Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 18 Desember 2022, Belajar dari Ketulusan Seorang Yusuf

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVd dengan judul Belajar dari Ketulusan Seorang Yusuf.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 18 Desember 2022 dengan judul Belajar dari Ketulusan Seorang Yusuf. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVd dengan judul Belajar dari Ketulusan Seorang Yusuf.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini mengacu pada bacaan pertama dari Kitab Yesaya 7: 10-14, bacaan kedua Roma 1: 1-7, dan bacaan Injil Matius 1: 18-24; Minggu Adven IV.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 18 Desember 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Injil hari ini menampilkan sosok seorang Santo Yusuf, suami Maria. Dikisahkan bahwa Maria telah hamil, sudah mengandung dengan kuasa Roh Kudus sebelum mereka hidup sebagai suami istri.  Maria mengandung dari Roh Kudus. Yusuf bingung.

Di satu pihak, secara manusiawi, dia tidak ingin mengawini seorang perempuan yang telah dihamili laki-laki lain, tetapi di pihak lain, dia tidak ingin mencemarkan nama baik Maria tunangannya itu di depan umum.

Yusuf seorang yang tulus hati. Dan karena ketulusan itu, dia berpikir untuk melepaskan Maria secara diam-diam,

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 18 Desember 2022, Mengandung dan Melahirkan Sabda Allah

Tetapi bagaimana dia bisa meninggalkan Maria secara diam-diam tanpa mempermalukannya pula? Bukankah Maria akan lebih sengsara lagi karena akan dituduh yang bukan-bukan?

Yusuf sedang bingung dan tidak tahu jalan yang lebih baik. Dia tidak menerima Maria yang sudah hamil.

Menuduh Maria juga sulit baginya. Dia terlalu percaya kepada kemurnian Maria.

Yusuf tidak ingin membuat keputusan sendiri. Dia mencari petunjuk Tuhan. Apa kehendak Tuhan bagi hidupnya. Dan benar bahwa Tuhan, melalui malaikatNya memberi petunjuk kepadanya.

Allah mau agar Yusuf ikut terlibat dalam peristiwa besar ini. Dia harus melindungi Maria, melindungi kemurniannya dan menjadi penjaga rahasia agung karya Allah.

Dari sebab itu, dalam mimpi, Yusuf diperingatkan agar tidak takut dan ragu-ragu mengambil Maria menjadi istrinya, karena Anak yang dikandungnya itu dari Roh Kudus.

Yusuf sadar dan tahu bahwa perkandungan Maria adalah karya Allah. Maria bukan saja murni tetapi mempunyai hubungan dengan Allah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved