Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 20 Desember 2022, Belajar dari Ketaatan Seorang Maria
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Belajar dari Ketaatan Seorang Maria.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Belajar dari Ketaatan Seorang Maria.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Yesaya 7: 10 -14, dan bacaan Injil Lukas 1: 26-38.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 20 Desember 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Sejak dahulu orang yang hamil tanpa status pernikahan itu dianggap aib. Karena itu, siapa pun perempuan yang mengalaminya akan menutupinya sedapat mungkin.
Bila ketahuan pasti mendapatkan sanksi sosial, dikucilkan, dan harus menanggung malu.
Dalam budaya Yahudi tempat Maria hidup, hukumannya dirajam dengan batu karena dianggap berzina.
Karena itulah, ketika malaikat Gabriel datang kepadanya memberitahukan bahwa dia akan mengandung, Maria berkata, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi karena aku belum bersuami?”
Maria pasti membayangkan betapa dahsyat hukuman yang akan diperolehnya. Dia pasti bergolak secara mental. Apa kata orang dan pembelaan apa yang akan disampaikannya?
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 20 Desember 2022, Kaul Kekal Maria
Maria merasa tidak mampu menjelaskan status barunya, yang tidak lazim, mengandung dari Roh Kudus kepada Yusuf tunangannya dan orang banyak yang kental dengan hukum Taurat.
Lebih dari itu, Maria merasa dirinya tidak layak atas rencana agung Tuhan.
Tetapi Malaikat Gabriel memberi peneguhan kepada Maria, ”Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah”.
Setelah mendapat penjelasan, Maria yakin dan percaya bahwa janji Allah akan terpenuhi.
Maka dia mengatakan, "Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu".
Ternyata Allah punya rencana dan meminta semua orang bekerjasama denganNya.