Berita Kota Kupang

TPA Alak Terbakar, DLHK Kota Kupang: Karena Gas dan Kaca yang Disinari Matahari

Kita sediakan 8 truk tangki air dan kita kerja Sama dengan Pemadam kebakaran untuk padamkan sampah yang terbakar

Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/JEVON AGRIPA DUPE
PEMULUNG – Pemulung ditengah Asap di Tempat Penitipan Akhir atau TPA Sampah Alak Kota Kupang, Selasa, 13 Desember 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Jevon Agripa Dupe

POS-KUPANG.COM, KUPANGTempat Penitipan Akhir atau TPA Sampah Alak Kota Kupang terbakar, tumpukan Sampah di TPA tersebut terbakar pada 12 Desember 2022.

Sekertaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang, Jefry M. Djami, menyampaikan sampah yang terbakar diakibatkan gas dan kaca yang disinari oleh Matahari, Selasa, 13 Desember 2022.

”Penyebab kebakaran tersebut murni akibat alam, Itu karena gas yang dihasilkan sampah serta pantulan cahaya matahari pada pecahan botol bekas, perlu ditegaskan sampah tersebut tidak dibakar karena ada bberapa pegawai kami sendiri tinggal disitu,” Jelas Jefry.

Baca juga: WKRI Ranting Yesus Maria Yosep Penfui Kota Kupang Gelar Rekoleksi

Jefry juga menerangkan bahwa pihaknya menyediakan 8 truk tangki Air yang digunakan untuk memadamkan kobaran api.

”Kita sediakan 8 truk tangki air dan kita kerja Sama dengan Pemadam kebakaran untuk padamkan sampah yang terbakar,” jelas Jefry.

Jefry juga menerangkan bahwa pemadaman api yang pihaknya lakukan hanya merupakan upaya meminilisir.

”Untuk pemecahan masalah kami hanya dapat memenilisir, karena tumpukan Sampah yang ada sudah 4 meter, dan penyebab kebakaran karena alam,” terang Jefry.

Esi Neno Gasu, salah satu Masyarakat yang berprofesi sebagai Pemulung disekitar TPA Alak menyampaikan bahwa dirinya terganggu karena kebakaran tersebut serta mengurangi hasil memulung.

Esi juga menerangkan bahwa dirinya dan rekan-rekannya Tetap memulung meski asap akibat kebakaran Masi ada.

Baca juga: Peringati Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional, Dinsos Kota Kupang Gandeng BNI Bagikan Bansos

”Mau bilang apa meski Panas, serta asap, namanya kami mencari rejeki, mau tidak mau Kami harus bekerja walaupun keadaan saat ini sangat menggangu,” ungkap Esi.

Esi Berharap Pemerintah setempat dapat melakukan menemukan pikiran-pikiran baru untuk mengatasi masalah yang ada.

”Kami hanya berharap pemerintah dapat menghasilkan pemikiran-pemikiran tersendiri mengenai sampah yang sering terbakar,” harap Esi.

Esi juga berharap pemerintah dapat memberikan perhatian yang serius terhadap pengelolaan sampah.

”Kami juga berharap pemerintah dapat memberikan perhatian yang lebih kepada TPA Alak, karena akibatnya bukan hanya ke Kami Pemulung tetapi juga masyarakat lainnya,” tutup Esi. (cr22).

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved