Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Misa Malam Natal Sabtu 24 Desember 2022, Natal: Inkarnasi
Renungan Harian Katolik Malam Natal 2022 ini disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Natal = Inkarnasi.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Malam Natal 2022 ini disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Natal: Inkarnasi.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kita Yesaya 9: 1-6; bacaan kedua dari Titus 2: 11-14, dan bacaan Injiil Lukas 2: 1-14, Misa Malam Natal 2022.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 24 Desember 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Ibu Bapak, saudari/a terkasih dalam Kristus.
Hari ini kita semua berdatangan ke gereja untuk merayakan Misa Malam Natal 2022. Kita merayakan kelahiran Sang Juruselamat kita, Yesus Kristus Tuhan kita.
Kisah kelahiran Sang Juruselamat ini sebenarnya adalah sebuah penggenapan akan janji Allah kepada UmatNya Israel.
Seperti yang dikabarkan oleh Yesaya dalam bacaan pertama: Sang Juruselamat itu dikisahkan sebagai “Terang yang Besar” dan menerangi dunia yang gelap.
Dan bumi bersorak-sorai dan bersukacita seperti pada waktu panen. Maka kedatangan Sang Juruselamat itu membawa sukacita yang besar bagi semua orang.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Malam Natal Sabtu 24 Desember 2022, Tuhan Datang Sebagai Seorang Bayi
Dan pada bagian akhir itu Yesaya mengabarkan tentang : seorang anak yang akan lahir, seorang Putera lahir bagi kita.
Putera yang lahir ini disebut sebagai Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai.
Semua sebutan ini menjadi simbol betapa besar kuasaNya.
Maka dalam bacaan kedua, Paulus mengajak kita untuk hidup bijaksana, adil dan beribadah kepada Allah di dalam dunia ini sambil menantikan penggenapan dari Allah sendiri.
Penggenapan itu nyata dalam diri Yesus Kristus Tuhan kita. Dialah sang Juruselamat yang dikisahkan oleh Injil Lukas dengan sangat lugas dan sederhana.
Yesus yang “penasihat Ajaib, Allah perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai itu, datang sebagai seorang bayi mungil sederhana dan lahir di kandang binatang di malam hari.
Sebuah karya Inkarnasi yang sangat bertentangan dengan kabar sukacita pada zaman para nabi dahulu seperti yang dikisahkan oleh Yesaya tadi.
Ini semacam paradoksal inkarnasi Allah. Yang diberitakan seperti Terang yang besar dan kenyataannya hanya lahir di kandang binatang.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 24 Desember 2022, Membagi Kebahagiaan Lewat Senyuman
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Peristiwa Inkarnasi, Allah menjadi Manusia ini adalah sebuah penggenapan dari rencana dan penyelenggaraan Allah bagi manusia.
Karena itu adalah penggenapan dari rencana Allah maka Allah hanya mau menyatakan rencanaNya itu kepada orang-orang yang dianggap layak untuk tahu tentang rencana dan kehendak Allah itu.
Dan menyembunyikan peristiwa itu kepada khalayak ramai atau para pembesar di dalam dunia. Karena Tuhan tahu sangat baik tentang manusia yang oleh dosa asalnya menganggap dirinya sama dengan Allah.
Kesombongan manusia yang terbawa dari dosa asal itu membuat Allah mau menyatakan semua rencana dan kehendakNya hanya kepada mereka yang membuka dirinya bagi rencana dan kehendak Allah.
Kisah kelahiran Sang Juruselamat yang tersembunyi itu dimulai dengan mencari penginapan tetap semua tak mau menerimaNya.
Hanya sebuah kandang binatang yang menjadi tempat palungan yang mentakhtakan seorang Raja Damai.
Ini yang disebut sebagai paradoksa inkarnasi. Allah menjadi Manusia sampai sekarang tetap menjadi sebuah perdebatan yang hebat baik dalam Gereja Katolik apalagi dengan Gereja-geraja lainnya dan agama lainnya.
Dan itulah yang akan tetap jadi perdebatan bagi semua cerdik pandai tapi bagi semua yang dengan rendah hati membuka diri bagi Allah tidak akan pernah mengalami kesulitan.
Karena Inkarnasi Tuhan itu sederhana seperti bayi yang lahir di kandang hina.
Orang kecil sangat menyadari betapa Allah itu Maha besar dan Agung dan Dia bisa melakukan apa saja bahkan kalau Tuhan mau, Dia dapat berinkarnasi lewat apa saja yang Dia kehendaki, batu, kayu, dan seterusnya.
Dan cuma manusia yang congkak hatinyalah yang membuat Inkarnasi itu menjadi sebuah perdebatan karena menganggap Allah itu Agung dan sulit dijangkau dan selalu tetap di Surga Abadi dan tak akan pernah mungkin turun ke bumi dan tinggal di antara kita.
Dan berdebat tentang Allah yang tak beranak dan tak berbapa atau pun dengan argumentasi lainnya.
Kita tak perlu berdebat tentang siapakah Allah itu, karena kita “TAK AKAN PERNAH” bisa menyentuh hakikat Allah itu sendiri.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 23 Desember 2022, Namanya Adalah Yohanes
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Apa yang bisa kita pelajari bagi kita: pertama, Allah menjadi manusia dalam diri Sang Emanuel itu adalah sebuah penggenapan janji Allah bagi manusia.
Kedua, Allah menyatakan diri secara nyata lewat PuteraNya. Inkarnasi itu tanda cinta Allah bukan untuk diperdebatkan.
Ketiga, kita cuma butuh membuka diri bagi hadirnya Sang Juruselamat yang lahir bagi kita.
Selamat pesta natal untuk kita semua.
Teks Lengkap Bacaan Malam Natal 24 Desember 2022

Bacaan Pertama: Yes 9:1-6
“Seorang Putra telah diberikan kepada kita.”
Bacaan dari Kitab Yesaya:
Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar, terang telah bersinar atas mereka yang diam di negeri kekelaman.
Engkau, ya Tuhan, telah banyak menimbulkan sorak-sorai dan sukacita yang besar.
Mereka telah bersukacita di hadapan-Mu seperti orang bersukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorai di waktu membagi-bagi jarahan.
Sebab kuk yang menekan bangsa itu dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Median.
Setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.
Sebab seorang anak telah lahir bagi kita, seorang putra telah diberikan kepada kita.
Lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan orang menyebut dia: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Besarlah kekuasaannya dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas tahta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan me-ngokohkan kerajaannya itu dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan (PS 806)
Ulangan: Hari ini telah lahir bagi kita seorang Juruselamat yaitu Kristus Tuhan.
Refr: Hendaklah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai di hadapan wajah Tuhan karena Ia sudah datang.
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan menyanyilah bagi Tuhan hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa.
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai. Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atas-Nya, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! dan segala pohon di hutan bersorak- sorai.
4. Biarlah bersukaria di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
Bacaan Kedua: Titus 2:11-14
“Kasih karunia Allah sudah nyata bagi semua orang.”
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus:
Saudaraku terkasih, sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia.
Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah, di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan pe-nyataan kemuliaan Allah yang mahabesar dan Penyelamat kita Yesus Kristus.
Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil (atau PS 953)
Alleluia, Alleluia, Alleluia
Ayat: Aku memberitakan kepadamu kesukaan besar: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan.
Bacaan Injil: Lukas 2:1-14
“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat.”
Inilah Injil Suci menurut Lukas:
U: Dimuliakanlah Tuhan.
Sekali peristiwa Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftar semua orang di seluruh dunia.
Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi walinegeri di Siria.
Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing ke kota asalnya.
Demikian juga Yusuf. Ia pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, - karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud - supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tuna-ngannya, yang sedang mengandung.
Ketika mereka berada di Betlehem, tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung.
Lalu dibungkusnya anak itu dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka, sehingga mereka sangat ketakutan.
Maka kata malaikat itu kepada mereka, “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan, di kota Daud.
Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.
Dan tiba-tiba tampaklah bersama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara surga yang memuji Allah, katanya, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi, dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS