Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Malam Natal Sabtu 24 Desember 2022, Tuhan Datang Sebagai Seorang Bayi

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Tuhan Datang Sebagai Seorang Bayi.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 24 Desember 2022 dengan judul Tuhan Datang Sebagai Seorang Bayi. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Tuhan Datang Sebagai Seorang Bayi.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Yesaya 9: 1 - 6, bacaan kedua Titus 2: 11-14, dan bacaan Injil Lukas 2: 1 - 14, Vigili Natal.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 24 Desember 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Anak seorang raja lahir di istana. Anak orang kaya lahir di rumah yang mewah. Tetapi Tuhan, Raja yang Mahakuasa, Pencipta seluruh alam semesta, lahir di kandang.

Lebih lagi, mengapa Tuhan yang Mahakuasa itu lahir sebagai seorang anak kecil, sebagai seorang bayi. Mengapa Ia tidak datang ke dunia sebagai seorang raja, atau penguasa?

Nabi Yesaya meramalkan, ”Seorang bayi telah lahir bagi kita, seorang Putra telah diberikan kepada kita. Ia menyandang kekuasaan di pundakNya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 24 Desember 2022, Membagi Kebahagiaan Lewat Senyuman

Tuhan yang Mahabesar memang datang ke dunia sebagai anak kecil. Mengapa sebagai anak kecil?

Pertama, setiap bayi itu kecil.

Anak kecil-bayi-selalu kecil dan bukan orang besar. Anak kecil sering tidak dipedulikan, dianggap remeh. Anak kecil biasanya tutup mulut, hanya menjawab dan bukan berbicara.

Tuhan datang sebagai anak kecil, sebagai bayi, mau mengajarkan kita kenyataan yang dibuat manusia sekarang.

Banyak orang menganggap remeh Tuhan; tidak peduli dengan hukum-hukum Tuhan: manusia tidak taat kepada aturan-aturan agama.

Tuhan bukan menjadi kebutuhan nomor satu dalam hidup, tetapi menjadi nomor terakhir. Kalau ada waktu Tuhan diperhatikan.

Tuhan tidak lagi menjadi pegangan dalam hidup. Kalau terpaksa baru orang lari kepada Tuhan.

Sebab itu Tuhan datang sebagai anak kecil pada pesta Natal, mau menyadarkan kita bahwa Tuhan dalam hidup itu penting; supaya kita menjadikan Tuhan sumber; supaya Tuhan menjadi orang nomor satu dalam hidup; menjadi nomor satu datang kepadaNya dan menjadi harapan nomor satu dalam kesulitan.

Baca juga: Link Live Streaming Misa Natal 2022 di Keuskupan Agung Ende dan Teks Misa

Kedua, Anak kecil hidup dalam masa kini.

Tidak pernah ada anak bayi yang duduk untuk membuat rencana tentang masa depan.

Juga anak kecil belum bisa membedakan waktu: tadi, kemarin, minggu lalu, apalagi tahun lalu. Anak kecil hanya tahu tentang sekarang, hari ini.

Tuhan datang sebagai bayi pada hari Natal mau mengajarkan kita agar memperhatikan hidup kita, perilaku kita sekarang ini, pada saat ini. Supaya kita menyadari bahwa apa yang kita buat pada hari ini sangat menentukan untuk masa depan. Masa depan kita menjadi baik atau buruk tergantung dari masa kini.

Kalau sekarang baik, masa depan kita baik. Kalau sekarang rajin, masa depan akan baik.

Kalau sekarang malas, masa depan akan kabur. Kalau sekarang hidup sesuai hukum-hukum Tuhan, maka waktu mati akan selamat. Kalau tidak peduli dengan Tuhan, maka akan binasa.

Baca juga: Link Live Streaming Misa Natal 2022 di Keuskupan Ruteng NTT, Lengkap Teks Misa

Ketiga, Anak kecil itu tidak tenang,

Adalah sulit untuk menyuruh seorang anak kecil supaya duduk tenang, tanpa gerak selama satu jam. Setengah jam saja sukar.

Berbeda dengan orang dewasa yang sudah jauh lebih tenang. Tuhan datang sebagai seorang bayi pada hari Natal, mau mendorong kita supaya kita jangan merasa tenang dalam mencari Tuhan. Supaya selalu berusaha terus menerus untuk lebih dekat dengan Tuhan.

Selama manusia menjauh dari Tuhan, hubungan manusia dengan Tuhan renggang, maka manusia tidak akan merasa tenang, aman dan damai.

Apabila Tuhan tidak menjadi tujuan utama dari kerja kita, dari pelayanan kita, dari hidup kita, dari keinginan kita, maka kita akan merasa tidak aman.

Hati kita tidak akan merasa tentram dan damai. Perasaan ini mendorong kita untuk selalu berusaha menjalin hubungan yang baik dengan Tuhan.

Baca juga: Link Live Streaming Misa Natal 2022 Keuskupan Agung Makassar, Teks Lengkap Perayaan Ekaristi 

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Pesta Natal adalah pesta yang sangat menentukan hidup dan keselamatan kita. Tuhan datang kepada kita sebagai seorang anak kecil, sebagai seorang bayi.

Tetapi Dia menyandang kekuasaan di pundaknNya. Perayaan Natal mau menyadarkan kita:

* Supaya kita tidak melupakan Tuhan dalam hidup kita. Supaya kita tidak mengabaikan tuntutan-tuntutan agama, tuntutan hidup moral, supaya kita menjadikan Tuhan dan tuntutanNya nomor satu dalam hidup dan tingkah laku kita.

* Bahwa apa yang kita buat sekarang ini, baik dalam hidup beragama, maupun dalam bidang hidup yang lain, sangat menentukan nasib kita di masa depan. Hari ini baik, besok lusa baik; hari ini buruk, besok lusa buruk.

* Supaya jangan merasa tenang dalam usaha mencari Tuhan. Seperti kata Santo Agustinus: Tuhan, hati kami selalu gelisah sampai dia beristirahat dalam Dikau”.

Hanya dalam Tuhan kita merasa aman, damai dan tentram.

Baca juga: Link Live Streaming Misa Natal 2022 di Gereja-gereja Keuskupan Denpasar dan Teks Lengkap Misa

Doa

Allah Bapa yang kekal dan tak tampak, bukalah surga dan nyalakanlah cahaya di dunia, agar dalam wajah PuteraMu yang lahir malam ini, kami dapat mengenali wajahMu dan semakin mengimani betapa besar cinta kasihMu kepada kami dan betapa besar hasratMu untuk berada di tengah-tengah kami. Demi Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Pesta Natal. Natalku, Natalmu, Natal kita bersama. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan Malam Natal 24 Desember 2022 

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 24 Desember 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 24 Desember 2022. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Yes 9:1-6

“Seorang Putra telah diberikan kepada kita.”

Bacaan dari Kitab Yesaya:

Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar, terang telah bersinar atas mereka yang diam di negeri kekelaman.

Engkau, ya Tuhan, telah banyak menimbulkan sorak-sorai dan sukacita yang besar.

Mereka telah bersukacita di hadapan-Mu seperti orang bersukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorai di waktu membagi-bagi jarahan.

Sebab kuk yang menekan bangsa itu dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Median.

Setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.

Sebab seorang anak telah lahir bagi kita, seorang putra telah diberikan kepada kita.

Lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan orang menyebut dia: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Besarlah kekuasaannya dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas tahta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan me-ngokohkan kerajaannya itu dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan (PS 806)

Ulangan: Hari ini telah lahir bagi kita seorang Juruselamat yaitu Kristus Tuhan.

Refr: Hendaklah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai di hadapan wajah Tuhan karena Ia sudah datang.

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan menyanyilah bagi Tuhan hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.

2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa.

3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai. Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atas-Nya, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! dan segala pohon di hutan bersorak- sorai.

4. Biarlah bersukaria di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bacaan Kedua: Titus 2:11-14

“Kasih karunia Allah sudah nyata bagi semua orang.”

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus:
  

Saudaraku terkasih, sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia.

Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah, di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan pe-nyataan kemuliaan Allah yang mahabesar dan Penyelamat kita Yesus Kristus.

Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil (atau PS 953)

Alleluia, Alleluia, Alleluia

Ayat: Aku memberitakan kepadamu kesukaan besar: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan.

Bacaan Injil: Lukas 2:1-14

“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat.”

Inilah Injil Suci menurut Lukas:

Sekali peristiwa Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftar semua orang di seluruh dunia.

Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi walinegeri di Siria.

Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing ke kota asalnya.

Demikian juga Yusuf. Ia pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, - karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud - supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tuna-ngannya, yang sedang mengandung.

Ketika mereka berada di Betlehem, tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung.

Lalu dibungkusnya anak itu dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.

Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka, sehingga mereka sangat ketakutan.

Maka kata malaikat itu kepada mereka, “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan, di kota Daud.

Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.

Dan tiba-tiba tampaklah bersama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara surga yang memuji Allah, katanya, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi, dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved