Vatikan
Jutaan Orang di Seluruh Dunia Berdoa untuk Paus Emeritus Benediktus XVI yang Sakit Parah
Jutaan orang di seluruh dunua mendoakan Paus Emeritus Benediktus XVI. Pada Rabu 28 Desember 2022, Vatikan mengungkapkan beliau sakit parah.
POS-KUPANG.COM, NEW YORK - Jutaan orang di seluruh dunua mendoakan Paus Emeritus Benediktus XVI. Pada Rabu 28 Desember 2022, Vatikan mengungkapkan mantan kepala Gereja Katolik itu sakit parah.
Pria berusia 95 tahun itu dikatakan dikelilingi oleh dokter.
Ada banyak orang di Katedral St. Patrick yang sangat menyadari kesehatan pensiunan paus, dan bergabung bersama dalam doa.
Pada saat gereja merayakan awal kehidupan, itu membutuhkan refleksi saat Benediktus mencapai akhir hidupnya.
Kesehatan paus emeritus telah memburuk. Selama audiensi umum di Vatikan pada hari Rabu, Paus Fransiskus meminta doa karena pendahulunya sakit parah.
Benediktus mengutip usianya yang lanjut ketika dia mengundurkan diri pada 2013, menjadi paus pertama yang mundur dalam hampir 600 tahun.
Di New York City, Kardinal Timothy Dolan meminta umat Keuskupan Agung New York dan semua orang yang berkehendak baik untuk bergabung dalam doa.
Uskup Robert Brennan dari Keuskupan Brooklyn menyebut Benediktus, "Seorang pria yang sangat cerdas dan suci yang telah melayani gereja dengan murah hati sepanjang hidupnya sebagai seorang imam."
Di Katedral St. Patrick, banyak yang keluar untuk mengindahkan panggilan doa Vatikan.
"Mengerikan bahwa dia harus meninggal pada saat seperti ini di tahun yang seharusnya sangat menyenangkan. Ini benar-benar menyedihkan," kata seseorang.
Baca juga: Paus Fransiskus Mengutip Uskup Romero: Bukan Natal Kalau tanpa Peduli Orang Miskin
Benediktus, yang dikenal memegang teguh tradisi yang banyak dirayakan sepanjang tahun ini, bertugas dari tahun 2005 hingga 2013.
"Saya pikir yang paling saya ingat adalah pensiunnya yang tidak terduga. Selain itu, kami Katolik. Kami mendoakan yang terbaik untuknya. Doa kami pasti menyertainya," kata seseorang.
"Saya hanya berharap dia damai dan dia bisa beristirahat. Kami akan mengirimkan doa untuknya," kata yang lain.
"Ini adalah masa yang sulit untuk dilewati siapa pun. Mungkin bagi seorang paus, itu pantas," kata yang lain.
"Sepertinya banyak yang mengirimkan doa dan harapan terbaik, jadi hanya itu yang bisa kami lakukan," tambah yang lain.