Berita NTT

Tunggu Kebijakan Status Tanah Pubabu, Warga Besipae Masak di Depan Kantor Gubernur NTT

Warga membakar pisang dan ubi yang dibawa dari Besipae, dan setelah masak, warga langsung membagi-bagikan makanan untuk mengisi lambung yang lapar.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/CHRISTIN MALEHERE
Warga Pubabu, Desa Besipae sementara mengambil kayu bakar untuk memasak saat melakukan aksi demo di depan Kantor Gubernur NTT, Kamis 8 Desember 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Aliansi Solidaritas Besipae bersama perwakilan keluarga yang kehilangan tempat tinggal kembali menggelar aksi demo di depan Kantor Gubernur NTT, Kamis 8 Desember 2022.

Pantauan POS-KUPANG.COM, aksi demo dimulai pukul 12.30 wita tersebut, Aliansi Solidaritas Besipae tampak membawa puluhan orang dewasa, perempuan, dan anak-anak.

Selain membawa spanduk, selebaran, dan atribut organisasi, beberapa warga juga tampak membawa terpal, tikar, dan alat masak, hasil kebun dan kayu bakar.

Setelah menunggu beberapa lama, warga Besipae yang sudah kelaparan langsung memakan bekal yang telah dibawa berupa ketupat yang telah dimasak, serta membuat tungku api untuk memasak makanan sambil menunggu kepastian dari Pemerintah Provinsi NTT.

Warga membakar pisang dan ubi yang dibawa dari Besipae, dan setelah masak, warga langsung membagi-bagikan makanan untuk mengisi lambung yang lapar.

Warga juga memasak air panas untuk membuat minuman teh dan kopi dengan harapan dapat menahan lapar sambil menunggu kepastian dan kebijakan dari Pemprov NTT.

Baca juga: Fraksi PDIP DPRD NTT Desak Pemprov NTT Tuntaskan Masalah Besipae

Ketua Pospera TTS, Yerim Yos Fallo meminta kepada pemerintah Provinsi NTT khususnya Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat segera menyelesaikan permasalahan di Lahan Pubabu, Desa Besipae.

Pasalnya rumah milik belasan kepala keluarga telah digusur oleh Pemprov NTT yang menyebabkan warga di sekitar lokasi lahan Pubabu tersebut telah kehilangan tempat tinggal.

Warga Yohana Bait meminta kepada Pemprov NTT memberikan kepastian terhadap batas lahan Pubabu sehingga masyarakat mendapatkan kejelasan terhadap status tanah di Pubabu.

Pasalnya Pemprov NTT telah menggusur rumah warga sehingga tidak lagi memiliki tempat tinggal dan untuk berteduh warga tinggal di bawah pohon dan membuka terpal untuk bernaung dari panas dan hujan.

"Kami minta Pemprov NTT dalam hal ini Gubernur NTT Viktor Laiskodat segera turun sehingga tidak menimbulkan konflik yang berkepanjangan dengan masyarakat setempat," pungkasnya. (zee)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved