat ini bakal terguncang apabila ada reshuffle kabinet sebagaimana yang diwacanakan belakangan ini.
Baca juga: Prabowo Subianto Makin Melorot Dibanding Anies Baswedan, Capres Ganjar Pranowo Malah Tak Tersaingi
Di momen itu, menurutnya akan terjadi saling adu cepat antara pemerintah dan Partai Nasdem.
Jika sampai Maret tidak ada kejelasan, demokrat bisa saja akan menerima tawaran untuk duduk di kursi kabinet untuk gabung di pemerintahan dan kemungkinan bergabung di KIB.
"Itu kan hasilnya sama, tidak jadi wakil presiden tapi setidaknya 2 tahun berkuasa, dan masuk dalam koalisi yang potensi menangnya tinggi, kan lebih untung," ujarnya. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.