Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 30 Desember 2022, Menemukan Belas Kasih

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Menemukan Belas Kasih

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat 30 Desember 2022 dengan judul Menemukan Belas Kasih. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Menemukan Belas Kasih

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Putra Sirakh 3: 2-6.12-14; bacaan kedua Kolose 3: 12-21; dan bacaan Injil Matius 2: 13-15.19-23; Pesta Keluarga Kudus.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 30 Desember 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Pada Hari Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria dan Yusuf, kita kaum beriman diajak untuk merenung pesan Santo Yohanes dari Salib yakni " Biarlah semua orang menemukan belas kasih di dalam dirimu."

Mengagumkan sekali ajakan seperti ini. Karena pada dunia dewasa ini sepertinya orang sulit menemukan belas kasih.

Hidup bersama dalam dunia dewasa ini sering ditandai dengan relasi kepentingan dan fungsional.

Relasi batin antarpribadi terasa agak sulit dialami meskipun bisa saja terjadi karena semua bentuk relasi didominasi relasi kepentingan.

Saya beri engkau dengan maksud engkau juga beri saya. Hubungan "do ut des" dalam ungkapan bahasa Latin yang artinya "Saya beri engkau supaya engkau juga beri saya. Hubungan yang seperti ini bukan karena ikatan batin, tapi terjadi karena keterkaitan kepentingan.

Hubungan ini berbeda dengan tuntunan biblis yakni "Siapa saja yang memuliakan bapanya, akan panjang umurnya, dan orang yang taat kepada Tuhan menenangkan hati ibunya."

Ini adalah relasi batin yang menuntun kita untuk menunjukkan belas kasih kepada sesama.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 29 Desember 2022, Teladan Hidup Para Lansia

Di sini kita dipanggil untuk saling menjaga hati dan memuliakan hidup.

Karena itu ajakan untuk kita selanjutnya dalam kita membangun kebersamaan adalah "Kenakanlah belas kasihan, kemurahan dan kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran."

Jauh lebih daripada itu adalah Kristus mengampuni kita hendaknya kita pun saling mengampuni."

Inilah sebenarnya tata hidup keluarga yang hendaknya kita kaum beriman bangun. Bahwa hidup kita mesti saling menasihati dalam segala hikmat.

"Ambilah Anak itu serta ibu-Nya dan larilah ke Mesir." Tinggallah mereka di Mesir sampai Herodes mati. Ajakan Tuhan untuk melindungi dan menyelamatkan keluarga. Dan ajakan untuk menghindar dari pertikaian dan permusuhan hidup bersama.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 29 Desember 2022, Tuhan Memanggil Kita Setiap Waktu

Di sini hendaknya kita tidak mencontohi sikap hidup Herodes, pemimpin yang haus darah dan haus kuasa. Pemimpin yang tidak melindungi dan mengayomi. Pemimpin yang menyimpan rasa iri dan benci. Pemimpin yang melihat kehadiran orang lain menjadi saingan. Karena itu orang lain mesti segera dihabisi.

Model hidup yang seperti ini hendaklah dengan tegas dan pasti kita tolak. Karena kita hanya diajak untuk hidup dengan menunjukkan sikap penuh kasih kepada siapa pun yang adalah sesama kita.

Jika demikian, hidup kita niscaya keluarga kita hidup aman dan damai. Dan itulah model hidup keluarga bahagia. Karena iman akan Allah yang mendasari seluruh hidupnya. 

Teks Lengkap Bacaan Jumat 30 Desember 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 30 Desember 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 30 Desember 2022. (Tokopedia)

 

Bacaan Pertama Sirakh 3:2-6,12-14

"Orang takwa menghormati ibu-bapanya."

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh:

Anak-anakku, dengarkanlah aku: Tuhan telah memuliakan bapa di atas anak-anaknya, dan hak ibu atas para anaknya Ia teguhkan. Barangsiapa menghormati bapanya, ia memulihkan dosa, dan siapa memuliakan ibunya, ia sama dengan orang yang mengumpulkan harta.

Barangsiapa menghormati bapanya, ia sendiri akan mendapat kesukaan pada anak-anaknya, dan apabila bersembahyang, niscaya doanya dikabulkan. Barangsiapa memuliakan bapanya akan panjang umurnya, dan orang yang taat kepada Tuhan menenangkan hati ibunya.

Anakku, tolonglah bapamu pada masa tuanya, dan jangan menyakiti hatinya di masa hidupnya. Kalau akalnya sudah berkurang, hendaklah kaumaafkan, jangan menistakan dia sewaktu engkau masih berjaya.

Kebaikan yang ditujukan kepada bapa tidak akan terlupakan; sebaliknya akan dibilang sebagai pemulihan segala dosamu.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 128:1-2.3.4-5

Refr. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan.

1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!

2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur yang ada di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di se keliling mejamu!

3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bacaan Kedua: Kolose 3:12-21

"Tata hidup keluarga di dalam Tuhan."

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose:

Saudara-saudara, kalianlah orang pilihan Allah, yang dikuduskan dan dikasihi oleh-Nya. Maka kenakanlah belas kasihan, kemurahan dan kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.

Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan hendaknya kalian saling mengampuni bila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain; sebagaimana Kristus mengampuni kalian, demikian pula kalian hendaknya.

Dan di atas semuanya itu kenakanlah cintakasih, tali pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, karena untuk itulah kalian dipanggil menjadi satu tubuh.

Dan bersyukurlah. Semoga sabda Kristus dengan segala kekayaannya tinggal di antara kamu. Hendaknya kamu saling mengajar dan menasihati dengan segala hikmat. Nyanyikanlah mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani, untuk mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.

Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah itu demi nama Tuhan Yesus Kristus, dan dengan perantaraan-Nya bersyukurlah kepada Allah, Bapa kita.

Hai para isteri, tunduklah kepada suamimu sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai para suami, kasihilah isterimu, dan janganlah berlaku kasar terhadapnya.

Hai anak-anak, taatilah orangtuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai para bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: Kolose 3:15a.16a

Refr. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.

Semoga damai Kristus melimpahi hatimu, semoga sabda Kristus berakar dalam dirimu.

Bacaan Injil: Matius 2:13-15,19-23

"Bawalah Bayi serta ibu-Nya mengungsi ke Mesir."

Inilah Injil suci menurut Matius:

Setelah orang-orang majus yang mengunjungi Bayi Yesus di Betlehem pulang, nampaklah Malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi.

Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.”

Maka Yusuf pun bangun. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.”

Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf di Mesir dalam mimpi. Kata malaikat itu, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu sudah mati.”

Lalu Yusuf pun bangunlah. Diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, dan pergilah mereka ke tanah Israel. Tetapi setelah mendengar bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, Yusuf takut ke sana.

Setelah dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea. Setibanya di sana ia tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret.

Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved