Pilpres 2024

Anies Baswedan Melonjak Sejak Deklarasi Capres, Tapi Elektabilitas NasDem Malah Negatif

Anies Baswedan, calon presiden dari Partai NasDem terus menuai simpati publik. Elektabilitasnya melonjak sejak Deklarasi Capres beberapa waktu lalu.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
NASDEM MELOROT - Elektabilitas Anies Baswedan sebagai calon presiden kini terus menanjak, sementara elektabilitas NasDem malah melorot. Fakta ini merupakan hasil jajak pendapat yang dilakukan lembaga-lembaga survei dan dipaparkan Kamis 22 Desember 2022. 

POS-KUPANG.COM - Anies Baswedan, calon presiden dari Partai NasDem terus menuai simpati publik. Elektabilitasnya melonjak sejak Deklarasi Capres beberapa waktu lalu.

Akan tetapi, menanjaknya elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, tidak diikuti dengan meningkatnya elektabilitas Partai NasDem yang dinakhodai oleh Surya Paloh.

Fakta tersebut dibeberkan Lembaga Survei SMRC ( Saiful Mujani Research and Consulting ) terkait naik tidaknya elektabilitas Anies dan Partai NasDem sejak Deklarasi Capres.

Berdasarkan paparan terbaru hasil survei SMRC pada Desember 2022, elektabilitas Anies Baswedan naik setelah dideklarasikan Partai NasDem sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Baca juga: Anies Baswedan Belum Dapat Tiket ke Pilpres 2024: Kalau Elektabilitasnya Naik, Itu Euforia Sesaat

Hasil survei SMRC pada Agustus 2022 lalu, elektabilitas Anies Baswedan sebelum dideklarasikan, tercatat sebesar 21,9 persen.

Namun setelah dideklarasikan jadi capres, elektabilitas Anies per Desember 2022 naik 6,2 persen atau melonjak menjadi 28,1 persen.

Persentase ini menempatkan Anies di posisi kedua mengungguli Prabowo Subianto yang mendapat 26,1 persen, serta di bawah Ganjar Pranowo dengan 33,7 persen.

TAK PUAS - Pemilih yang puas terhadap kinerja Jokowi memilih mendukung Ganjar Pranowo. Sedangkan yang tak puas terhadap kinerja Jokowi lebih memilih Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang.
TAK PUAS - Pemilih yang puas terhadap kinerja Jokowi memilih mendukung Ganjar Pranowo. Sedangkan yang tak puas terhadap kinerja Jokowi lebih memilih Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang. (POS-KUPANG.COM)

"Kalau kita amati, kenaikan itu pada Anies. Kalau kita batasi sebelum Anies dideklarasikan yaitu pada survei Agustus, saat itu Anies pada posisi 21,9 persen."

Tapi setelah dideklarasikan, elektabilitas Manbtan Mendikbud RI itu perlahan naik hingga 28,1 persen.

"Jadi ada naik sekitar 6,2 persen," kata Deni saat memaparkan hasil survei tren pilihan partai semi terbuka, di kanal Youtube SMRC TV, Kamis 22 Desember 2022.

Namun masih dalam survei yang sama, lanjut Deni, elektabilitas Partai NasDem justru tidak tumbuh positif seperti Anies. Elektabilitas NasDem malah melorot.

"Angka positif justru tidak dialami Nasdem yang mendeklarasikan Anies sebagai capres," ujar Deni.

Elektabilitas Nasdem dari Agustus - Desember 2022 tidak alami perkembangan yang berarti.

Baca juga: Anies Baswedan Unggul di Banten, Tapi Kalah Telak dari Ganjar Pranowo di Jateng dan Jatim

Jika pada Agustus 2022, Nasdem mendapat 3,5 persen, pada Desember ini elektabilitasnya hanya di angka 3,2 persen.

Keterpilihan Nasdem sempat naik 2 persen hanya pada bulan pertama setelah mereka mendeklarasikan capresnya.

"Sementara partai yang mendeklarasikan Anies tidak mengalami perkembangan berarti dari Agustus ke Desember 2022. Yang terjadi, adalah dari 3,5 persen turun menjadi 3,2 persen," ungkapnya.

Mulanya, tutur Deni, elektabilitas Partai NasDem sempat naik setelah sebulan deklarasi (Anies). Saat itu posisi partai itu tercatat pada ke 5,4 persen.

"Tapi setelah itu kenaikannya tidak berlanjut. Tidak ada kenaikan yang konsisten. Sementara Anies-nya sendiri terus menuai efek positif," tutur Deni.

Uuntuk diketahui, fakta ini terungkap dari survei SMRC yang dipaksanakan pada 3-11 Desember 2022.

Survei itu melibatkan 1.220 responden yang merupakan WNI berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 1.029 atau 84 persen.

Proses pengambilan data dilakukan dengan wawancara tatap muka. Margin of error survei itu diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Anies Baswedan Diramalkan Bakal Gagal ke Pilpres 2024, Nasib Koalisi Perubahan Terancam Bubar

NasDem Kini Jadi Sorotan

Sementara itu, elektabilitas Partai NasDem dalam survei Charta Politika Indonesia kini menuai sorotan publik. Sorotan ini mencuat karena hasil survei memperlihatkan persentase Partai NasDem 4,3 persen.

NasDem menjadi satu-satunya partai yang paling rendah persentasenya dibandingkan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera.

Padahal baik PKS maupun Partai Demokrat, hingga kini belum mendeklarasikan Anies Baswedan.

Hal ini diungkapkan Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, dalam paparannya secara daring, Kamis 22 Desember 2022.

Totok, sapaan akrabnya lalu menyinggung soal kegiatan Anies ke sejumlah daerah yang disebut sebagai bagian dari pendidikan politik oleh Partai NasDem.

"Tapi ternyata di survei kita sekarang mengalami penurunan di angka 4,3 persen," sambungnya.

Dengan begitu, Totok mengatakan bahwa ini menjadi sesuatu yang menarik karena bahkan PKS dan Demokrat saja belum bergabung dengan koalisi bersama NasDem dan mendeklarasikan Anies sebagai capres untuk Pemilu 2024.

Baca juga: Anies Baswedan Disambut Lautan Manusia di Pangkep-Sulsel, Kata-Katanya Bikin Merinding

"Dan mengapa PKS dan Demokrat walaupun belum melakukan deklarasi dan belum melakukan konsolidasi dengan keliling-keliling dengan Anies Baswedan tetapi terus mengalami kenaikan," tandasnya

Charta Politika Indonesia sebelumnya merilis hasil survei nasional yang di dalamnya juga berisi soal elektabilitas partai politik.

Para responden dalam survei tersebut ditanya: Apabila pemilu legislatif diadakan hari ini, mana yang bapak/ibu/saudara pilih?

Dalam temuan survei Charta Politika itu, PDIP masih menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi, yakni dengan 23,5 persen.

"Kedua ada Gerindra dengan 13,7 persen. Golkar di peringkat ketiga dengan 9 persen. PKB menyusul dengan angka 8,7 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, dalam rilis survei daring, Kamis 22 Desember 2022.

Kemudian, Yunarto menambahkan di posisi berikutnya ada Demokrat (7,7 persen) PKS (7,2 persen), NasDem (4,3 persen), PAN (3,4 persen), Perindo (3,4 persen), dan PPP (3 persen).

"Sementara sisanya masih bawah angka 1 persen. Jadi masih PR besar buat partai baru yang lolos verifikasi faktual dan masih menjadi PR juga buat beberapa partai juga untuk memenuhi angka parliamentary threshold," ujar Yunarto.

Baca juga: Ganjar Pranowo Menguat di DKI Jakarta, Anies Baswedan Terpuruk di Jawa Tengah, Prabowo Stabil

Survei Charta Politika ini diadakan pada 8-16 Desember 2022 melalui wawancara secara tatap muka.

Jumlah sampel sebanyak 1220 responden, yang tersebar di 34 Provinsi. Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ± (2.83 persen) pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved